Peluncuran Satelit Merah Putih 2: Lengkapi Jajaran Satelit Telkom di Langit Indonesia
Laporan langsung Pemimpin Redaksi Merdeka.com, Darojatun di Florida, Amerika Serikat.
Laporan langsung Pemimpin Redaksi Merdeka.com, Darojatun di Florida, Amerika Serikat.
Peluncuran Satelit Merah Putih 2: Lengkapi Jajaran Satelit Telkom di Langit Indonesia
Bertempat di Tanjung Canaveral, Floria, AS, pada Selasa (20/2/2024) sore, Satelit Merah Putih 2 akan diluncurkan dengan roket ulang alik Falcon 9, milik Space X.
Perusahaan jasa hantaran muatan berteknologi tinggi ke orbit bumi milik miliarder eksentrik Elon Musk ini jugalah yang menempatkan Satelit Merah Putih 1 pada 2018.
Dengan mengangkasanya Satelit Merah Putih 2 di atas wilayah bagian tengah Indonesia pada pekan ini, maka total akan ada tiga satelit milik Telkom yang akan menjangkau seluruh wilayah laut dan daratan Nusantara setidaknya untuk kurun 15-20 tahun ke depan tanpa sedikitpun blank spot.
Imbasnya, satelit-satelit yang akan dikendalikan dari Stasiun Bumi di Cibinong, Jabar, ini akan dapat menambah jangkauan dan kualitas layanan Telkom untuk publik, perusahaan swasta, dan juga pemerintah, untuk kepentingan komunikasi seluler, penyiaran berita, serta pertukaran data berkecepatan tinggi lainnya.
CEO Telkom Indonesia, Ririek Adriansyah, di Orlando-Florida, di hadapan sejumlah pemimpin redaksi media dari Tanah Air, termasuk Darojatun (Merdeka.com) pada Senin (19/2/2024) menyatakan sebelumnya Telkom melalui satelit telah berhasil menjangkau 97 persen pelanggan jasa selular dengan teknologi 4G serta 5G.
“Peluncuran Satelit Merah Putih 2 harus dilakukan segera bukan hanya untuk kepentingan menjangkau seluruh penduduk tapi juga untuk menyatukan seluruh wilayah air dan darat negara kita sebagai sebuah sumber daya utama Indonesia,”
CEO Telkom Indonesia, Ririek Adriansyah.
“Posisi geostasioner Merah Putih 2 harus segera diisi pada 2024 ini bila tidak akan diambil oleh pihak swasta internasional atau negara lain sesuai dengan konsensus penggunaan ruang stasioner di angkasa Indonesia,” tambah Ririek lagi.
Penggunaan Jasindo dan sebuah perusahaan asuransi asing untuk menutup faktor risiko kegagalan penempatan wahana transponder telekomunasi tersebut juga akan kian melindungi rencana Satelit Merah Putih 2 pada Selasa sore ini.
Satelit tersebut telah berada di Tanjung Caneveral sejak pertengahan Januari 2024 setelah diangkut dengan sebuah kapal laut dari pabrik pembuatnya di wilayah Prancis Selatan.Wahana canggih yang secara total menyerap biaya pembuatan, peluncuran, dan asuransi sebesar tiga triliun rupiah ini dinilai segera akan berfungsi efisien dalam hitungan hari setelah mengangkasa.
“Merah Putih 2 memiliki biaya operasional paling murah per giga bita-nya karena melalui proses produksi dan peluncuran yang sesuai jadwal sekaligus lelang terbuka yang transparan yang melibatkan delapan produsen satelit dari empat negara dengan reputasi baik,” kata Ririek.
Mereka yang terlibat dalam lelang pada tiga tahun silam untuk memproduksi Satelit Merah Putih 2 adalah CGWIC (Tiongkok), MELCO (Jepang), NGIS, Lockheed Martin, Boeing, Maxar (keempatnya dari AS), TAS dan Airbus (keduanya Prancis).
Meski diwarnai nada sumbang bahwa satelit dengan nama teknis TelkomSAT 113 BT ini terbilang mahal namun manajemen Telkom di bawah komando Ririek telah mengeluarkan penjelasan teknis mengenai biaya efektif terendah per giga bita yang sudah diterima pemerintah dan para pemegang saham lainnya.
Peluncuran dijadwalkan berlangsung antara pukul 15.11 hingga 17.11 zona waktu pantai timur AS (Eastern Standard Time) alias setara dengan Hari Rabu (21/3/2024) pukul 03.11 hingga 05.11 Waktu Indonesia Barat.
Darojatun, Merdeka.com, melaporkan dari Tanjung Caneveral, Florida, AS.