Sejarah Kembang Api: Dulunya Cuma Satu Warna dan Tercipta Karena Tidak Sengaja
Berikut sejarah singkat kembang api yang selalu ditunggu-tunggu banyak orang.
Berikut sejarah singkat kembang api yang selalu ditunggu-tunggu banyak orang.
Sejarah Kembang Api: Dulunya Cuma Satu Warna dan Tercipta Karena Tidak Sengaja
Tidak ada kilauan yang rumit, tidak ada bintang berwarna merah, putih, dan biru -- tidak lebih dari beberapa ledakan yang membangkitkan semangat.
Ternyata, meskipun kita sudah menyalakan kembang api selama sekitar 2000 tahun terakhir, kembang api modern baru ditemukan pada tahun 1830. Lalu di mana awal kembang api tercipta?
Mengutip LiveScience, Selasa (2/1), kebanyakan sejarawan berpendapat bahwa kembang api ditemukan di Tiongkok, meskipun ada pula yang berpendapat bahwa tempat kelahiran aslinya adalah di Timur Tengah atau India.
-
Di mana semburan api terjadi di Tol Cipali? Semburan api yang terjadi di rest area KM 86.b Tol Cipali, Kabupaten Subang, Jawa Barat, dikabarkan padam.
-
Di mana peristiwa pria ngamuk menembakan senjata api terjadi? Peristiwa yang terjadi di daerah Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut) beredar di media sosial.
-
Bagaimana cara Barong Geni Gegesik menyemburkan api? Mula-mula, para pemainnya menampilkan formasi dengan tokoh utama Barong yang berlari ke sekitar area panggung. Kemudian, prajurit membentuk posisi membungkuk sembari membawa obor. Ketika itu Barong langsung mendekat dan menyemburkan api hingga obor yang dibawa prajurit menyala
-
Apa saja jenis vaksin cacar api yang ada? Ada dua jenis utama vaksin cacar api yang digunakan untuk mencegah herpes zoster, yaitu vaksin Zostavax dan vaksin Shingrix.
-
Bagaimana para arkeolog mengetahui asal senjata api yang ditemukan? Menurut Shang Heng, senjata ini dibawa dari Eropa. Para arkeolog juga menemukan apa yang disebut mesin Folangji atau Frank, yaitu meriam kecil.
-
Bagaimana cara memadamkan api di Kampung Turis Pangandaran? Api sendiri baru bisa dipadamkan satu jam kemudian, setelah unit damkar didatangkan ke lokasi.
Menurut American Pyrotechnics Safety and Education Foundation, pada sekitar tahun 800 M, para alkemis Tiongkok mencampurkan senyawa, belerang, dan arang untuk menghasilkan bubuk mesiu mentah. Ini bukanlah tujuan mereka.
Begitu mereka menyadari apa yang telah mereka buat, orang-orang Tiongkok percaya bahwa ledakan-ledakan ini akan mengusir roh jahat.
Untuk membuat kembang api pertama, mereka mengemas bubuk mesiu baru ke dalam rebung dan melemparkannya ke dalam api, sehingga menimbulkan ledakan keras. Setelah itu, kembang api berevolusi.
Misalnya, tabung kertas menggantikan batang bambu, dan alih-alih membuang tabung tersebut ke dalam api, masyarakat menambahkan sekering yang terbuat dari kertas tisu.
Pada abad ke-10, orang Tiongkok telah menyadari bahwa mereka dapat membuat bom dengan bubuk mesiu, sehingga mereka menempelkan petasan pada anak panah yang mereka tembakkan ke arah musuh.
Dalam 200 tahun berikutnya, kembang api diasah menjadi roket yang bisa ditembakkan ke musuh tanpa bantuan anak panah.
Teknologi ini masih digunakan sampai sekarang dalam pertunjukan kembang api.
Seiring berjalannya waktu, kembang api mulai berevolusi hingga sekarang. Menjadi hal yang ditunggu-tunggu orang di dunia saat ada acara besar.