Smartfren: Yogyakarta jadi kota ketiga yang paling haus internet
Konsumsi Data di kota ini terbilang terbanyak setelah Surabaya dan Jakarta
Yogyakarta sebagai kota yang terkenal dengan Kota Pelajar, ternyata memiliki peranan penting bagi Smartfen. Pasalnya, konsumsi Data di kota ini terbilang banyak setelah Surabaya.
"Yogyakarta itu bagi Smartfen punya kontribusi yang luar biasa. Para pengguna Smartfen di sini, pada haus Data semua," ujar Munir SP, VP Technology Relations and Special Project, Smartfen, kepada Merdeka.com saat acara Drive Test di Yogyakarta, Kamis (26/05).
-
Kenapa Smartfren meluncurkan eSIM Kuota S? Astiyanto Tri Muktiwibowo, Head of Products Smartfren mengatakan, pihaknya terus berinovasi memberikan variasi produk yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. ”Seiring dengan semakin banyaknya perangkat genggam yang dapat menggunakan eSIM, Smartfren juga memberikan pilihan eSIM dan paket data dengan harga semakin kompetitif sehingga semakin banyak masyarakat yang bisa menikmati teknologi ini,” kata Astiyanto dalam keterangannya, Jumat (12/7).
-
Siapa yang mendukung merger XL Axiata dan Smartfren? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, menyatakan Pemerintah Indonesia mendukung dilakukannya merger atau penyatuan usaha antara dua operator seluler di Indonesia, yaitu XL Axiata dan Smartfren.
-
Mengapa Smartfren tertarik menerapkan teknologi komputasi RAN ZTE berbasis Native-AI? "Memperkenalkan IT RAN ke dalam infrastruktur jaringan seluler akan menciptakan peluang baru berupa peningkatan efisiensi data yield," kata Shurish Subbramaniam, CTIO Smartfren dalam siaran persnya, Kamis (12/9).
-
Mengapa XL Axiata tertarik untuk merger dengan Smartfren? Pasalnya, pihak XL Axiata menyadari bahwa persaingan di industri seluler akan berat jika mereka berdiri sendiri dan tidak melakukan merger.
-
Di mana Telkom membangun Telkom Smart Office? Telkom Indonesia saat ini juga tengah membangun Telkom Smart Office di kawasan IKN sebagai upaya penguatan pengembangan IKN dengan infrastruktur digital yang lengkap antara lain Konektivitas Digital, Platform Digital, dan Layanan Digital.
-
Bagaimana teknologi komputasi RAN ZTE berbasis Native-AI meningkatkan pengalaman internet pengguna Smartfren? Hal ini bisa terjadi lantaran teknologi komputasi RAN ZTE berbasis Native-AI mengintegrasikan komunikasi dan komputasi langsung di base station, sehingga memaksimalkan potensi infrastruktur jaringan.
Dikatakan Munir, Yogyakarta termasuk 5 kota besar di Jawa yang haus Data. Berdasarkan catatannya, beberapa kota di di Jawa yang masuk dalam Lima besar di antaranya, Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Malang, dan Bandung.
"Kalau setelah Lima kota besar itu ada Denpasar, Bali," tuturnya.
Saat acara drive test jaringan di Yogyakarta, Merdeka.com pun sempat menjajal layanan Data milik Smartfen dengan menggunakan aplikasi nPerf di dua titik lokasi. Seperti di daerah Jalan Parangtritis, kecepatan download layanan 4G LTE milik Smartfen mencapai 42.55 Mbps. Sementara untuk upload mencapai 4,6 Mbps.
Kemudian, pengujian kedua, dilakukan di daerah Jalan Solo Raya. Hasil dari aplikasi nPerf, menunjukan kecepatan download mencapai 38,7 Mbps. Sedangkan upload capai 5,11 Mbps.
Merdeka.com pun sempat menanyakan layanan 4G LTE kepada para pengguna Smartfen di Kota Pelajar ini. Menurut Fajar Kurniawan, seorang Mahasiswa dari AA YKPN, mengatakan, merasa puas menggunakan layanan 4G LTE Smartfen. Namun, soal kestabilan layanannya masih kurang jika dibandingkan dengan kompetitornya.
"Aku lancar-lancar aja pakai Smartfren sih. Tapi, kalau dibandingkan sama Telkomsel buat kecepatan sama tapi lebih stabil Telkomsel," terangnya.
Terlepas dari itu, saat ini layanan 4G LTE Smartfen sudah menjangkau 188 kota dan kabupaten.
Baca juga:
Pemerintah butuh akses satelit sendiri setelah 2019
Bos XL sebut tarif interkoneksi direncanakan turun 25 persen
Diganggu SMS undian berhadiah, begini cara blokir nomor pelaku!
Telkomsel di Pantura diklaim siap layani masa ramadhan dan lebaran
Dorong IPv6, APJII buat MoU dengan ISOC