Bisakah Penggunaan Smartphone Menyebabkan Sindrom Lorong Karpal? Ketahui Cara Mencegahnya
Penggunaan smartphone secara berlebihan bisa menimbulkan sinrom lorong karpal yang menyakitkan.
Di era digital saat ini, smartphone telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Namun, sering kali kita mengabaikan potensi dampak kesehatan dari penggunaan perangkat ini. Salah satu masalah kesehatan yang semakin mendapatkan perhatian adalah Sindrom Lorong Karpal (CTS) yang mungkin dipicu oleh penggunaan smartphone yang berlebihan.
Dilansir dari Healthline, Sindrom Lorong Karpal terjadi akibat kompresi saraf median yang melewati pergelangan tangan. Gerakan tangan yang berulang dapat menyebabkan pembengkakan dan peradangan, yang kemudian menekan saraf tersebut. Seiring meningkatnya penggunaan smartphone, beberapa penelitian mengindikasikan bahwa perangkat ini mungkin menjadi faktor risiko perkembangan CTS.
-
Apa dampak adiksi smartphone ke tubuh? 'Dalam aspek kognitif jadi mudah lupa, istilahnya tidak konsentrasi begitu lah ya. Terus secara fisik, dia bisa obesitas,' jelasnya dilansir dari Antara.
-
Apa perubahan yang dialami jari akibat smartphone? Mengetik sms, membuka email, bermain game, dan berbagai kegiatan lain di smartphone dapat mengubah penginderaan manusia. Berdasar sebuah penelitian tahun 2014, jempol dan jari saat ini menjadi lebih sensitif dibanding sebelumnya. Kebiasaan beraktivitas dengan smartphone selama sehari-hari mengubah jara otak memproses sentuhan yang kita lakukan.
-
Bagaimana smartphone memengaruhi fungsi otak? Melihat ponsel segera setelah bangun tidur menghambat fungsi kognitif. Otak yang seharusnya bangun secara alami jadi terganggu dengan informasi yang masuk begitu cepat.
-
Kapan penggunaan ponsel berisiko meningkatkan cedera? Risiko tersandung atau jatuh saat menggunakan ponsel dapat terjadi pada semua kelompok usia, tetapi orang muda cenderung memiliki proporsi cedera yang lebih tinggi.
-
Bagaimana smartphone memengaruhi bentuk tengkorak? Secara mengejutkan, tanduk hingga sepanjang 30 milimeter mulai muncul di kepala masyarakat saat ini. Benjolan yang muncul pada bagian bawah tengkorak dan sedikit di atas leher ini sangat langka pada 100 tahun lalu. Hal aneh ini muncul karena penggunaan smartphone, yang biasanya membuat orang menunduk dan bahkan jika diakumulasi bisa sampai empat jam dalam sehari. Hal ini membuat leher bekerja lebih keras dan tubuh meresponsnya.
-
Bagaimana smartphone mengganggu konsentrasi? 'Konektivitas konstan dari smartphone bisa mengganggu,' ujar Dr. Kapoor. Alih-alih fokus pada tugas-tugas yang harus diselesaikan di pagi hari, kita bisa terperangkap dalam email, media sosial, atau kegiatan online lainnya, menunda produktivitas.
Hubungan antara Penggunaan Smartphone dan CTS
Beberapa studi menunjukkan potensi hubungan antara penggunaan smartphone dan CTS. Sebuah studi kecil pada tahun 2017 menemukan bahwa mahasiswa yang menggunakan perangkat elektronik lebih dari 5 jam sehari mengalami dampak negatif lebih besar pada saraf median mereka.
Studi lain pada tahun 2021 mengungkapkan bahwa menggunakan smartphone selama 4 jam atau lebih per hari berhubungan dengan peningkatan risiko CTS. Penelitian tersebut juga mencatat bahwa mereka yang memegang smartphone dengan kedua tangan hampir delapan kali lebih mungkin mengalami CTS.
Studi yang dilakukan pada tahun 2022 menemukan bahwa risiko CTS meningkat seiring dengan setiap jam tambahan yang dihabiskan untuk menggunakan smartphone. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa orang-orang dengan skor tinggi pada skala kecanduan smartphone—yang mencakup faktor seperti waktu yang dihabiskan di ponsel, hubungan daring, dan gangguan dalam kehidupan sehari-hari—lebih cenderung mengalami CTS. Walaupun demikian, studi-studi ini masih relatif kecil dan belum cukup untuk menetapkan hubungan yang pasti antara penggunaan smartphone dan CTS. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memperjelas isu ini.
Apakah Penggunaan Smartphone Menyebabkan Jenis Nyeri Tangan Lain?
Dalam studi tahun 2023, lebih dari separuh peserta melaporkan nyeri tangan atau pergelangan tangan akibat penggunaan ponsel. Gejala umum meliputi:
- Melemahnya tangan yang digunakan untuk memegang ponsel
- Kesemutan
- Kram dan peradangan, terutama pada jari kelingking dan ibu jari (dikenal sebagai "jari smartphone" atau "ibu jari teks")
Meskipun belum ada bukti konklusif yang mengaitkan penggunaan smartphone dengan CTS, para ahli sepakat bahwa penggunaan ponsel dapat memperburuk gejala. Studi tahun 2019 menunjukkan beberapa faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan mengalami gejala CTS, termasuk jenis kelamin (dilahirkan sebagai perempuan), indeks massa tubuh (BMI) yang lebih tinggi, dan jenis pekerjaan.
Dampak Fisik Lain dari Penggunaan Smartphone
Banyak orang mengadopsi postur tubuh yang tidak sehat saat menggunakan smartphone. Selain dampak pada tangan, posisi leher yang membungkuk dan siku yang tidak mendapat dukungan dapat menyebabkan nyeri pada leher dan bahu.
Cara Mencegah Nyeri Tangan Akibat Penggunaan Smartphone
- Untuk mengurangi risiko cedera tangan dan pergelangan tangan terkait penggunaan smartphone, pertimbangkan beberapa langkah berikut:
- Batasi waktu penggunaan smartphone sebanyak mungkin. Meskipun smartphone penting dalam kehidupan sehari-hari, mengurangi waktu penggunaannya dapat membantu mengurangi risiko cedera.
- Gunakan grip smartphone yang memungkinkan Anda menggunakan perangkat tanpa harus memegangnya terus-menerus.
- Manfaatkan fitur-fitur seperti berbicara untuk mengetik, yang mengurangi kebutuhan untuk menyentuh layar.
- Pertimbangkan melakukan peregangan pergelangan tangan dan jari untuk memperkuat sendi dan tendon Anda.
Jika Anda mengalami nyeri, kesemutan, atau mati rasa pada tangan dan pergelangan tangan, segera hubungi dokter untuk evaluasi lebih lanjut. Penanganan dini dapat membantu mencegah masalah yang lebih serius dan menjaga kesehatan Anda.