Perkenalkan ReCharge, aplikasi sewa power bank pertama di Indonesia
Aplikasi ReCharge menawarkan layanan jasa menarik, yakni sewa power bank. Startup lokal ini sudah memiliki 200 mesin (station) yang menjadi tempat menyewakan power bank. Cocok bagi Anda yang sering low batt saat produktiv dengan smartphone!
Asyik memainkan smartphone akibat banyak mengunakan aplikasi mobile membuat baterainya cepat boros. Solusinya tentu smartphone didaya ulang. Biasanya isi daya ulang ini dilakukan di rumah, kantor, atau dengan perangkat power bank. Namun, sering kali power bank juga habis dayanya.
Nah, kini ada solusi menarik yang ditawarkan oleh aplikasi ReCharge dari PT Jalan Terus Saja. Startup lokal ini menyediakan layanan sewa power bank berbasis aplikasi di Indonesia. Saat ini ReCharge memiliki 200 mesin (station) yang menjadi tempat menyewakan power bank.
-
Apa saja ide bisnis startup yang ditawarkan peserta Jagoan Digital? Dalam presentasi (pitching) Jagoan Digital sejumlah ide bisnis start up diangkat oleh peserta. Seperti layanan jasa servis elektronik, jasa pendidikan, kesehatan hingga pariwisata. Juga ada marketplace untuk UMKM, fashion batik lokal, pertanian hingga produk digital. Selain itu ada juga ide pengembangan usaha dan investasi yang semuanya dikembangkan lewat platform teknologi digital.
-
Siapa saja yang terlibat dalam pendanaan startup nasional ini? PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui entitas Corporate Venture Capital (CVC) MDI Ventures, dan juga Telkomsel Mitra Inovasi (TMI), berpartisipasi dalam penandatanganan Perjanjian Partisipasi Merah Putih Fund di Jakarta, Senin (4/9).
-
Bagaimana cara orang Indonesia menggunakan smartphone dalam sehari? Indonesia juga termasuk ke dalam daftar negara yang tidak bisa hidup tanpa ponsel. Menduduki urutan ke enam, netizen Indonesia mengantongi angka sebanyak 29,1 persen dari waktu harian mereka untuk dihabiskan di depan layar HP.
-
Bagaimana TelkomGroup mendukung pendanaan startup nasional? Dalam hal ini, TelkomGroup memiliki kesamaan visi dengan Merah Putih Fund (MPF) untuk memajukan pertumbuhan ekonomi digital nasional dengan memperkuat peran Telkom digital venture yang dijalankan melalui MDI Ventures dan TMI.
-
Mengapa pelaku usaha di Indonesia menganggap transformasi digital penting? Para pelaku bisnis di Indonesia menyadari pentingnya melakukan transformasi digital. Demi memenuhi kebutuhan mereka sebagai pengusaha sekaligus menyajikan solusi bagi masyarakat, pengembangan teknologi dan pengembangan inovasi dinilai sebagai sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi.
-
Siapa yang terlibat dalam studi tentang penggunaan platform digital di pedesaan Indonesia? Menko Airlangga memberikan apresiasi atas penelitian yang telah dilakukan oleh DFS Lab dan RISE Indonesia dengan dukungan Bill and Melinda Gates Foundation. Studi yang melibatkan multipihak tersebut akan mengeksplorasi dan mendokumentasikan kondisi ekonomi platform di daerah peri-urban dan pedesaan Indonesia saat ini, dengan fokus khusus pada mata pencaharian yang didukung secara digital dan inklusi keuangan.
Mesin-mesin ini berada di 100 lokasi publik di kawasan Jabodetabek, seperti mal, rumah sakit, sekolah, gedung perkantoran, dan sebagainya. Contohnya, Mal Pondok Indah, Pacific Place, FX Sudirman, Mal Kelapa Gading, Kuningan City, Bintaro Jaya Xchange, Living World, Mega Bekasi Hypermall, Mall BTM Bogor, dan lain-lain.
Untuk bisa menggunakan layanan ini, Anda harus mengunduh aplikasi mobile ReCharge di Play Store (OS Android) atau App Store (iOS). Menariknya, pengisian saldo di aplikasi ReCharge ini bisa dilakukan secara tunai dan nontunai, seperti Go-Pay, OVO, TCASH, BCA Virtual Account, transfer bank, dan perusahaan yang memiliki loyalty poin seperti Telkomsel Poin.
Power bank ReCharge yang bisa disewa berkapasitas 4.000 mAh yang dilengkapi fast charging technology. Dengan demikian, masing-masing power bank mampu melakukan hingga dua kali pengisian ulang baterai sampai penuh berdasarkan kapasitas rata-rata baterai. Dari segi dimensi, power bank ReCharge berukuran 135 x 76 x 16 milimeter dan berbobot ringan sehingga sangat mudah dibawa.
Dick Listijono, Co-Founder dan Chief Executive Officer (CEO) ReCharge, menjelaskan di lokasi-lokasi tersebut masyarakat bisa menyewa power bank dari mesin ReCharge dengan harga terjangkau, yakni Rp 10 ribu per hari (24 jam). Jika masa sewanya habis, power bank-nya bisa dikembalikan di mesin di lokasi mana pun.
"Sebagai startup, ReCharge hadir dengan ide mendukung produktivitas dan mobilitas masyarakat dengan menjaga daya ponselnya secara mudah, agar tetap terkoneksi dengan baik. Kami melihat masyarakat Indonesia pada usia produktif sangat lekat dengan ponsel dan memiliki kebutuhan tetap terkoneksi, karena daya baterai ponsel seperti 'nyawa' produktivitasnya. ReCharge berkomitmen memberikan solusi yang dapat diakses dengan mudah, terjangkau, dan fleksibel, yakni fasilitas sewa power bank di berbagai lokasi yang tersebar di mana-mana, dengan pengembalian power bank tersebut dapat dilakukan di lokasi berbeda, sehingga pengguna tidak perlu khawatir produktivitasnya akan terganggu,” ujar Dick, saat grand lauching ReCharge di Jakarta, Selasa (23/10).
Menurut Dick, pihaknya akan terus menambah titik lokasi ReCharge Station di berbagai lokasi, seperti rumah sakit, bandara, dan stasiun kereta.
Sejak beroperasi pada Maret lalu, aplikasi ReCharge telah diunduh lebih dari 50.000 orang. ReCharge menargetkan hingga akhir tahun ini jumlah station di Jabodetabek bertambah minimal dua kali lipat dari jumlah saat ini yang 200 station.
(mdk/sya)