Kantongi Kontrak Baru Rp29 Triliun Hingga Oktober 2023, Ini Proyek Digarap BUMN PTPP
Sampai saat ini, PTPP mengerjakan 30 Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan 10 di antaranya telah diselesaikan.
Perolehan kontrak baru meliputi sektor jalan dan jembatan sebesar 37,70 persen, gedung 26,68 persen, bendungan 9,00 persen, bandara 7,00 persen.
Kantongi Kontrak Baru Rp29 Triliun Hingga Oktober 2023, Ini Proyek Digarap BUMN PTPP
Kantongi Kontrak Baru Rp29 Triliun Hingga Oktober 2023, Ini Proyek Digarap BUMN PTPP
Perusahaan BUMN konstruksi, PTPP (Persero) Tbk mencatatkan perolehan kontrak baru senilai Rp29,31 triliun per 31 Oktober 2023.
Capaian ini meningkat 34,31 persen dibanding periode sama tahun lalu atau year on year yang hanya Rp21,82 triliun.
Sekretaris Perusahaan PTPP, Bakhtiyar Efendi menjelaskan, perolehan kontrak baru meliputi sektor jalan dan jembatan sebesar 37,70 persen, gedung 26,68 persen, bendungan 9,00 persen, bandara 7,00 persen, perkeretaapian 6,72 persen, industri 4,84 persen, minyak & gas 4,46 persen, power plant 2,58 persen, serta pelabuhan 1,02 persen.
"Kontrak baru didominasi oleh proyek dengan sumber dana pemerintah sebesar 42,47 persen, swasta 40,37 persen, dan BUMN 17,16 persen," ujar Bakhtiyar dikutip dari Antara di Jakarta, Senin (20/11).
Bakhtiyar menjelaskan, capaian proyek baru yang diraih PTPP pada Oktober 2023, di antaranya pembangunan Bandar Udara IKN (sisi landasan udara) senilai Rp2,28 triliun, pembangunan Gedung BNI di kawasan PIK 2 senilai Rp1,29 triliun, Jalan Tol Akses Patimban Paket 1 senilai Rp 1,01 miliar, serta Pembangunan Kompleks Perkantoran Bank Indonesia (BI) IKN Tahap 1 senilai Rp942 miliar.
“Pertumbuhan nilai kontrak yang dimiliki PTPP menandakan bahwa perseroan selama ini terus dipercaya oleh berbagai pihak dalam mengerjakan proyek-proyek di skala nasional maupun internasional,” ujar Bakhtiyar.
Sampai saat ini, PTPP mengerjakan 30 Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan 10 di antaranya telah diselesaikan, yang mana komposisi PSN tersebut terdiri dari sektor jalan tol sebesar 56,25 persen, bendungan 18,02 persen, EPC 14,02 persen, pelabuhan dan dermaga 9,15 persen, bandara 1,82 persen, dan sektor Industri 0,75 persen.
“Kami tetap berkomitmen untuk dapat menyelesaikan proyek tepat waktu dan kami terus memonitor proyek-proyek kami, sehingga hal ini dapat mendukung program strategis pemerintah dalam meningkatkan daya saing,” ujar Bakhtiyar.