Elon Musk atau Sam Altman, Siapa yang Menggaji Karyawannya Paling Besar?
Berikut daftar gaji pekerja Elon Musk dan Sam Altman.
Dengan industri AI yang terus berkembang pesat, xAI milik Elon Musk dan OpenAI yang dipimpin oleh Sam Altman dikabarkan tengah bersaing ketat untuk merekrut talenta terbaik. Pada Agustus lalu, Musk menggugat OpenAI, menuduh perusahaan Altman memberikan gaji tinggi untuk mempersulit pesaing bertahan.
Data yang diperoleh dari aplikasi visa H-1B untuk pekerja asing memberikan gambaran tentang gaji dan persaingan sengit dalam merekrut bakat AI. Business Insider mengungkapkan bahwa mereka menyelidiki data gaji yang diajukan oleh kedua perusahaan sejak awal tahun 2024.
-
Siapa yang menggaji Sam Altman? OpenAI, sebuah perusahaan dengan nilai sekitar USD157 miliar, ternyata hanya menggaji Sam Altman sebagai CEO OpenAI sebesar USD76.001 setara dengan Rp.1,21 miliar.
-
Berapa gaji Sam Altman? OpenAI, sebuah perusahaan dengan nilai sekitar USD157 miliar, ternyata hanya menggaji Sam Altman sebagai CEO OpenAI sebesar USD76.001 setara dengan Rp.1,21 miliar.
-
Kapan gaji Sam Altman meningkat? Tetapi, pendapatan Altman ini justru sedikit mengalami peningkatan dari tahun 2022, yang hanya menerima USD73.546 setara dengan Rp.1,17 miliar.
-
Siapa yang memecat Sam Altman dari OpenAI? 'Saya sangat bangga karena salah satu murid saya memecat Sam Altman,' kata Hinton saat konferensi pers setelah pengumuman Nobel dikutip dari Business Insider, Kamis (10/10).
-
Kenapa gaji Sam Altman rendah? Altman, sebagai sosok di balik pengembangan pada ChatGPT, pernah menyatakan bahwa gajinya hanya 'sebatas upah minimum yang mencakup asuransi kesehatan'.
-
Mengapa Sam Altman dipecat dari OpenAI? Menurut Hinton, fokus Altman lebih banyak pada keuntungan daripada keselamatan.
Meskipun kedua perusahaan itu menawarkan kompensasi di atas rata-rata, OpenAI sendiri terlihat memberikan gaji jauh lebih tinggi daripada standar industri untuk beberapa karyawan.
Perlu diketahui, melansir dari Business Insider, Jumat (13/12), bahwa perusahaan xAI lebih kecil dibandingkan OpenAI, dengan sekitar 100 karyawan di xAI, sementara OpenAI mempekerjakan sekitar 3.000 orang.
Data gaji dari xAI mencakup 10 aplikasi pekerja, sedangkan OpenAI memiliki 86 aplikasi. Berdasarkan data dari Bea Cukai dan Layanan Imigrasi AS, xAI dan OpenAI membayar 37% dan 87% lebih tinggi dari gaji industri rata-rata.
Gaji di xAI untuk 10 posisi berkisar antara $250.000 hingga $500.000. Di posisi tertinggi, xAI bahkan membayar dua kali lipat dari standar untuk posisi kepala teknisi pembelajaran mesin.
Sementara itu, di OpenAI, gaji untuk 86 posisi berkisar antara $145.000 hingga $530.000, dengan beberapa staf teknis mendapat lebih dari tiga kali lipat dari gaji standar.
Analisis ini memberikan gambaran mengenai bagaimana xAI menangani kompensasi, terutama dalam konteks persaingan hukum yang memanas antara Musk dan Altman.
Musk dan Altman mendirikan OpenAI pada 2015, dengan Musk berjanji menyumbangkan $1 miliar. Namun, Musk keluar dari dewan pada 2018 dan sejak itu sering mengkritik OpenAI.
Tahun ini, Musk menggugat OpenAI dan CEO-nya, meskipun kemudian mencabut gugatan tersebut dan mengajukan gugatan baru pada Agustus, dengan klaim bahwa ia ditipu dan dimanipulasi saat mendirikan perusahaan tersebut.
Menurut pengacara OpenAI, "Gugatan ini adalah bagian dari upaya Elon Musk yang semakin gencar untuk melecehkan OpenAI demi keuntungan kompetitifnya."
Dalam email yang dibuka dalam gugatan terbaru, Musk menekankan pentingnya merekrut talenta AI terbaik, menyatakan bahwa perekrutan harus menjadi "prioritas utama" bagi OpenAI. Musk menekankan bahwa perusahaan harus "melakukan apa saja untuk menarik bakat luar biasa."
Pada bulan April, Musk mengungkapkan bahwa xAI berhasil merekrut seorang insinyur Tesla setelah OpenAI mulai "merekrut secara agresif" pekerja dari Tesla. Analisis LinkedIn menunjukkan bahwa xAI telah merekrut setidaknya sembilan mantan karyawan OpenAI, termasuk salah satu pendiri xAI, Igor Babuschkin, sejak peluncuran xAI pada 2023.
Reporter magang: Nadya Nur Aulia