SCOOP diakuisisi Kompas Gramedia, ini pengakuan foundernya!
SCOOP diakuisisi Kompas Gramedia, ini kata foundernya! "Saya menjual Scoop karena Gramedia bisa membawa Scoop ke next level. Yang penting perusahaan bisa gede"
Kelompok Kompas Gramedia baru saja mengakuisisi platfrom majalah digital Scoop. Hasil akuisisi ini diumumkan oleh kedua belah pihak pada Jumat (16/12).
Mengapa Scoop dijual ke Kompas Gramedia?
-
Apa saja ide bisnis startup yang ditawarkan peserta Jagoan Digital? Dalam presentasi (pitching) Jagoan Digital sejumlah ide bisnis start up diangkat oleh peserta. Seperti layanan jasa servis elektronik, jasa pendidikan, kesehatan hingga pariwisata. Juga ada marketplace untuk UMKM, fashion batik lokal, pertanian hingga produk digital. Selain itu ada juga ide pengembangan usaha dan investasi yang semuanya dikembangkan lewat platform teknologi digital.
-
Kenapa perusahaan startup di bidang teknologi dan informasi berbasis internet disebut unicorn? Dalam mitologi Yunani, unicorn adalah hewan langka mirip kuda yang memiliki tanduk di kepala. Kemudian istilah ini diambil untuk menggambarkan perusahaan startup dengan nilai valuasi yang mencapai 1 miliar dollar.
-
Bagaimana Hadinata Batik menggunakan platform digital untuk mengembangkan bisnisnya? Banyak bermunculan brand batik baru di tengah disrupsi digital menjadi tantangan sekaligus motivasi bagi Hadinata Batik untuk terus berkembang. Hadinata Batik pun terus beradaptasi dengan berinovasi membuat model batik yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan serta bergabung di platform digital seperti Tokopedia dan ShopTokopedia guna mempercepat laju bisnis lewat pemanfaatan platform digital.
-
Siapa saja yang terlibat dalam pendanaan startup nasional ini? PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui entitas Corporate Venture Capital (CVC) MDI Ventures, dan juga Telkomsel Mitra Inovasi (TMI), berpartisipasi dalam penandatanganan Perjanjian Partisipasi Merah Putih Fund di Jakarta, Senin (4/9).
-
Bagaimana cara IndiBiz mendorong digitalisasi pendidikan? Indibiz, ekosistem solusi digital dari PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk berkomitmen mendorong digitalisasi pendidikan salah satunya melalui penyelenggaraan Indonesia Digital Learning (IDL).
-
Di mana Sule mengungkapkan keinginannya untuk fokus membangun perusahaan digital? Dalam sebuah wawancara dengan Onadio Leonardo di kanal YouTube The Leonardo's, Sule mengungkapkan keinginannya untuk membesarkan perusahaan digital miliknya.
Willson Cuaca, pendiri sekaligus CEO Scoop, mengaku kini Kompas Gramedia pemilik 100 persen Scoop, dari sebelumnya hanya pemegang saham minoritas. Kelompok usaha besar di bisnis media ini pernah sudah masuk sebagai investor Scoop pada 2013 dengan menyetor uang sejumlah 3 juta dollar AS, sejak platform ini dikembangkan pada 2011.
Kata Willson yang juga Managing Partner East Ventures, Scoop dijual ke Kompas Gramedia karena dia percaya sama kelompok usaha lokal ini. Selain ingin Scoop lebih baik lagi di masa mendatang.
"Saya menjual Scoop karena Gramedia bisa membawa Scoop ke next level. Yang penting perusahaan bisa gede," kata Willson pada Merdeka.com lewat chat, Jumat malam.
Sayang, Willson tidak bersedia menyebutkan nilai transaksi akuisisi ini.
"Undisclosed", pungkas dia.
Saat ini Scoop sudah diunduh lebih dari 6 juta pengguna baik di App Store maupun Play Store. Platform ini telah menjalin kerja sama dengan 400 penerbit dengan memiliki katalog yang terdiri dari 50 judul koran, 30.000 judul buku, dan 800 judul majalah dalam format digital.
Andy Budiman, CEO Gramedia.com, sebelumnya mengaku tertarik mengakuisisi Scoop karena memiliki peran penting untuk memperkuat tawaran digital Kompas Gramedia di bidang media dan komersial. Ada kesesuaian strategi antara Gramedia.com dan Scoop yang akan memperkuat kedua platform.
Baca juga:
Sosrobahu, teknologi konstruksi anak bangsa diakui dunia
Penggunaan internet masih sebatas hiburan belum yang produktif
IDPRO adakan acara untuk edukasi masyarakat soal data center
Awas, ini 5 sisi kelam internet yang tidak semua orang tahu!
Stasiun kereta ini disulap jadi kampus startup terbesar di dunia
3 Ribu desa tertinggal akan segera menikmati teknologi
Bahaya! Segala informasi tentang Anda bisa terlacak cuma lewat foto