PANDI Punya Pengurus Baru, Targetkan Domain .id Jadi Tuan Rumah di Negara Sendiri
John Sihar Simanjuntak terpilih sebagai Ketua Dewan Pengurus PANDI yang baru, sementara Wahyoe Prawoto menjadi Ketua Dewan Pengawas PANDI.
Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) punya pengurus baru periode 2023-2027. Kepengurusan baru ini hasil Rapat Umum Anggota XXV di Bogor, Jawa Barat, kemarin (6/5).
John Sihar Simanjuntak terpilih sebagai Ketua Dewan Pengurus PANDI yang baru, sementara Wahyoe Prawoto menjadi Ketua Dewan Pengawas PANDI.
-
Bagaimana PANDI ingin memperkuat identitas digital Indonesia? Oleh karenanya, PANDI juga tengah merancang Identitas digital berbasis Blockchain bekerjasama dengan instansi pemerintahan terkait.
-
Siapa yang menguasai internet di Indonesia? “Ada peningkatan sebesar 1,31 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Muhammad Arif, Ketua Umum APJII. Menariknya, dari jumlah tersebut, pengguna internet didominasi oleh satu kelompok saja. Maksud dari kelompok ini adalah orang-orang dengan rentang usia tertentu yang “menguasai” jagad internet Tanah Air. Siapa mereka? Menurut survey itu, terdapat enam kelompok dengan rentang usia bermacam-macam. Dari kelompok generasi itu, Gen Z adalah orang-orang yang menguasai jagad internet di Indonesia.
-
Apa pengertian website? Pengertian website adalah lokasi pusat halaman web yang saling terhubung dan diakses dengan mengunjungi halaman rumah dari website menggunakan browser.
-
Kapan website menjadi penting? Dalam era digital yang terus berkembang, keberadaan website menjadi suatu hal yang tak terelakkan dalam kehidupan sehari-hari.
-
Apa yang mau dilakukan Menkominfo untuk meningkatkan kecepatan internet di Indonesia? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan pemerintah memberikan perhatian khusus mengenai kecepatan internet. Menurutnya, kecepatan internet Indonesia masih rendah dengan angka 24,9 Mbps. Angka itu bawah Philipina, Kamboja, dan Laos, menurutnya Indonesia hanya unggul dari Myanmar dan Timor Leste di kawasan Asia Tenggara.
-
Dimana internet pertama kali diakses di Indonesia? Perkembangan akses internet di Indonesia dimulai dengan kelahiran protokol IP pertama pada tahun 1988.
“Terima kasih atas kepercayaan kepada kami sehingga dapat dipilih sebagai Dewan Pengurus PANDI periode 2023-2027. Amanah ini akan kami jalankan sebaik-baiknya dan tentu kami berusaha semaksimal mungkin agar PANDI dapat mencapai target-target kinerja yang dicanangkan ke depan, khususnya agar domain .id menjadi tuan rumah di negeri sendiri mengalahkan gTLD (Generic Top-Level Domain) lain,” ujar John Sihar Simanjuntak, Ketua PANDI terpilih, dalam rilisnya, Selasa (9/5).
Menurut John, PANDI ke depan akan terus melanjutkan dan meningkatkan program kerja kepengurusan sebelumnya, demi mencapai target-target yang ditetapkan. Misalnya pada tahun ini, PANDI akan terus melanjutkan beberapa langkah peningkatan infrastruktur demi meningkatkan layanannya, seperti penambahan node DNS, peningkatan infrastruktur Sistem Registri Mandiri (SRM) untuk menampung 2 juta nama domain, penetration test pada sistem dan aplikasi PANDI, penambahan perangkat firewall, dan lain-lain.
Promosi domain .id juga akan terus dilakukan agar domain .id dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri, mengalahkan gTLD lain dan semakin eksis di dunia internasional.
“Tahun ini PANDI menargetkan pertumbuhan nama domain .id. Untuk itu, kami akan terus melakukan inovasi dan kolaborasi untuk memperkuat layanan domain .id dan mengajak seluruh masyarakat Indonesia menggunakan domain .id,” ujarnya.
PANDI, lanjut dia, diharapkan mampu terus berkembang sebagai Center of Excellence industri nama domain dan ekosistem internet. PANDI juga dapat mampu berkembang sebagai pusat pelatihan pengembangan SDM teknologi dan contoh best practice penerapan pengelolaan nama domain dan teknologi internet yang maju. Mak itu, diperlukan riset yang komprehensif dan kerjasama dengan dunia akademis serta para pemangku kepentingan untuk membangun ekosistem internet maju.
Platform S.id dan Twib.id
©2023 Merdeka.com
Selain itu, untuk mendukung kegiatan promosi atau branding, PANDI juga menyediakan inovasi berupa layanan link shortener, microsite s.id, dan platform twib.id. Semua itu adalah link shortener dan twibbon asli karya anak bangsa Indonesia.
“PANDI juga menyediakan link shortener, microsite s.id dan platform twib.id. Layanan ini bebas biaya sehingga masyarakat dapat memanfaatkan fitur layanan yang ada di s.id dan twib.id untuk melakukan promosi atau branding di dunia digital,” pungkas John.
Wahyoe Prawoto, Ketua Dewan Pengawas PANDI terpilih, menambahkan banyak pekerjaan yang harus dilakukan agar PANDI dapat semakin berkembang dan maju. Banyak aspek yang harus diperhatikan agar PANDI dan nama domain .id semakin maju dan dikenal luas, domestik dan dunia internasional.
"Hal ini butuhkan kerja keras bersama agar dapat mencapai target-target PANDI, khususnya agar jumlah domain .id yang berjumlah 741.937 per 30 April 2023, dapat mencapai pertumbuhan yang signifikan. Karena itu, Dewan Pengawas dan Dewan Pengurus harus berjalan berdampingan dengan koridornya masing-masing agar organisasi PANDI senantiasa akuntabel,” tutup Wahyoe.
Pengurus PANDI 2023-2027
Dewan Pengawas
Ketua: Wahyoe Prawoto
Anggota: Andi Budimansyah, Helni Mutiarsih Jumhur
Dewan Pengurus
Ketua: John Sihar Simanjuntak
Sekretaris: Yudho Giri Sucahyo
Bendahara: A.M. Natsir Amal
Anggota: Aidil Chendramata, Muhammad Arif