Sindiran Telak Bos ChatGPT Sam Altman ke Elon Musk yang Kini Jadi Pejabat
Sam Altman mengkritik potensi penggunaan kekuatan politik Elon Musk, menambah ketegangan dalam rivalitas mereka yang dimulai dari OpenAI.
Ketegangan antara Elon Musk dan Sam Altman, dua tokoh besar di dunia teknologi, terus memanas. Kali ini, rivalitas mereka berkembang ke ranah politik setelah Altman menyindir potensi penyalahgunaan kekuatan politik oleh Musk dalam pemerintahan Presiden Donald Trump.
Berbicara di DealBook Summit yang diselenggarakan oleh The New York Times, Altman, CEO OpenAI, menyatakan harapannya bahwa Musk tidak akan memanfaatkan pengaruh politiknya untuk melemahkan pesaing dan memperkuat bisnisnya sendiri.
- Sam Altman, Bos OpenAI Dituduh Memperkosa Adiknya Sendiri
- Elon Musk atau Sam Altman, Siapa yang Menggaji Karyawannya Paling Besar?
- Cerita di Balik Perseteruan Elon Musk dan Sam Altman saat Membangun Open AI
- Baru Kali ini Mark Zuckerberg Sepakat dengan Elon Musk soal Penamaan OpenAI Perusahaan Sam Altman yang Terdengar Aneh
"Menggunakan kekuatan politik untuk melawan kompetitor dan menguntungkan bisnis sendiri sangat tidak mencerminkan nilai-nilai Amerika. Saya tidak berpikir masyarakat akan mentolerir itu, dan saya juga tidak berpikir Elon akan melakukannya," kata Altman.
Rivalitas Lama yang Belum Padam
Musk dan Altman memiliki sejarah panjang rivalitas yang dimulai dari OpenAI, organisasi yang mereka dirikan bersama pada 2015. Namun, pada 2018, Musk meninggalkan perusahaan karena perbedaan visi, terutama terkait transformasi OpenAI dari organisasi nirlaba menjadi perusahaan berbasis keuntungan.
Sejak itu, Musk menjadi kritikus vokal terhadap keputusan-keputusan Altman, termasuk langkah OpenAI untuk menjalin kemitraan komersial dengan raksasa teknologi. Musk bahkan pernah mengajukan gugatan hukum terhadap OpenAI terkait masalah ini.
Kekhawatiran Pengaruh Politik Musk
Dalam pemerintahan Trump, Musk dikabarkan menduduki posisi kunci sebagai ketua bersama Department of Government Efficiency (DOGE), sebuah komisi yang berfokus pada pengurangan anggaran federal.
Meski bukan departemen eksekutif resmi, posisi ini memberi Musk akses langsung ke lingkaran dalam Trump, yang dikhawatirkan pesaingnya dapat digunakan untuk menguntungkan dirinya.
Beberapa analis mencatat potensi konflik kepentingan, terutama karena banyak perusahaan teknologi, termasuk yang dimiliki Musk, bergantung pada kontrak pemerintah yang bernilai besar.
Dalam perannya di DOGE, Musk dapat merekomendasikan pemangkasan anggaran yang menguntungkan bisnisnya sendiri atau mengurangi regulasi yang menghambat perusahaannya.
Respons Industri Teknologi
Pemain besar di industri teknologi seperti Google, Microsoft, dan lainnya dikabarkan mengambil langkah hati-hati untuk tetap berada di sisi baik pemerintahan baru.
Mereka tidak ingin berada dalam posisi yang dapat memicu pembubaran monopoli atau kehilangan kontrak pemerintah yang menguntungkan.
Altman sendiri tampaknya mengambil sikap waspada tetapi diplomatis, meskipun komentarnya bisa ditafsirkan sebagai sindiran terhadap Musk.
Rivalitas keduanya mencerminkan kompleksitas hubungan antara politik dan teknologi, terutama ketika kekuatan bisnis besar berpotensi memengaruhi kebijakan publik.