Sharp Indonesia Bangun Pabrik AC untuk Pasar ASEAN Senilai Rp 582 Miliar
Sharp Electronics Indonesia membuat sejarah baru dengan memulai pembangunan pabrik air conditioner (AC) sebagai basis produksi dan ekspor untuk negara-negara Asia Tenggara (ASEAN). Pabrik ini menelan investasi sebesar 4 miliar yen, setara Rp 582 miliar.
PT Sharp Electronics Indonesia membuat sejarah baru dengan memulai pembangunan pabrik air conditioner (AC) sebagai basis produksi dan ekspor untuk negara-negara Asia Tenggara (ASEAN).
Pabrik ini menelan investasi sebesar 4 miliar yen, setara Rp 582 miliar. Sharp Indonesia
mematok penjualan 100.00 unit per bulan untuk pasar domestik dan pasar ekspor.
-
Bagaimana kipas angin model AC membuat udara terasa lebih sejuk? Kipas angin model AC hanya dapat mengembuskan udara yang sudah ada di ruangan, dengan kecepatan dan arah yang dapat diatur.
-
Kapan kipas angin model AC bisa terasa lebih dingin? Meski begitu, kipas angin model AC bisa menjadi pilihan yang lebih hemat listrik dan lebih menarik secara estetika, namun tetap tidak dapat mengubah suhu ruangan seperti AC.
-
Kapan AC modern mulai terjangkau? Harganya mulai terjangkau pada tahun 1947.
-
Kenapa orang memilih kipas angin model AC? Kipas angin model AC biasanya digunakan sebagai alternatif AC yang lebih murah dan hemat listrik.
-
Apa fungsi utama kipas angin model AC? Kipas angin model AC adalah kipas angin yang memiliki bentuk dan tampilan seperti AC (Air Conditioner), tetapi tidak memiliki fungsi pendingin udara seperti AC.
-
Mengapa AC indoor sering menetes? Umumnya, penyebab AC rusak akibat bocor karena jarang diservice. Namun pada dasarnya AC yang keluar air tidak selalu bermasalah. Tetapi, jika air yang keluar terlalu banyak maka ada kemungkinan jika AC mengalami masalah.
Pembangunan pabrik baru ini ditandai dengan peletakan batu pertama di area pabrik Sharp Indonesia di Karawang International Industrial City (KIIC), Jawa Barat, pada 24 Februari lalu.
Di lahan seluas 3,5 hektare, pabrik AC Sharp akan mulai beroperasi pada awal 2023. Pada tahun pertama operasi, Sharp Indonesia menargetkan kapasitas produksi sekitar 900.000 unit per tahun, yang akan ditingkatkan 150.000 unit untuk tahun berikutnya.
Pabrik AC Sharp ini akan memproduksi produk AC tipe inverter dan non-inverter sekaligus membuka lapangan kerja.
“Indonesia adalah pasar menjanjikan, oleh karena itu untuk memenuhi permintaan produk AC dengan harga kompetitif, kami memutuskan membangun pabrik di Indonesia. Melalui pabrik AC ini, kami optimistis dapat meningkatkan pangsa pasar sebesar 30 persen dan mempertahankan peringkat pertama pasar AC di Indonesia,” ujar Shinji Teraoka, Presiden Direktur Sharp Indonesia, dalam rilisnya.
Teraoka-san melanjutkan, ke depan kami akan membangun sistem pasokan yang stabil, tidak hanya di Indonesia, tapi juga di seluruh pasar ASEAN. Kami juga akan memproduksi model AC dengan nilai tambah seperti fitur teknologi AIot.
Sharp Indonesia menargetkan produk AC yang diproduksi di pabrik baru punya konten lokal 50 persen lebih. Sharp juga memiliki ruang untuk melakukan perluasan pabrik guna meningkatkan produksi dalam negeri.
“Oleh karena itu, kami ingin Pemerintah mempertimbangkan untuk memperkenalkan insentif tambahan untuk penanaman modal dalam negeri," ujar Teraoka.
Sebelumnya Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan, produk AC merupakan salah satu produk elektronika yang nilai impornya besar, yaitu US$ 0,49 miliar pada tahun lalu. Maka itu, Kementerian Perindustrian sedang mendorong program substitusi impor 35 persen pada akhir tahun ini, yang mana salah satu produk lima elektronika yang didorong untuk disubstitusi menggunakan produk lokal adalah produk AC.
Pabrik baru Sharp ini mengusung konsep ramah lingkungan dengan memasang sistem pembangkit tenaga surya di atap pabrik. Daya listrik yang dihasilkan akan digunakan untuk penerangan, jalur produksi, dan lain-lain. Selain untuk mengurangi beban lingkungan dengan mengadopsi struktur atap yang memungkinkan penerangan dengan menggunakan cahaya alami dan mengeluarkan panas dalam ruangan.
(mdk/sya)