Smartphone Makin Mahal, Bahkan Orang Amerika Stop Konsumtif Gadget
Smartphone Makin Mahal, Bahkan Orang Amerika Stop Konsumtif Gadget
Tahun 2017 adalah tahun di mana industri smartphone berubah drastis. Pasalnya, Apple merilis produk terbarunya yakni iPhone X.
Produk ini super revolusioner, memperkenalkan fitur pengenalan wajah 3D dan juga layar poni atau notch.
-
Apa yang dilakukan iPhone dengan foto pengguna? Face-ID dirancang untuk berfungsi mendeteksi pengguna misal sedang menggunakan topi, syal, kacamata, lensa kontak, atau kacamata hitam. “Selain itu, ini dirancang untuk bekerja di dalam ruangan, di luar ruangan, dan bahkan dalam kegelapan total,” ungkap dia.
-
Bagaimana pengguna iPhone lebih sering menggunakan ponselnya? Selain itu, secara keseluruhan, pengguna iPhone diketahui lebih sering menggunakan ponsel mereka daripada pengguna Android. Mereka mengirim SMS dua kali lebih banyak dan mengambil gambar dua kali lebih banyak per hari dibandingkan dengan pengguna Android.
-
Siapa saja yang memilih iPhone seri lawas? Pengguna Android yang membeli iPhone, yaitu sebanyak 10—15% dari semua pembeli iPhone dalam suatu kuartal, secara tidak mengherankan, banyak yang membeli iPhone lawas.
-
Bagaimana iPhone merekam foto pengguna? iPhone memiliki fitur Face-ID yang secara rutin memang akan menembakan sinar inframerah. Sinar inframerah ini kemudian ditangkap oleh kamera TrueDepth. Kamera TrueDepth ini berfungsi untuk merekam data wajah secara akurat dengan memproyeksikan dan menganalisis ribuan titik tak terlihat untuk membuat peta kedalaman wajah dan juga menangkap gambar inframerah wajah.
-
Bagaimana smartphone memengaruhi bentuk tengkorak manusia? Secara mengejutkan, tanduk hingga sepanjang 30 milimeter mulai muncul di kepala masyarakat saat ini. Benjolan yang muncul pada bagian bawah tengkorak dan sedikit di atas leher ini sangat langka pada 100 tahun lalu. Hal aneh ini muncul karena penggunaan smartphone, yang biasanya membuat orang menunduk dan bahkan jika diakumulasi bisa sampai empat jam dalam sehari. Hal ini membuat leher bekerja lebih keras dan tubuh meresponsnya.
-
Bagaimana cara orang Indonesia menggunakan smartphone dalam sehari? Indonesia juga termasuk ke dalam daftar negara yang tidak bisa hidup tanpa ponsel. Menduduki urutan ke enam, netizen Indonesia mengantongi angka sebanyak 29,1 persen dari waktu harian mereka untuk dihabiskan di depan layar HP.
Namun tak disangka, pasca momen ini, penjualan smartphone makin turun. Ini juga termasuk iPhone, di mana penjualannya langsung turun dari berbagai generasi sebelum iPhone X.
Karena layar poni pun, berbagai inovasi untuk 'mengejar' layar penuh mulai bermunculan dari berbagai vendor Android. Mulai dari notch serupa iPhone X, waterdrop notch yang lebih mungil, lubang layar, sliding dan pop-up, hingga solusi ekstrem seperti dual-screen.
Hal ini memicu makin banyak pemain yang secara umum memproduksi lebih banyak smartphone. Dipadu dengan kualitas dan kinerja smartphone dari tiap vendor yang secara umum jadi sangat baik. Akhirnya terjadilah kejenuhan pasar.
Dengan ini, iPhone X jadi pemicu bermunculannya smartphone dengan kualitas yang dijamin lebih baik oleh vendor, namun dengan harga yang lebih tinggi.
Soal penurunan penjualan smartphone sendiri terdata melalui riset dari firma strategi analitik dari Brand Dynamics.
Orang Amerika Malas Beli Smartphone
Mengutip data dari Brand Dynamics, orang Amerika Serikat yang memiliki daya beli yang baik terhadap smartphone, kini tak lagi gonta-ganti ponsel. Pasalnya, rata-rata mereka menggunakan smartphone dalam 33 bulan.
Sebelumnya, orang AS menggunakan smartphone tepat 24 bulan atau dua tahun. Jadi, mereka memiliki kecenderungan akan membeli smartphone dua generasi dari smartphone yang mereka miliki dan gunakan saat ini.
Bahkan, hanya 7 persen dari keseluruhan sampel yang mengaku siap untuk membeli perangkat dengan harga di atas USD 1.000. Smartphone dengan harga tersebut tentu adalah iPhone serta flagship Samsung. Serta beberapa merek seperti Huawei dan juga deretan smartphone gaming.
Tren Mencicil dan Makin Premiumnya Smartphone
Salah satu pemicu mahalnya harga smartphone adalah, ketika di zaman dahulu pencicilan barang hanya kita temui di rumah atau kendaraan, kini smartphone pun dengan mudah bisa kita cicil. Sistem pencicilan ini membuat naiknya harga smartphone tidak terlalu terasa.
Karena jika dilihat, harga smartphone yang makin mahal terselimuti angka cicilan yang terasa murah. Bahkan pencicilan bulanan smartphone rasanya layaknya belanja bulanan saja, tak seperti mencicil kendaraan.
Beriringan dengan lazimnya praktik cicil HP, akhirnya pengguna tak seberapa sadar kalau harga smartphone kini makin mahal.
Selain itu, makin premiumnya smartphone juga jadi alasan. Smartphone papan atas di beberapa tahun lalu ditandai dengan performa atau kinerja yang mulus, bebas lag, dan desain yang elegan.
Namun saat ini semua itu tetap ada, namun kriteria flagship jauh bertambah.
Saat ini premium adalah faktor yang seakan-akan wajib ada di smartphone papan atas. Hal ini juga sudah jadi bahan 'siapa yang terbaik' antar kompetitor terkait fitur-fitur yang dimiliki.
Hal ini awalnya dimulai dari adanya tambahan kamera, pengecasan daya cepat, hingga hal-hal yang awalnya tak terpikirkan seperti opsi warna premium.
Faktor premium ini akhirnya menciptakan kelas baru dari perangkat smartphone yang jelas menambah nilai jual dari smartphone.
(mdk/idc)