Garap Proyek IKN Nusantara, PT PP Raup Untung Rp124 Miliar di Semester I-2023
Tak hanya laba meningkat, PT PP meraih kontrak baru senilai Rp15,68 triliun di Juli 2023.
Perolehan laba ini naik 11,08 persen jika dibandingkan dengan perolehan laba di semester I-2022 sebesar Rp112 miliar.
Garap Proyek IKN Nusantara, PT PP Raup Untung Rp124 Miliar di Semester I-2023
Laba PT PP Naik 11,08 Persen
Perusahaan BUMN bergerak di sektor konstruksi dan investasi, PT PP (Persero) Tbk meraup laba bersih senilai Rp124 miliar di semester I 2023. Perolehan laba ini naik 11,08 persen jika dibandingkan dengan perolehan laba di semester I-2022 sebesar Rp112 miliar. "Kenaikan laba tersebut dikontribusi oleh laba ventura bersama termasuk proyek IKN di sektor gedung dan infrastruktur" kata Sekretaris Perusahaan PT PP, Bakhtiyar Efendi di Jakarta, Kamis (10/8).
Selain itu, laba asosiasi bersama turut berkontribusi dalam pencapaian ini utamanya bersumber dari dua afiliasi PT PP yaitu PT Celebes Railway Indonesia dan PT Indonesia Ferry Properti.
Tidak hanya laba dan perolehan kontrak baru, kinerja keuangan perseroan turut menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik. Secara Year on Year terhadap Semester I 2022, Gross Margin perusahaan bertumbuh sebesar 4,63 persen, Operating Margin perusahaan bertumbuh sebesar 6,30 persen dan Current Ratio perusahaan bertumbuh sebesar 17,27 persen.Sampai dengan Juli 2023, perseroan meraih kontrak baru senilai Rp15,68 triliun atau tumbuh sebesar 15,66 persen secara year on year terhadap Juli 2022 yaitu senilai Rp13,55 triliun.
Adapun beberapa perolehan kontrak baru yang berhasil diraih oleh perseroan di bulan Juli 2023, antara lain The North-South Commuter Paket 3C di Filipina senilai Rp2,18 triliun, Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan senilai Rp900 miliar, Overlay Runway Bandara Soekarno-Hatta senilai Rp428 miliar dan Gedung Toll Corridor Development senilai Rp299 miliar dan beberapa proyek lainnya.
Perolehan kontrak baru tersebar secara merata dari pemerintah sebesar 34 persen, BUMN sebesar 31 persen dan swasta sebesar 35 persen.
Berdasarkan lini bisnis perusahaan, komposisi perolehan kontrak baru terdiri dari Gedung sebesar 28 persen, jalan dan jembatan sebesar 27 persen, perkeretaapian sebesar 23 persen, pelabuhan sebesar 7 persen, bendungan sebesar 7 persen, industri sebesar 6 persen, irigasi sebesar 2 persen dan minyak dan gas sebesar 1 persen.