Sistem komunikasi kabel laut terbaru Telkom siap beroperasi
Sistem komunikasi kabel laut terbaru Telkom siap beroperasi. TelkomGroup baru saja meresmikan pengoperasian mega proyek Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Southeast Asia Middle East West Europe 5 (SEA-ME-WE 5) di Telkom Landing Station (TLS) Pantai Puak, Dumai, pada 28 Desember 2016.
TelkomGroup baru saja meresmikan pengoperasian mega proyek Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Southeast Asia Middle East West Europe 5 (SEA-ME-WE 5) di Telkom Landing Station (TLS) Pantai Puak, Dumai, pada 28 Desember 2016.
Menurut Direktur Wholesale & Internasional Service Telkom Honesti Basyir mengatakan, SEA-ME-WE 5 menambah kepemilikan SKKL global yang telah dimiliki Telkom sebelumnya, seperti Dumai Malacca Cable System (DMCS), Batam Singapore Cable System (BSCS), Asia America Gateway (AAG), dan Singapore Japan Cable System (SJC).
-
Apa penghargaan yang didapatkan Telkom? Sebagai bentuk pengakuan atas kinerjanya terkait pengelolaan komunikasi dan program keberlanjutan, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk dianugerahi empat penghargaan oleh Kementerian BUMN dalam ajang BUMN Corporate Communication and Sustainability Summit (BCOMSS) 2024.
-
Bagaimana Telkom menghadapi evolusi dunia telekomunikasi? “TelkomGroup telah market leader di Indonesia, namun kita harus melakukan ekspansi bisnis di kawasan untuk dapat memenangkan market yang lebih besar," katanya.. Untuk itu, mereka menetapkan strategi Five Bold Moves yang sejalan dengan tren global untuk mengantisipasi kondisi market telco Indonesia dimana layanan legacy kian stagnan dan menurun. Fokus strategi tersebut pada digital connectivity, digital platform, digital services.
-
Kenapa Telkom mendapatkan penghargaan? Sebagai bentuk pengakuan atas kinerjanya terkait pengelolaan komunikasi dan program keberlanjutan, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk dianugerahi empat penghargaan oleh Kementerian BUMN dalam ajang BUMN Corporate Communication and Sustainability Summit (BCOMSS) 2024.
-
Mengapa Telkom menggarap segmen B2B? Hal ini juga sejalan dengan langkah Telkom yang tengah fokus menggarap segmen Business-to-Business (B2B).
-
Apa yang Telkom lakukan untuk mendukung pelaku usaha UKM? Direktur Enterprise & Business Service Telkom FM Venusiana R juga menyampaikan dukungan Telkom dalam mengembangkan potensi para pelaku bisnis khususnya di segmen UKM melalui pemanfaatan digitalisasi dengan menghadirkan Indibiz sebagai ekosistem solusi digital dunia usaha Indonesia untuk membawa UKM Go Global.
-
Siapa yang mendorong Telkom untuk menerapkan keterbukaan informasi? Dalam sambutannya, Menteri BUMN Erick Thohir mendorong seluruh perusahaan BUMN untuk terus menerapkan prinsip keterbukaan informasi dan program keberlanjutan demi terciptanya tata kelola perusahaan yang baik.
Menurutnya, pemilihan Dumai sebagai landing station, lantaran Dumai dianggap sebagai kota yang dilewati oleh sistem komunikasi kabel laut SEA-ME-WE 5 memiliki sumber daya alam dan potensi masyarakatnya yang luar biasa.
"Hal ini merupakan modal untuk menjadikan Indonesia sebagai hub bagi telekomunikasi dunia," katanya.
Sementara itu, Direktur Network, Information Technology & Solution Telkom Abdus Somad Arif menuturkan, pembangunan SEA-ME-WE 5 dimulai sejak 29 Agustus 2014 dan telah siap beroperasi sejak 13 Desember 2016.
"Sistem komunikasi kabel laut tersebut melengkapi kabel laut yang telah dimiliki oleh Telkom Group. Ke depan bahkan, seluruh rangkaian sistem kabel laut milik TelkomGroup akan semakin lengkap konfigurasinya dengan hadirnya Southeast Asia United States (SEA-US) serta Indonesia Global Gateway (IGG)", jelasnya.
Telkom Group melalui Telin berkolaborasi dengan 18 perusahaan telekomunikasi global melalui kepemilikan konsorsium untuk membangun kabel laut dengan panjang 20.000 kilometer yang menghubungkan Indonesia, langsung dengan 15 negara dari Asia Tenggara, Timur Tengah sampai dengan Eropa. Dumai menjadi titik awal landing station ini sampai akhirnya SEA-ME-WE 5 berakhir di Toulon, Prancis.
"SEA-ME-WE-5 memiliki kapasitas sebesar 24 terabit perdetik menggunakan teknologi 100G, sehingga mampu memenuhi kebutuhan bandwidth yang terus meningkat antara Asia dan Eropa dengan latensi yang rendah. Dengan demikian, TelkomGroup dapat memberikan layanan yang lebih handal dan berkualitas", katanya melalui keterangan resmi, Kamis (29/12).
Dijelaskannya, TelkomGroup saat ini juga sedang dalam proses pembangunan SKKL South East Asia-United States (SEA-US) yang menghubungkan langsung Manado ke Los Angeles dan Indonesia Global Gateway (IGG) yang menghubungkan Manado ke Dumai.
Baca juga:
Trafik XL liburan akhir tahun: Naik berlipat ganda masih aman
Telkom pastikan seluruh layanan prima sambut liburan akhir tahun
XL rilis Paket Roaming Combo untuk pelanggan saat di luar negeri
Indosat Ooredoo sebut kenaikan trafik saat Natal bisa diatasi
Dapat panggilan telepon kode +77? Itu spam!
Banjir bandang di Bima, BTS operator telko sempat bermasalah