Sejarah di balik peluncuran satelit pertama Indonesia
Teknologi yang digunakan Satelit Palapa diklaim yang paling maju kala itu.
Menengok ke belakang, sekitar 40 tahun yang lalu, tepatnya 8 Juli 1976, euforia peluncuran satelit telekomunikasi geostasioner milik Indonesia kali pertama diluncurkan begitu terasa. Satelit yang menjadi bukti lompatan teknologi luar biasa yang pernah dilakukan Indonesia ini, bernama Palapa.
Satelit yang juga berjuluk Palapa A1 ini merupakan proyek rintisan pemerintah Indonesia untuk menguatkan peta dunia komunikasi. Pada waktu itu, pemerintah memandang pentingnya sebaran komunikasi untuk melihat wilayah Indonesia yang sebagian besar berupa pulau-pulau.
-
Apa yang dimaksud dengan Satelit? Satelit merupakan objek buatan manusia yang mengorbit bumi atau planet lain dalam tata surya. Satelit dirancang dan diluncurkan ke ruang angkasa untuk melakukan berbagai tugas, mulai dari komunikasi, observasi bumi, navigasi, riset ilmiah, hingga keperluan militer.
-
Kenapa penggunaan satelit dipilih sebagai solusi untuk masalah komunikasi di Indonesia? Kala itu, pemerintah memandang sistem komunikasi dengan teknologi sebagai cara yang paling tepat untuk mengatasi permasalahan telekomunikasi Indonesia.
-
Bagaimana Satelit bisa tetap mengorbit Bumi? Satelit-satelit ini mengorbit bumi pada ketinggian tertentu di atas permukaan, dan mereka tetap dalam orbit tersebut berkat gaya tarikan gravitasi bumi dan kecepatan orbit yang diberikan oleh roket pembawa saat peluncuran.
-
Bagaimana Satelit Palapa membantu memperkuat konektivitas di Indonesia? Satelit Palapa menjadi tonggak penting dalam memperkuat konektivitas dan komunikasi di seluruh wilayah Indonesia.
-
Apa yang ditransmisikan ke Bumi melalui panel surya di satelit? Sejak Juni tahun lalu, sebuah eksperimen di luar angkasa telah mentransmisikan energi ke Bumi melalui panel surya pada satelit di orbit dan sekarang memiliki hasil pertama mengenai bagaimana eksperimen tersebut berjalan.
-
Kenapa jumlah Satelit terus bertambah? Jumlah satelit yang mengorbit bumi terus bertambah seiring dengan perkembangan teknologi dan eksplorasi antariksa.
Ilustrasi Satelit Palapa A1 © kaskus.co.id
Hal yang mungkin jarang orang ingat, satelit bertipe HS-333 dan berbobot 574 kg itu justru berhasil mengorbit di atas Samudera Hindia di era Pemerintahan Orde Baru. Pemerintah waktu itu memesan dua satelit dari Boeing Satellite Systems, yang sebelumnya dikenal sebagai Hughes Space and Communication Inc.
Tidak tanggung-tanggung, teknologi yang digunakan diklaim yang paling maju kala itu. Sebab, secara keseluruhan teknologi yang digunakan Satelit Palapa juga diaplikasikan untuk satelit Anik danWestar. Bahkan, roket peluncur Satelit Palapa berjenis sama dengan yang meluncurkan kedua satelit milik Kanada dan Amerika Serikat tersebut, yaitu Delta 2914.
Ilustrasi Satelit Palapa A1 © pustakadigitalindonesia.blogspot.com
Sepintas, bentuk Satelit Palapa generasi A terlihat seperti drum minyak dengan piringan di atasnya. Namun, daya jangkaunya dibuat Hughes mampu mencakup seluruh kawasan Indonesia. Bahkan, pancaran sinyalnya mampu menjangkau beberapa negara tetangga, seperti Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand.
Hal yang perlu diketahui juga pengerjaan Satelit Palapa memegang rekor tercepat yang tercatat dalam sejarah pengerjaan satelit milik Boeing. Terhitung hanya kurun waktu 17 bulan, perusahaan asal Negeri Paman Sam tersebut mampu menyelesaikan pesanan Pemerintah Republik Indonesia.
Di sisi lain, bicara tentang nama satelit pertama Indonesia, ada satu sosok yang tidak dapat dipisahkan. Dialah Presiden Soeharto. Beliau memilih sendiri nama ‘Palapa’, karena terilhami kebesaran nusantara yang bermula dari Sumpah Palapa, ikrar bersejarah Mahapatih Gajah Mada.
Pemerintah berharap, dengan menggunakan nama ‘Palapa’ kejayaan Indonesia dapat kembali terulang, seperti kejayaan Nusantara di era kerajaan Majapahit pada 1334. Dan, benar saja, pengamat teknologi, Ninok Leksono pun berujar, berkat Satelit Palapa inilah Indonesia dikenal sebagai negara ke-3 yang memiliki satelit pemancar domestik setelah Kanada dan Amerika.
Pada tahun 2016, bertepatan setelah 40 tahun berlalu sejak peluncuran satelit domestik pertama, Indonesia siap untuk kembali berbangga atas rencana peluncuran satelit komunikasi pertama di dunia yang dimiliki dan dioperasikan oleh bank. Satelit milik BRI yang selanjutnya dikenalkan dengan nama BRIsat. Satelit yang mengorbit pada slot 150.5 Bujur Timur ini akan diluncurkan pada 9 Juni 2016 di Pusat Antariksa Perancis, di Kourou, Guyana Perancis.
Ilustrasi Satelit Palapa A1 © colostate.edu
Baca juga:
Beda generasi, perkembangan satelit di Indonesia bertambah fungsi
Tingkatkan layanan perbankan sampai pelosok, BRI luncurkan satelit
BRI meluncurkan satelit untuk menyatukan kepulauan Indonesia
BRI dukung program pembangunan infrastruktur lewat satelit
Juni mendatang, satelit BRI mengangkasa
Punya tenaga ahli, BRI operasikan sendiri satelitnya