Peneliti soal aplikasi petani: Produktifitas & harga lebih layak
Menkominfo Rudiantara mengatakan pemerintah juga akan melakukan sosialisasi kepada para petani soal aplikasi itu
Pemerintah mencanangkan program Petani dan UMKM Indonesia Go Digital. Bagi Petani, tujuannya adalah meningkatkan produktivitas melalui teknologi aplikasi. Hal itu, berangkat dari riset perusahaan konsultan dunia yang menyimpulkan dari studi di 26 negara di luar Eropa bahwa teknologi selular dapat meningkatkan pendapatan petani sebesar 11 persen.
Menurut peneliti dari Perkumpulan Prakarsa, Setyo Budiantoro, menyatakan, cara pemerintah memberdayakan petani dengan menggunakan teknologi aplikasi, sangat membantu memicu produktivitas bagi para petani.
-
Bagaimana smartphone memengaruhi bentuk tengkorak manusia? Secara mengejutkan, tanduk hingga sepanjang 30 milimeter mulai muncul di kepala masyarakat saat ini. Benjolan yang muncul pada bagian bawah tengkorak dan sedikit di atas leher ini sangat langka pada 100 tahun lalu. Hal aneh ini muncul karena penggunaan smartphone, yang biasanya membuat orang menunduk dan bahkan jika diakumulasi bisa sampai empat jam dalam sehari. Hal ini membuat leher bekerja lebih keras dan tubuh meresponsnya.
-
Apa yang dimaksud dengan perkembangan teknologi? Perkembangan teknologi adalah fenomena yang tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia. Teknologi telah mengubah cara kita hidup, bekerja, dan berinteraksi satu sama lain.
-
Bagaimana manusia beradaptasi dengan teknologi smartphone di masa depan? Tubuh manusia pada umumnya beradaptasi dengan keadaan lingkungan di sekitarnya. Jika demikian, bisa saja bentuk tangan dan leher manusia di masa depan akan berbeda.
-
Apa itu Mobil Ketek? Mobil Ketek sendiri bentuknya seperti mobil berbodi jip, kemudian dengan tambahan aksen kayu. Transportasi tersebut populer pada tahun 1960-1980-an.
-
Bagaimana cara orang Indonesia menggunakan smartphone dalam sehari? Indonesia juga termasuk ke dalam daftar negara yang tidak bisa hidup tanpa ponsel. Menduduki urutan ke enam, netizen Indonesia mengantongi angka sebanyak 29,1 persen dari waktu harian mereka untuk dihabiskan di depan layar HP.
-
Apa yang dimaksud dengan ponsel lipat? Seperti namanya, ponsel lipat dapat diartikan sebagai ponsel cerdas yang memiliki layar yang dapat dilipat menjadi dua. Ini memungkinkan pengguna untuk memiliki perangkat dengan ukuran layar yang lebih besar namun tetap dapat dilipat menjadi ukuran yang lebih kecil dan portabel.
"Penggunaan teknologi aplikasi bagi petani sangatlah berguna dan mesti terus dikembangkan. Ada beberapa hal yang bisa dicakup, misalnya dari segi penjualan (access to market) sehingga petani bisa memotong rantai perdagangan yang terlalu panjang sehingga mendapatkan harga yang lebih pantas dan tidak fluktuatif. Dari segi pemerintah juga bisa menginformasikan petani tentang perkembangan harga komoditas pertanian, sehingga mengurangi informasi asimetris karena petani tidak tahu harga sehingga dieksploitasi oleh pedagang," ujarnya kepada Merdeka.com, Senin (11/04).
Dia juga menambahkan, dari sisi teknologi budidaya, petani juga perlu mendapat informasi lembaga-lembaga riset pertanian agar produktifitasnya meningkat melalui aplikasi tersebut. Misalnya, penggunaan pupuk yang baik, pembuatan pupuk organik, pemilihan bibit, penggunaan hormon tanaman, teknologi stek, metode agar panen sepanjang tahun, penggunaan pestisida organik yang aman bagi manusia, penggunaan irigasi tetes, dan lain sebagainya.
"Dari sisi climate change, BMKG juga bisa menginformasikan masa tanam yang baik berdasarkan perkiraan cuaca, misalnya kapan mulai hujan, kapan hujan berakhir, kapan kemarau panjang terjadi, dan lain-lain. Dari Kementerian Pertanian bisa merekomendasikan tanaman yang tepat pada masa tersebut (kering atau basah), ini untuk mengurangi resiko kegagalan," jelasnya.
Di sisi lain, Menkominfo Rudiantara, mengatakan bahwa pemerintah juga akan melakukan sosialisasi kepada para petani tentang penggunaan aplikasi tersebut.
"Sosialisasi menjadi issue utama. Karenanya, sosialisasi tidak hanya kepada petani-nya, namun kepada keluarganya. Karena anak-anak petani lebih "melek" ponsel, walau sebatas SMS. Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemkominfo, saat ini sedang merancang revisi "kelompencapir" agar komunikasi dengan segmen petani bisa lebih efektif," ujarnya.
Sebelumnya, dalam pencanangan program tersebut, ada lima aplikasi yang berbasis Android diperkenalkan dan akan digunakan oleh para petani, yakni Petani, Tanihub, Lima kilo dan Pantau Harga. Selain itu satu ekosistem UMKM online Indonesia bernama Nurnaya Initiative juga di perkenalkan.
(mdk/bbo)