Perkenalkan JET, pemain baru ridesharing asli karya anak negeri
"Kita udah ada 1000 armada yang tersebar di Jabodetabek."
Pasca kesuksesan aplikasi ridesharing seperti Go-Jek dan Grab, nampaknya juga ingin ditiru. Bukan tanpa sebab, permintaan layanan di sektor tersebut dianggap masih besar. Untuk itu, aplikasi JET hadir sebagai opsi baru melengkapi layanan yang sudah ada. Aplikasi JET ini berada di naungan PT Joint Express Transport. Layanan aplikasinya ini menggunakan moda transportasi roda empat dan diklaim berbeda dengan para pesaing di roda empat juga. Ada 4 jenis layanan yang menjadi unggulannya, yakni, JETride, JETcourier, JETpickup, dan JETbox.
JET juga baru saja mengukuhkan kerjasama strategisnya dengan perusahaan Taksi Putra mulai bulan Mei 2016. Kerja sama dengan Taksi Putra ini dianggap sebagai rencana strategis yang selain dapat menguntungkan kedua belah pihak, tetapi juga dapat membuktikan bahwa integrasi antara layanan taksi dengan layanan transportasi berbasis aplikasi justru akan membantu terciptanya kemudahan bertransportasi bagi masyarakat baik di Jakarta maupun di kota-kota lainnya pada masa mendatang.
-
Apa saja ide bisnis startup yang ditawarkan peserta Jagoan Digital? Dalam presentasi (pitching) Jagoan Digital sejumlah ide bisnis start up diangkat oleh peserta. Seperti layanan jasa servis elektronik, jasa pendidikan, kesehatan hingga pariwisata. Juga ada marketplace untuk UMKM, fashion batik lokal, pertanian hingga produk digital. Selain itu ada juga ide pengembangan usaha dan investasi yang semuanya dikembangkan lewat platform teknologi digital.
-
Kenapa perusahaan startup di bidang teknologi dan informasi berbasis internet disebut unicorn? Dalam mitologi Yunani, unicorn adalah hewan langka mirip kuda yang memiliki tanduk di kepala. Kemudian istilah ini diambil untuk menggambarkan perusahaan startup dengan nilai valuasi yang mencapai 1 miliar dollar.
-
Bagaimana Hadinata Batik menggunakan platform digital untuk mengembangkan bisnisnya? Banyak bermunculan brand batik baru di tengah disrupsi digital menjadi tantangan sekaligus motivasi bagi Hadinata Batik untuk terus berkembang. Hadinata Batik pun terus beradaptasi dengan berinovasi membuat model batik yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan serta bergabung di platform digital seperti Tokopedia dan ShopTokopedia guna mempercepat laju bisnis lewat pemanfaatan platform digital.
-
Siapa saja yang terlibat dalam pendanaan startup nasional ini? PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui entitas Corporate Venture Capital (CVC) MDI Ventures, dan juga Telkomsel Mitra Inovasi (TMI), berpartisipasi dalam penandatanganan Perjanjian Partisipasi Merah Putih Fund di Jakarta, Senin (4/9).
-
Bagaimana cara IndiBiz mendorong digitalisasi pendidikan? Indibiz, ekosistem solusi digital dari PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk berkomitmen mendorong digitalisasi pendidikan salah satunya melalui penyelenggaraan Indonesia Digital Learning (IDL).
-
Di mana Sule mengungkapkan keinginannya untuk fokus membangun perusahaan digital? Dalam sebuah wawancara dengan Onadio Leonardo di kanal YouTube The Leonardo's, Sule mengungkapkan keinginannya untuk membesarkan perusahaan digital miliknya.
"Kita udah ada 1000 armada yang tersebar di Jabodetabek. Dengan join dengan kerjasama Taksi putra, akan ada tambahan 1500 armada baru yang menggunakan plat hitam. Itu dari sisi kerjasama dengan Taksi Putra ya. Tapi, kalau ada yang ingin bergabung dengan kami, bisa melalui Koperasi Titian Muhibah," ujar Chief Operating Officer JET, Poeti Fatima Arsyad, saat acara peluncuran aplikasi JET di kawasan SCBD, Jakarta, Jumat (20/05).
Meski bekerja sama dengan Taksi Putra, dirinya tidak menutup kemungkinan bekerja sama dengan operator taksi yang lain. Saat ini baru Taksi Putra yang memungkinkan diajak bekerja sama dengan JET.
"Taksi Putra kita kan udah mulai dari dua bulan yang lalu dan develop Aplikasinya. Karena kita juga gak sembarang pilih partner juga kan. Kita lihat Taksi Putra itu bagus, karena mereka welcome dengan kita. Kalau yang Blue Bird itu kan perusahaan besar dan bukan berarti kita gak punya akses ke sana. Tapi untuk saat ini, saya rasa yang cocok dengan kami adalah Taksi Putra tapi tidak menutup kemungkinan dengan taksi yang lain," terangnya.
Aplikasi JET ini sudah tersedia di Google Play Store dan App Store. Untuk jumlah pengunduhnya, di Google Play Store sudah mencapai 5000 pendownload.
Pakai modal sendiri
Poeti mengakui, jika hingga saat ini investasi yang dilakukannya masih berasal dari modal sendiri atau bootstrapping. Namun, sayangnya dia enggan membeberkan investasi yang sejauh ini telah ditanamkan.
Sadar untuk mengembangkan bisnis ini perlu modal besar, pihaknya mengakui sedang melakukan diskusi intens dengan angel investor untuk mendapatkan seed funding. Kata dia, hingga saat ini sudah banyak para konglomerat yang ditemuinya demi mendapatakan dana segar.
"Yang potensial dan dekat dengan kita itu udah ada dua konglomerat lokal. Konglomerat yang dekat dengan pemerintah dan lain sebagainya," ujarnya yang enggan menyebutkan dua angel investor itu.
Poeti menambahkan, bersama kedua konglomerat itu sudah melakukan komunikasi secara intens. Di sisi lain, pihaknya juga akan terbang ke Hongkong untuk melakukan pitching dengan para investor di sana.
"Kita juga sedang mencari investor untuk melakukan seed funding kepada kita. Tapi sebentar lagi kita akan pergi ke Hongkong tanggal 30 Mei 2016, untuk pitching dan berharap nantinya juga bisa dapat investasi," jelas dia.
Baca juga:
Bos Blue Bird soal kerja sama bareng Go-Jek: Masih proses
Perguruan Tinggi harus total dukung '1000 technoprenuer digital'
Remaja 14 tahun tolak teknologi karyanya dibeli Rp 300 miliar lebih!
Kibar sebut jalan tol startup lokal 'go global' terbuka lebar
Enam startup ini bakal gali ilmu di markas Google
Startup didanai pemodal ventura asing tak mesti jadi milik asing