Perusahaan Kabel Laut ini sebut Raih Pendapatan Rp 117 Miliar di Q1 2024, Begini Strateginya
Untuk meningkatkan bisnisnya, ada tiga fokus utama dalam pengembangannya.
Untuk meningkatkan bisnisnya, ada tiga fokus utama dalam pengembangannya.
Perusahaan Kabel Laut ini sebut Raih Pendapatan Rp 117 Miliar di Q1 2024, Begini Strateginya
PT Ketrosden Triasmitra, Tbk menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun 2024 dan Public Expose.
Pada laporannya itu disebutkan di kuartal pertama 2024 perusahaan membukukan pendapatan sebesar Rp 117 Miliar dimana pendapatan ini meningkat sebesar 33 persen dibandingkan pendapatan tahun lalu di kuartal yang sama.
“Peningkatan pendapatan tersebut, berdampak pula pada peningkatan Laba Kotor sebesar 40 persen dan Laba Usaha sebesar 39 persen jika dibandingkan dengan perolehan Kuartal Pertama Tahun 2023,” ungkap Direktur Utama Ketrosden Triasmitra, Titus Dondi di kantornya, Jakarta, Kamis (27/6).
Dilanjutkannya, perusahaan menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 36% persen dari pencapaian pendapatan tahun lalu atau senilai dengan Rp 531 Miliar.
Target pertumbuhan pendapatan tersebut akan didominasi oleh pertumbuhan bisnis Developer dimana perusahaan akan memaksimalkan penjualan jalur kabel laut dan darat yang sudah beroperasi (existing) dan penjualan jalur kabel yang masih dalam proses Pembangunan.
Dalam pengembangan bisnis, perusahaan memiliki tiga fokus utama.
Fokus pertama dalam rencana pengembangan bisnis yaitu Proyek Pembangunan SKKL Rising-8 Jakarta-Singapore. Perijinan atas SKKL ini sudah sampai diterbitkan Rekomendasi II dari pemerintah.
“SKKL ini akan memiliki panjang kabel sekitar 1.128,5 km dengan menggunakan teknologi sistem Repeater dan memiliki kapasitas minimal sebesar 25 terabite (TB) per second per fiber pair,” ujar dia.
Kabel yang akan digunakan untuk penggelaran SKKL Rising–8 ini menggunakan Kabel dari produsen Jerman yaitu Norddeutsche Seekabelwerke (NSW), sementara Repeater yang digunakan berasal dari produsen Perancis yaitu Alcatel Submarine Network (ASN)
“Saat ini kabel dan repeater yang dipesan sudah dalam proses produksi dan jika sudah selesai produksi, direncanakan akan dikirim ke Indonesia pada Q4 tahun 2024. Dengan kapasitas minimal 25 TB per second per faber pair tersebut, menjadikan kabel SKKL Rising-8 akan menjadi kabel laut yang berteknologi paling tinggi saat kabel tersebut tergelar nanti,” jelas Titus.
Rencana pengembangan bisnis selanjutnya yaitu menyelesaikan proyek konversi kapal penggelar kabel. Untuk mendukung pelaksanaan penggelaran SKKL Rising-8 nanti, Triasmitra juga sedang menyiapkan kapal penggelar kabel (cable ship) yang diberi nama kapal Bentang Bahari yang saat ini sedang dalam proses konversi dari yang sebelumnya kapal supply menjadi kapal penggelar kabel bawah laut.
“Selain itu, kami sedang berencana mengembangkan cakupan bisnisnya sampai ke Indonesia Tengah dengan rencana Pembangunan SKKL Indonesia Tengah yang menyambungkan pulau Bali, Nusa Tenggara, hingga Sulawesi,” ungkap Titus.
SKKL Indonesia Tengah ini dirancang dengan memiliki 9 Segmen dengan total panjang hingga 2.597 km. SKKL Indonesia Tengah ini akan menyambungkan kabel laut dari Sanur (Bali), Kawinda Nae, Labuan Bajo, Makassar, Selayar, Baubau, Wakatobi, Kendari, Morowali, dan Luwuk. Saat ini proses Pembangunan berada dalam fase perizinan dan persiapan marine survey.