Netizen ramai-ramai santuni anak Salim Kancil
Walhi berhasil kumpulkan dana lebih dari Rp 42 juta dari 214 orang donatur
Kasus yang menimpa Salim Kancil mendapatkan perhatian banyak pihak, termasuk netizen. Salim Kancil tewas lantaran dikeroyok akibat persoalan tambang pasir di Lumajang, Jawa Timur.
Lewat situs penggalangan dana Kitabisa.com, Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) berhasil kumpulkan dana lebih dari Rp 42 juta dari 214 orang donatur untuk beasiswa anak Salim Kancil dan Tosan.
-
Kapan Agus Salim wafat? Tepat hari ini, 4 November pada tahun 1954 silam, Haji Agus Salim meninggal dunia.
-
Kapan Sahrul Gunawan diwisuda? Alhamdulillah, guys! Hari ini, Selasa, 21 November 2023, setelah sukses banget lulus sidang tesis bulan April kemarin, kita semua merayakan Wisuda Magister Ilmu tafsir Al Quran universitas PTIQ yang pertama.
-
Kapan Hanung Cahyo Saputro dilantik? Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana melantik pejabat Bupati Banyumas, Hanung Cahyo Saputro di Gradhika Bhakti Praja Building, Komplek Kantor Gubernur Jawa Tengah, Jalan Pahlawan No 9 Semarang pada Minggu (24/9) kemarin.
-
Kapan Awaloedin Djamin meninggal? Awaloedin Djamin meninggal dunia pada usia 91 tahun, tepatnya pada Kamis, 31 Januari 2019 pukul 14.55 WIB.
-
Kapan Alimin bin Prawirodirjo lahir? Lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tahun 1889, pria yang kerap disapa Alimin ini terlahir dari kalangan keluarga miskin.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
Aksi solidaritas ini juga digaungkan lewat laman Change.org yang sudah didukung lebih dari 50 ribu tandatangan. Selain itu aksi solidaritas Salim Kancil pun dilakukan di 24 kota.
Inisiatif ini diluncurkan oleh Walhi setelah berkoordinasi dengan TKPT (Tim Kerja Perempuan dan Tambang). Semula, dana yang ditargetkan adalah sebesar Rp 20 juta. Tetapi, berkat tingginya solidaritas dari netizen, total donasi mencapai lebih dari dua kali lipat, hingga Rp 42 Juta per 12 oktober 2015.
"Capaian yang luar biasa dan melebihi ekspektasi kami! Solidaritas lintas batas inilah yang menjadikan semangat perjuangan tetap hidup” ujar Voni perwakilan dari WALHI seperti keterangan resmi dari Change.org.
Salim Kancil diketahui meninggalkan 1 anak yang masih duduk di bangku SMP, sementara Tosan memiliki tiga anak, dua diantaranya masih sekolah, satu di SMA dan satu di SD.
Hingga saat ini (13/10), petisi berjudul “Pak Badrodin, usut pembunuhan berencana Salim Kancil” sudah didukung lebih dari 50 ribu tandatangan. Petisi ini ditujukan kepada Kapolri Badrodin Haiti, Pemda Kabupaten Lumajang, Komnas HAM, Lembaga Perlindungan Saksi (LPSK) dan Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
"Crowdsourcing dan crowdfunding, seperti Change.org dan Kitabisa.com ini, bisa menjadi wadah bagi netizen untuk berpartisipasi dan mengambil tindakan atas permasalahan sosial yang terjadi," kata Rhenald Kasali, praktisi bisnis dan akademisi.
Baca juga:
Duit tambang berdarah Lumajang dimakan aparat dan pejabat
Polri diminta sita aset polisi yang terima jatah tambang ilegal
Kades sebut polisi hingga anggota DPRD terima jatah tambang liar
Meski sudah dinyatakan sembuh, Tosan dilarang pulang
Enggan kasus Salim Kancil terulang, galian c di Bali bakal diawasi
Usai tragedi Salim-Tosan, Soekarwo ragu tutup tambang ilegal