Pertumbuhan malware untuk perangkat mobile meningkat 200 persen
Menurut penelitian, dibanding tahun-tahun sebelumnya, pertumbuhan malware semakin meningkat.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan internet, ternyata juga dibarengi dengan peningkatan jumlah malware untuk perangkat mobile.
Menurut penelitian NQ Mobile, dari tahun ke tahun jumlah malware untuk perangkat mobile terus mengalami peningkatan. Jumlah tersebut meningkat pesat di tahun 2012 lalu.
Dalam penelitiannya, seperti dikutip dari Tech Crunch (15/04), banyak varian baru yang muncul dan sebagian besar diciptakan untuk menginfeksi perangkat berbasis Android.
NQ Mobile menjelaskan bahwa di tahun 2012 lalu, terdapat sekitar 32,8 juta perangkat mobile yang terinfeksi malware atau dapat dibilang meningkat 200 persen dari tahun 2011.
-
Dimana para penjahat siber menyembunyikan malware? Karena sebagian besar mod dan cheat didistribusikan di situs web pihak ketiga, penyerang menyamarkan malware dengan berpura-pura sebagai aplikasi ini.
-
Bagaimana Malware berhasil menyebar dan menyerang sistem Indodax? Meskipun engineer yang terlibat bukan engineer utama, dia tetap memiliki akses ke server. Akses inilah yang kemudian menjadi celah awal masuknya Malware yang menyebar pada sistem. Menurut Oscar, meski server yang diretas bukan server utama, Malware tersebut berhasil menyebar dan mengeksploitasi server yang lainnya.
-
Apa jenis malware yang menginfeksi aplikasi pinjaman tersebut? Dikenal sebagai aplikasi SpyLoan, aplikasi bermasalah ini banyak ditemukan di Google Play Store — dan beberapa juga ditemukan di App Store Apple.
-
Apa jenis malware yang menyerang situs Yayasan yang membantu anak disabilitas? Kasusnya adalah file korban diretas oleh malware bernama Mallox.
-
Bagaimana cara melindungi website dari serangan malware? Untuk melindungi website dari hacker dan malware, Anda perlu melakukan beberapa langkah berikut: • Lakukan backup data sesering mungkin. Backup data adalah hal yang sederhana namun dibutuhkan ketika ingin mengelola website.
-
Bagaimana cara malware Android menyamarkan diri dari keamanan dengan kompresi APK? Metode kompresi APK ini dilakukan untuk menghindari dekompilasi atau proses yang dijalankan sistem keamanan dan software antivirus untuk menandai kode yang dinilai mencurigakan.
Untuk tingkat negara, China menduduki peringkat pertama sebagai negara dengan perangkat mobile terinfeksi malware terbanyak di dunia. Setelah China, India dan Rusia menduduki peringkat ke-2 dan 3.
Meningkatnya jumlah malware khususnya untuk perangkat berbasis Android ini dikarenakan sistem terbuka yang dibuat Google justru memancing para cybercriminal untuk lebih leluasa menyebarkan perangkap mereka di Google Play.
Walaupun dikatakan banyak malware diciptakan khusus untuk Android, namun tidak menutup kemungkinan perangkat mobile dengan operating system lain masih tetap aman. So, just beware.