Adiksi Gawai Bisa Menjadi Penyebab Seseorang Mengalami Obesitas dan Mudah Lupa
Penggunaan gawai merupakan hal yang tidak bisa kita hindari namun bisa memicu munculnya adiksi yang berdampak buruk pada seseorang.
Penggunaan gawai merupakan hal yang tidak bisa kita hindari saat ini. Namun, sayangnya, hal ini bisa memicu munculnya adiksi yang berdampak buruk pada seseorang.
-
Apa dampak negatif kecanduan gadget? Kecanduan gadget, jika tidak dikelola dengan baik, dapat menimbulkan berbagai dampak negatif yang merugikan, baik untuk kesehatan fisik maupun kehidupan sosial seseorang. Gangguan pada MataTerlalu lama terpapar layar gadget dapat menyebabkan mata menjadi kering, iritasi, dan lelah. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat meningkatkan risiko gangguan penglihatan, seperti mata minus yang semakin parah.
-
Bagaimana smartphone memengaruhi fungsi otak? Melihat ponsel segera setelah bangun tidur menghambat fungsi kognitif. Otak yang seharusnya bangun secara alami jadi terganggu dengan informasi yang masuk begitu cepat.
-
Apa dampak buruk dari gadget? Menggunakan gadget terlalu sering dapat berdampak buruk bagi penggunanya. Di antaranya adalah mampu memicu munculnya kepribadian tertutup, gangguan tidur, suka menyendiri, perilaku kekerasan, pudarnya kreativitas, kecanduan, dan ancaman cyberbullying.
-
Bagaimana smartphone mengganggu konsentrasi? 'Konektivitas konstan dari smartphone bisa mengganggu,' ujar Dr. Kapoor. Alih-alih fokus pada tugas-tugas yang harus diselesaikan di pagi hari, kita bisa terperangkap dalam email, media sosial, atau kegiatan online lainnya, menunda produktivitas.
-
Apa bahaya kecanduan gadget untuk kesehatan anak? Penggunaan gadget yang berlebihan dapat menyebabkan sakit leher dan punggung serta masalah mata seperti mata kering dan iritasi.
-
Kenapa penggunaan gadget berlebihan bahaya? Penggunaan gadget yang berlebihan dapat menyebabkan ketegangan mata dan meningkatkan risiko miopi. Ketika anak terlalu lama menatap layar tanpa istirahat, otot-otot mata menjadi tegang dan dapat menyebabkan kelelahan visual.
Adiksi Gawai Bisa Menjadi Penyebab Seseorang Mengalami Obesitas dan Mudah Lupa
Pada era digital saat ini, adiksi terhadap penggunaan gawai telah menjadi fenomena yang semakin meresahkan. Dokter spesialis kesehatan jiwa dari Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Duren Sawit Jakarta, dr. Yenny Sinambela, SpKJ (K), menyoroti dampak negatif dari adiksi gawai yang dapat berdampak signifikan terhadap kesehatan mental dan fisik seseorang.
Yenny menjelaskan bahwa adiksi terhadap gawai tidak hanya dapat menyebabkan gangguan kognitif, seperti kecenderungan untuk menjadi mudah lupa dan sulit berkonsentrasi, tetapi juga berpotensi menyebabkan obesitas.
"Dalam aspek kognitif jadi mudah lupa, istilahnya tidak konsentrasi begitu lah ya. Terus secara fisik, dia bisa obesitas," jelasnya dilansir dari Antara.
Adiksi terhadap gawai dapat mengakibatkan seseorang terbiasa menunda-nunda kegiatan produktif lainnya, seperti bekerja atau belajar, karena lebih memilih untuk terus-menerus terpaku pada gawai. Hal ini berpotensi merugikan tidak hanya dari segi produktivitas, tetapi juga kesehatan secara keseluruhan.
Yenny menekankan bahwa adiksi terhadap gawai tidak hanya memengaruhi aktivitas harian seseorang, tetapi juga dapat berdampak pada hubungan sosial dan keuangan. Dia juga mengatakan bahwa adiksi penggunaan gawai juga bisa memunculkan masalah lain misalnya bangkrut, jika gawai tersebut dipakai untuk bermain judi daring, atau meningkatnya masalah pada pernikahan.
Selain itu, penggunaan gawai secara berlebihan juga dapat meningkatkan risiko gangguan mental seperti kecemasan dan depresi. Yenny menyoroti bahwa adiksi terhadap gawai dapat membuat seseorang rentan terhadap gangguan mental tersebut, yang jika tidak ditangani dengan tepat dapat berdampak serius pada kesejahteraan individu.
Dalam hal ini, Yenny menyarankan agar individu yang terkena dampak adiksi gawai segera mendapatkan pertolongan medis dari dokter spesialis kesehatan jiwa. Jika seperti itu, Yenny menganjurkan orang yang terserang adiksi untuk dibawa oleh orang terdekatnya untuk memperoleh pertolongan medis dari dokter spesialis kesehatan jiwa.
Dokter spesialis kesehatan jiwa lainnya, dr. Zulvia Oktanida Syarif, SpKJ Jakarta, menambahkan bahwa adiksi gawai dapat menunjukkan gejala gangguan jiwa yang membutuhkan penanganan medis. Zulvia menjelaskan bahwa gangguan jiwa dapat dikenali melalui ciri-ciri yang disebut dengan 3P, yaitu gangguan pikiran, gangguan perasaan, dan gangguan perilaku.
"Ketika melihat ada 3P ini, itu adalah peringatan untuk kita mencari bantuan profesional. Bisa ke psikolog ataupun ke psikiater (dokter spesialis kesehatan jiwa)," ungkap Zulvia.
Tingkat stres yang tinggi di kota-kota besar, termasuk Jakarta, menjadi salah satu faktor yang memperparah masalah kesehatan mental. Jakarta masuk ke dalam daftar 10 kota dengan tingkat stres tertinggi di dunia, sebagaimana dilaporkan dalam The Least and Most Stressful Cities Index tahun 2021. Riset global lainnya juga menunjukkan bahwa kesehatan mental menjadi masalah kesehatan yang paling mengkhawatirkan, bahkan mengungguli kekhawatiran terhadap penyakit seperti kanker.
Hal ini menunjukkan urgensi perlunya kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan mental, terutama dalam menghadapi tekanan hidup yang semakin kompleks di era digital ini.