On Trucks aplikasi logistik bisa sewa truk
On Trucks aplikasi logistik bisa sewa truk. Satu lagi muncul bisnis aplikasi yang berbasis transportasi untuk logistik. Nama pemain baru itu adalah On Trucks. Mekanisme untuk pemesanan pun layaknya seperti Go-Jek dan Grab. Hanya saja karena skala besar maka jangkauannya luas. On Trucks menjangkau Jawa, Sumatera, Bali.
Dalam beberapa tahun belakangan ini, bisnis aplikasi tengah menjamur. Satu lagi muncul bisnis aplikasi yang berbasis transportasi untuk logistik. Nama pemain baru itu adalah On Trucks. On Trucks ini merupakan bisnis aplikasi yang didirikan oleh PT Pos Tekno Indonesia.
Mereka memfokuskan untuk menyasar konsumen bisnis yang membutuhkan transportasi logistic skala besar. Oleh karena itu, mitra mereka kebanyakan para pemilik truck dan bus.
-
Apa saja ide bisnis startup yang ditawarkan peserta Jagoan Digital? Dalam presentasi (pitching) Jagoan Digital sejumlah ide bisnis start up diangkat oleh peserta. Seperti layanan jasa servis elektronik, jasa pendidikan, kesehatan hingga pariwisata. Juga ada marketplace untuk UMKM, fashion batik lokal, pertanian hingga produk digital. Selain itu ada juga ide pengembangan usaha dan investasi yang semuanya dikembangkan lewat platform teknologi digital.
-
Aplikasi apa yang digunakan untuk melakukan penguntitan digital? Stalkerware biasanya menyamar sebagai aplikasi anti-pencurian atau kontrol orang tua (parental control) yang sah di ponsel cerdas, tablet, dan komputer.
-
Bagaimana TelkomGroup mendukung pendanaan startup nasional? Dalam hal ini, TelkomGroup memiliki kesamaan visi dengan Merah Putih Fund (MPF) untuk memajukan pertumbuhan ekonomi digital nasional dengan memperkuat peran Telkom digital venture yang dijalankan melalui MDI Ventures dan TMI.
-
Siapa saja yang terlibat dalam pendanaan startup nasional ini? PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui entitas Corporate Venture Capital (CVC) MDI Ventures, dan juga Telkomsel Mitra Inovasi (TMI), berpartisipasi dalam penandatanganan Perjanjian Partisipasi Merah Putih Fund di Jakarta, Senin (4/9).
-
Mengapa pelaku usaha di Indonesia menganggap transformasi digital penting? Para pelaku bisnis di Indonesia menyadari pentingnya melakukan transformasi digital. Demi memenuhi kebutuhan mereka sebagai pengusaha sekaligus menyajikan solusi bagi masyarakat, pengembangan teknologi dan pengembangan inovasi dinilai sebagai sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi.
-
Bagaimana cara orang Indonesia menggunakan smartphone dalam sehari? Indonesia juga termasuk ke dalam daftar negara yang tidak bisa hidup tanpa ponsel. Menduduki urutan ke enam, netizen Indonesia mengantongi angka sebanyak 29,1 persen dari waktu harian mereka untuk dihabiskan di depan layar HP.
Mekanisme untuk pemesanan pun layaknya seperti Go-Jek dan Grab. Hanya saja karena skala besar maka jangkauannya luas. Di awal peluncurannya ini, On Trucks baru menjangkau wilayah Jawa, Sumatera, dan Bali. Namun, tak menutup kemungkinan setelah melihat respons dari pengguna, jangkauan wilayahnya akan terus diperluas hingga Kalimantan dan Sulawesi.
"Jumlah mitra kami saat ini sudah mencapai 500 unit sejak sebulan pasca soft launching. Tapi pastinya akan bertambah. Jumlah mitra saat ini, tidak terfokus hanya di satu daerah, semuanya menyebar ke daerah-daerah lain yang telah dijangkau kami," ujar Chief Public Relations Officer On Trucks, Leonardo Sitorus saat acara konferensi pers peluncuruan On Trucks di Jakarta, Jumat (11/11).
Dari sisi bisnis, Leonardo menjelaskan bahwa segmen aplikasi yang menyasar ke logistik dengan skala besar di Indonesia belum ada yang menggarap. Sehingga dia menilai potensi pasar yang disasar masih begitu besar.
Terlebih harga yang mahal menjadi persoalan saat ini manakala akan mengirim barang dengan skala besar. On Trucks mengklaim soal harga akan lebih murah dibandingkan dengan menyewa truck secara konvensional.
Investasi dan target transaksi
Leonardo mengatakan, sejatinya bisnis aplikasi yang sedang digarap ini boleh dibilang butuh dana besar. Setidakanya untuk di awal membutuhkan kurang lebih duit miliaran rupiah. Kendati begitu, dia menganggap dana yang dikeluarkan saat ini setimpal dengan keuntungan kelak di masa depan. Maksudnya, mekanisme valuasi seperti halnya yang dilakukan oleh startup lain akan diterapkan On Trucks.
"Kalau bicara bisnis aplikasi tentunya bicara bisnis valuasi. Ya kita sama seperti Uber, Grab, atau Gojek kalau soal ini. Makanya kita ingin punya mitra yang banyak, jangkauan yang luas tentunya nilai valuasinya kita akan bertambah terus secara perusahaan," tuturnya.
Dilanjutkannya, ketika nilai perusahaan terus bertambah, maka tidak menutup kemungkinan akan ada investor yang tertarik masuk. Hal itu juga menjadi tujuannya saat ini memperbesar nilai valuasi perusahaan. Akan tetapi, dia mengatakan On Trucks bukan tipikal perusahaan digital yang memiliki visi diciptakan untuk menjadi besar kemudian dijual.
"Kecenderungan memang seperti itu. Tapi kami komitemen untuk tidak seperti itu," ujarnya.
Dari sisi target, dia mengatakan pada tiga bulan mendatang pihaknya menargetkan akan ada seribuan transaksi dengan minimal nominal transaksi Rp 5 juta. Sehingga bisa dikatakan total nominal transaksi bisa menyentuh angka Rp 5 miliar.
Baca juga:
Innovating Jogja pilih tiga pemenang untuk ikut program inkubasi
Bandung kota pertama tahapan selanjutnya gerakan 1.000 startup
5 Startup di Asia yang miliki konsep menarik, jadikan inspirasi yuk!
Tech in Asia 2016: konferensi teknologi terbesar di Indonesia
Berkat BeKraf, ekonomi kreatif diklaim meningkat