Samsung tetap butuh BlackBerry untuk tingkatkan keamanan Galaxy
Sebelumnya bos BlackBerry nyatakan Samsung Knox tak mampu amankan Android
Samsung dan BlackBerry boleh saja 'saling membunuh' di sektor penjualan smartphone, tetapi jika berurusan dengan sistem keamanan smartphone, Samsung sedikit tunduk pada BlackBerry.
Samsung dan BlackBerry kemarin (13/11), telah mengumumkan penggabungan platform keamanan Samsung Knox dengan BES12 (BlackBerry Enterprise Server 12) untuk smartphone dan tablet Galaxy mulai tahun 2015 nanti, Phone Arena (13/11). Mengapa tiba-tiba Samsung berkolaborasi dengan BlackBerry?
-
Bagaimana Samsung dan Apple menjual iPhone bekas? Apple menjual iPhone rekondisi melalui toko online dengan harga beberapa ratus dolar lebih murah dari harga biasanya. Perusahaan menawarkan garansi satu tahun yang sama dengan telepon baru, semua manual dan aksesori, baterai baru, kulit terluar baru, dan jika diperlukan, suku cadang yang baru diganti. Samsung juga menjual perbaikan secara online.
-
Apa yang membuat beberapa perangkat Samsung tetap rentan terhadap ancaman keamanan? Sayangnya, kondisi ini membuat beberapa perangkat yang tidak termasuk dalam jadwal pembaruan bulanan tetap rentan.
-
Bagaimana Samsung masih mampu bersaing dengan Apple dalam penjualan HP? Berbeda dengan Apple, seri kelas menengah Samsung justru mengungguli smartphone kelas flagshipnya.
-
Mengapa Samsung memperluas fitur Galaxy AI ke smartphone lainnya? “Samsung memiliki visi besar dalam memperluas penggunaan Galaxy AI di kehidupan sehari-hari konsumennya. Kami perluas ke Samsung Galaxy smartphone lainnya,”
-
Siapa pemimpin dunia yang menggunakan Samsung Galaxy? Meskipun awalnya berencana untuk memboikot Apple, Trump akhirnya menggunakan iPhone untuk keperluan keamanan selama masa jabatannya di Gedung Putih. Ia dulu pernah menggunakan Samsung Galaxy.
-
Kenapa Samsung tertarik mengembangkan tablet dan laptop lipat? Pengembangan teknologi lipat pada tablet dan laptop Samsung juga terinspirasi dari smartphone Fold Series yang berhasil laris dipasaran.
Kabarnya beberapa bulan lalu CEO dari BlackBerry, John Chen, menyatakan bila platform keamanan Samsung Knox tidak terlalu kokoh untuk melindungi Android. Bahkan, bulan lalu muncul sebuah laporan dari peneliti anonim yang menyatakan bila PIN keamanan Knox mudah untuk ditemukan dan dipakai untuk peretasan alias hacking.
Untuk mendapatkan akses ke PIN Knox itu,m seorang hacker hanya membutuhkan akses root ke sistem. Ini tentunya adalah hal yang berbahaya, mengingat saat ini mulai banyak smartphone Galaxy yang sudah di-root secara manual oleh penggunanya.
Beranjak dari situ, Samsung mungkin mulai berpikir untuk mencari 'ilmu' dari BlackBerry, termasuk mengintegrasikan Samsung Knox dengan BES12.
Kolaborasi ini memberikan keuntungan yang cukup besar bagi Samsung. Bagaimana tidak, kini Samsung Knox bersama BES12 mampu memberikan peningkatan keamanan sistem, pengalaman penggunaan yang lebih baik, serta pengembangan pembagian data pribadi dan bisnis di gadget Galaxy.
Berkat fungsi terakhir tersebut, pengguna sekarang bisa memisahkan privasi data pribadi pengguna dan keamanan data pekerjaan/perusahaan dengan lebih aman.
Belum jelas apakah BlackBerry punya maksud tersendiri dalam kolaborasi dengan Samsung kali ini. Padahal bisa dibilang BlackBerry bisa saja menaruh dendam mendalam pada Samsung, mengingat deretan smartphone Galaxy-nya mempunyai andil besar pada tenggelamnya kepopuleran smartphone BlackBerry. Bagaimana menurut Anda?
(mdk/bbo)