Promosikan wisata, Kemenpar rela bayar selebriti sosial media
Hal tersebut dilakukan demi mendongkrak popularitas pariwisata Indonesia baik di dalam maupun luar negeri
Pasca mantan bos Telkom, Arief Yahya, menjabat Menteri Pariwisata (Menpar), diakui oleh Asisten Deputi Segmen Pasar Bisnis dan Pemerintah, Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Tazbir, semua promosi terkait pariwisata Indonesia baik di dalam maupun di luar negeri dilakukan melalui teknologi informasi (TI) seperti sosial media.
"Ya, kita sangat aktif ya menggunakan TI di setiap promosi wisata kita baik dalam maupun luar negeri. Melibatkan juga adanya sosial media dan para blogger," ujarnya ketika ditemui Merdeka.com seusai acara konferensi pers Microsoft TechDays 2015 di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (7/10).
-
Bagaimana Pelindo membangun konektivitas pariwisata di Indonesia? Selain itu, para delegasi akan diajak untuk mengunjungi Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang disiapkan untuk menjadi jangkar dalam membangun konektivitas pariwisata di Indonesia
-
Mengapa industri telekomunikasi di Indonesia terus berkembang? Pada tahun 2021, sektor informasi dan komunikasi menyumbang sekitar Rp 748,75 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
-
Bagaimana Satelit Palapa membantu memperkuat konektivitas di Indonesia? Satelit Palapa menjadi tonggak penting dalam memperkuat konektivitas dan komunikasi di seluruh wilayah Indonesia.
-
Kenapa Telkom yakin Indibiz bisa bersaing dengan kompetitor di Bali? Pihaknya yakini dapat bersaing dengan sejumlah kompetitor yang sudah ada sebelumnya di Bali. Antara lain karena pengelola Indibiz sudah berpengalaman sebelumnya dalam mengelola Indihome.
-
Kapan kolaborasi Vidio dan Telkomsel ini berlaku? Kolaborasi Vidio dan Telkomsel memberikan penawaran eksklusif menonton seluruh tayangan paket Vidio Diamond, termasuk Liga Inggris hanya dengan Rp1.000 (tidak termasuk PPN) untuk pelanggan baru IndiHomeTV, selama periode 1 hingga 31 Desember 2023.
-
Mengapa keberadaan layanan OTT menjadi ancaman bagi penyedia layanan seluler di Indonesia? Kekhawatiran tersebut muncul karena saat ini masyarakat Indonesia, semakin ketergantungan dengan layanan OTT asing, yang teknologi dan inovasinya sangat berkembang cepat. Akan tetapi, hal ini justru bukan menguntungkan, malah menjadi ancaman bagi penyedia layanan seluler di Indonesia.
Menurutnya, di kementeriannya ada tiga cara untuk mempopulerkan pariwisata di negeri ini. Tiga cara itu dia sebut dengan POS. POS ini singkatan dari Paid, Own, dan Sosial Media. Cara tersebut, saat ini menjadi dominasi Kemenpar dalam mempromosikan wisata ini Indonesia.
"Jadi sekarang Menpar itu mempromosikan pariwisata ada tiga istilah. Yaitu, paid media melalui iklan di tv, own media kita punya media sendiri, dan sosial media. Sosial media sangat dipush sekarang ini. Wajar, Pak Menteri sangat percaya dengan kekuatan sosial media," tuturnya.
Kendati begitu, bukan berarti semua promosi dilakukan melalui sosial media. Masih ada juga menggunakan metode konvensional seperti memasang iklan di televisi maupun media cetak. Hanya saja, 70 persen sudah menggunakan sosial media.
"Jadi, pemasaran non konvensional sudah dikurangi yang konvensional kita genjot. 70 persen untuk media pakai non konvensional, sisanya konvensional seperti tv dan media cetak. Kita juga senang dengan TI ini, sebab memberikan data-data yang akurat. Kita bisa tahu secara real jumlahnya pembaca promosi kita. Jadi ukurannya pasti tidak seperti koran," lanjutnya.
Bahkan dia mengatakan secara gamblang jika pihaknya menggunakan orang-orang yang terkenal dan memiliki jumlah follower banyak di sosial medianya.
"Jadi kita hire juga pemilik akun sosial media yang punya banyak follower-nya, kita bayar mereka, untuk mempromosikan wisata negeri ini," ungkapnya.
Baca juga:
Ini 7 cara lindungi informasi pribadi pada akun Facebook
Jack Dorsey, pendiri Twitter kembali jadi CEO Twitter
Ternyata 'Facebook' sudah ada sejak abad 16, ini buktinya
[Video] Aksi lumba-lumba kembalikan iPhone yang jatuh ke laut
Rizal Ramli ingin Borobudur jadi kiblat umat Buddha
Akses menuju Tebing Keraton akan diperbaiki, habiskan Rp 2 miliar