Samsung kembangkan tablet dengan kendali otak
Tablet yang jadi bahan uji coba adalah Samsung Galaxy Note 10.1
Samsung dikabarkan tengah mengembangkan sebuah tablet yang bisa dioperasikan hanya dengan kendali otak penggunanya tanpa perlu melakukan sentuhan pada layarnya.
Seperti dikutip dari Ubergizmo (21/04), Samsung tengah melakukan kerja sama dengan Roozbeh Jafari, seorang peneliti sekaligus asisten profesor di Fakultas Electrical Engineering, University of Texas, Dallas.
-
Kenapa Samsung tertarik mengembangkan tablet dan laptop lipat? Pengembangan teknologi lipat pada tablet dan laptop Samsung juga terinspirasi dari smartphone Fold Series yang berhasil laris dipasaran.
-
Kapan Samsung berencana meluncurkan tablet lipat? Produk yang dirumorkan akan launching pada tahun ini direncanakan akan resmi hadir di antara jajaran produk Samsung lainnya yaitu setelah meluncurnya seri Galaxy Tab S9.
-
Bagaimana Samsung menjamin keamanan informasi di tablet lipat? Karena dengan hadirnya teknologi perangkat lipat, terutama pada tablet akan lebih melindungi informasi yang ada di dalamnya karena pengguna akan merasa perangkat lipat yang dimilikinya dapat menjadi tempat yang aman dan tepat untuk menyimpan informasi.
-
Apa saja produk yang akan diluncurkan Samsung malam ini? Mengutip PhoneArena, Rabu (10/7), Samsung kali ini meluncurkan beragam penawaran, mulai dari ponsel lipat dan jam tangan pintar hingga cincin pintar dan earbud.
-
Bagaimana Samsung masih mampu bersaing dengan Apple dalam penjualan HP? Berbeda dengan Apple, seri kelas menengah Samsung justru mengungguli smartphone kelas flagshipnya.
-
Siapa yang menemukan Tablet Dispilio? George Chourmouziadis, seorang profesor arkeologi prasejarah, menemukan sebuah lempengan di pemukiman Danau Dispilio. Lempengan ini kemudian dinamai Tablet atau Lempengan Dispilio sesuai dengan tempat dimana benda itu ditemukan.
Untuk mengembangkan teknologi ini, pihak peneliti tersebut tengah mengembangkan sebuah alat pengontrol berupa penutup kepala EEG yang didesain khusus untuk menangkap gelombang otak penggunanya.
Dilansir Engadget (20/04), penutup kepala EEG ini akan mengukur dan menangkap aktivitas elektrik di kulit kepala penggunanya. Dari sinyal elektrik tersebut pengguna bisa membuat pilihan dengan melihat dan melakukan kedipan dalam frekuensi tertentu yang akan dikenali sistem penutup kepala tersebut sebagai pola yang unik.
Akurasi ketepatan dari alat ini secara umum mencapai 80-95 persen dan pengguna bisa memilih ikon yang berbeda dalam jangka waktu setiap 5 detik sekali.
Untuk tabletnya sendiri, dalam percobaan kali ini peneliti tersebut menggunakan tablet Samsung Galaxy Note 10.1.
Nantinya, teknologi ini diharapkan dapat membantu kaum disabilitas untuk mempermudah aktivitas keseharian mereka dalam menggunakan tablet.
Diharapkan nantinya para pengguna tersebut dapat melakukan aktivitas seperti mematikan atau menghidupkan tablet dan memutar musik tanpa harus harus menyentuh layar tablet mereka.
Baca juga:
Foto smartphone Samsung yang misterius akhirnya terkuak
Samsung akan luncurkan 10 juta Galaxy S4 di April
Roma, tablet terbaru Samsung?