Ramai-ramai bermimpi Indonesia punya Silicon Valley
Program INISIATIF DNA ini diharapkan menjadi solusi terhadap persoalan dunia pendidikan di Indonesia, khususnya SMK
Setelah Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti), Mohammad Nasir bermimpi membuat pusat inovasi teknologi seperti Silicon Valley dengan menggenjot riset Perguruan Tinggi, Evercoss juga mendambakan hal yang serupa melalui INISIATIF DNA (Device, Network, Application).
Tentu saja tak bisa disamakan dengan Silicon Valley yang ada di Amerika, tapi program INISIATIF DNA ini diharapkan bisa menjadi solusi terhadap persoalan dunia pendidikan di Indonesia, khususnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Saat ini terdapat lebih dari 11.000 SMK yang beroperasi di Indonesia. Namun, seringkali output- nya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan industri dan lapangan kerja yang ada.
-
Apa saja ide bisnis startup yang ditawarkan peserta Jagoan Digital? Dalam presentasi (pitching) Jagoan Digital sejumlah ide bisnis start up diangkat oleh peserta. Seperti layanan jasa servis elektronik, jasa pendidikan, kesehatan hingga pariwisata. Juga ada marketplace untuk UMKM, fashion batik lokal, pertanian hingga produk digital. Selain itu ada juga ide pengembangan usaha dan investasi yang semuanya dikembangkan lewat platform teknologi digital.
-
Mengapa pelaku usaha di Indonesia menganggap transformasi digital penting? Para pelaku bisnis di Indonesia menyadari pentingnya melakukan transformasi digital. Demi memenuhi kebutuhan mereka sebagai pengusaha sekaligus menyajikan solusi bagi masyarakat, pengembangan teknologi dan pengembangan inovasi dinilai sebagai sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi.
-
Bagaimana cara Indonesia dan Singapura meningkatkan kerja sama ekonomi digital? Pada pertemuan bilateral tersebut, kedua Menteri membahas upaya peningkatan kerja sama ekonomi digital melalui ASEAN Digital Economy Framework Agreement dan Joint Initiative on e-Commerce di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
-
Siapa yang mendorong literasi digital di Indonesia? Wakil Ketua Komisi I DPR-RI Teuku Riefky Harsya menekankan pentingnya literasi digital untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dalam menggunakan internet.
-
Bagaimana Hadinata Batik menggunakan platform digital untuk mengembangkan bisnisnya? Banyak bermunculan brand batik baru di tengah disrupsi digital menjadi tantangan sekaligus motivasi bagi Hadinata Batik untuk terus berkembang. Hadinata Batik pun terus beradaptasi dengan berinovasi membuat model batik yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan serta bergabung di platform digital seperti Tokopedia dan ShopTokopedia guna mempercepat laju bisnis lewat pemanfaatan platform digital.
-
Siapa saja yang terlibat dalam pendanaan startup nasional ini? PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui entitas Corporate Venture Capital (CVC) MDI Ventures, dan juga Telkomsel Mitra Inovasi (TMI), berpartisipasi dalam penandatanganan Perjanjian Partisipasi Merah Putih Fund di Jakarta, Senin (4/9).
Program atau kurikulum tepat guna menjadi kata kunci sukses sebuah SMK agar output-nya siap bertarung. Apalagi di era ICT sekarang ini, masyarakat bisa mendapatkan akses informasi yang tidak terbatas.
Dalam hal ini, Evercoss bekerjasama dengan yayasan pendidikan Meruvian ingin mendorong pendidikan berbasis ICT yang kreatif dan inovatif di SMK tanah air. Keduanya memberikan pelatihan kepada para guru dan murid di SMK dengan tema DNA (Device, Network, Application).
Ricky Tanudibrata, Chief Marketing Officer Evercoss mengatakan saat ini INISIATIF DNA sudah berlangsung untuk angkatan pertama di enam SMK Indonesia.
"Ke depannya kami akan menargetkan 100 SMK di Jawa Timur, 100 SMK di Jawa Tengah, 100 SMK di Jawa Barat dan 100 SMK di Sumatera," kata Ricky.
Salah satu hasil program INISIATIF DNA dipertontonkan di ajang pameran SMK NU dalam rangka Muktamar Nahdhatul Ulama di Jombang, Jawa Timur.
"Di ajang tersebut SMK NU sudah ada yang menghasilkan karya dari program yang kami lakukan," tegas Ricky kepada Merdeka.com, Kamis (6/8).
Pada tahap awal, bentuk kerjasama yang dijalin Evercoss dengan SMK adalah dengan cara memberi pelatihan selama satu minggu penuh kepada para guru SMK. Pelatihan diberikan secara intensif dan bersertifikat dari tim Evercoss dan Meruvian seputar topik DNA. Lalu, pihak
Evercoss dan Meruvian akan berkolaborasi dengan pihak sekolah untuk mengintegrasikan konten DNA yang telah diajarkan ke dalam kurikulum pendidikan siswa selama dua semester.
Selanjutnya, para guru akan mengajarkan topik DNA kepada para murid menggunakan fasilitas dan komponen yang sudah disediakan, sambil diawasi oleh pihak Evercoss dan Meruvian. Nantinya, para murid yang lulus juga akan menerima sertifikasi yang menunjukkan bahwa mereka memiliki kompetensi di bidang Device, Network, dan Application.
"Harapannya, para siswa SMK akan memiliki pengetahuan dan kemampuan ICT yang cukup sebagai bekal di dunia kerja nanti. Mereka juga akan memiliki peluang meniti karir di Evercoss dan operator telekomunikasi yang bekerja sama nantinya dengan bekal ilmu DNA yang sudah didapatkan. Evercoss sendiri memiliki aspirasi untuk menghubungkan setiap insan masyarakat ke berbagai peluang dan kesempatan baru dengan menggunakan smartphone berkualitas, dan ini merupakan salah satu cara mencapai hal tersebut," ungkap Ricky.
Baca juga:
Kompetisi 'The NextDev' siap jaring developer muda Indonesia
Menkominfo saksikan peresmian kerjasama Liga Digital 2015
Soal Gojek, Jokowi: Masih dikejar-kejar ya?
Ini curhatan Bos Gojek ke Jokowi
Ini 8 start-up paling inovatif yang terpilih masuk Mediapreneur