PT Sarana Multi Infrastruktur Raup Pendapatan Rp7,6 Triliun Sepanjang 2023
Adapun rincian keberhasilan perseroang antara lain komitmen pembiayaan investasi sebesar Rp137,7 triliun. Total aset pembiayaam dan investasi Rp91,3 triliun.
Selain itu di tahun yang sama, aktivitas pembiayaan dan investasi PT SMI, telah berkontribusi pada pembangunan proyek infrastruktur senilai Rp727,3 triliun.
PT Sarana Multi Infrastruktur Raup Pendapatan Rp7,6 Triliun Sepanjang 2023
PT Sarana Multi Infrastruktur Raup Pendapatan Rp7,6 Triliun Sepanjang 2023
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) membukukan pendapatan sebesar senilai Rp7,6 triliun sepanjang tahun 2023. Angka tersebut lebih tinggi dibanding perolehan tahun 2022 yakni Rp6,2 triliun.
Adapun Gross Income Perseroan di tahun 2023 sebesar Rp3,8 triliun atau 21,4 persen. Selain itu di tahun yang sama, aktivitas pembiayaan dan investasi PT SMI, telah berkontribusi pada pembangunan proyek infrastruktur senilai Rp727,3 triliun.
“Kami tentunya berbahagia dengan pencapaian kinerja kami tahun lalu, yang kembali mencatat pertumbuhan pendapatan. Ini tak lepas dari jerih payah SMIers, serta tak lupa juga dukungan dari para stakeholders," kata Direktur Operasional dan Keuangan PT SMI, Darwin Trisna Djajawinata dalam acara media briefing, Jakarta, Rabu (27/3).
Adapun rincian keberhasilan perseroang antara lain komitmen pembiayaan investasi sebesar Rp137,7 triliun. Total aset pembiayaam dan investasi Rp91,3 triliun.
Sementara itu, untuk Gross Disbursement tercatat Rp15,3 triliun. Angka tersebut terdiri dari disbursement ke Badan Usaha senilai Rp15 triliun dan ke Pemerintah Daerah sebesar Rp255 miliar.
Direktur Utama PT SMI, Edwin Syahruzad menyampaikan perseroan telah mempersiapkan rencana dan inisiatif strategis untuk menjadi fokus tahun ini.
Kendati begitu, Edwin menuturkan rencana jangka panjang perusahaan (RJPP) 2024-2028 baru mendapat persetujuan dari para pemegang saham.
Edwin bilang berdasarkan RJPP, PT SMI akan meningkatkan portfolio pada sektor-sektor ekspansi dan terdepan misalnya air, kesehatan, dan pengelolaan sampah, yang dianggap sebagai underserved sectors namun sebenarnya memiliki dampak sosial-ekonomi yang tinggi.
"Kami tetap berkomitmen untuk menjaga konsistensi pertumbuhan dan meningkatkan kinerjanya," tutup Edwin.