6 Penyebab Lupa di Kehidupan Sehari-hari yang Tak Boleh Dianggap Sepele
Beberapa kondisi lupa bisa terjadi secara alami, namun beberapa juga bisa jadi disebabkan karena masalah kesehatan lainnya.
Menjadi pelupa merupakan masalah yang dialami banyak orang pada kehidupan sehari-hari.
6 Penyebab Lupa di Kehidupan Sehari-hari yang Tak Boleh Dianggap Sepele
Semakin bertambahnya usia, seseorang bisa semakin rentan menjadi pelupa. Sebagai ilustrasi, mungkin Anda pernah mengalami kondisi ketika mencari kacamata ke seluruh rumah namun ternyata kacamata ini berada di bagian atas kepala.Namun, di balik lelucon ini, terdapat kekhawatiran, apakah ini adalah tanda penuaan normal, ataukah ini adalah tanda awal demensia?
Kondisi pelupa ini bisa menjadi tanda awal dari masalah kesehatan otak yang perlu diwaspadai. Walau begitu, sejumlah kasus lupa ini sebagian adalah hal yang biasa terjadi.
-
Apa saja penyebab lupa selain stres? Dilansir dari Live Strong, berikut adalah enam penyebab umum yang bisa menyebabkan seseorang menjadi pelupa, yang dapat terjadi pada usia berapa pun: 1. Stres yang Berlebihan 2. Kurang Tidur 3. Depresi 4. Infeksi 5. Masalah Tiroid 6. Kekurangan Nutrisi
-
Bagaimana cara mengenali lupa yang tidak normal? Jika keluarga atau teman memberi tahu Anda bahwa mereka khawatir tentang ingatan Anda, coba terima dengan serius. Apa yang mereka perhatikan bisa lebih berharga daripada apa yang Anda sadari sendiri.
-
Dimana lupa menjadi tanda masalah? Jika ini terjadi pada Anda atau orang yang Anda cintai, sebaiknya menjadi perhatian.
-
Kenapa stres bisa sebabkan lupa? 'Untuk benar-benar mempelajari dan mengingat sesuatu, Anda perlu perhatian yang terfokus,' jelas Dr. Noorda. Stres yang kronis dapat menyebabkan kadar kortisol, hormon stres, meningkat, yang mengganggu kemampuan otak untuk menyimpan memori baru.
-
Apa yang terjadi saat kita lupa? Menurut Eric Kandel, penerima Nobel dalam bidang kedokteran, dan berbagai penelitian lainnya, ingatan terbentuk ketika hubungan (sinaps) antara sel-sel otak (neuron) diperkuat. Jika kita memberi perhatian pada suatu hal, koneksi ini akan semakin kuat, membuat kita mengingatnya dengan lebih baik. Sebaliknya, informasi yang tidak diperhatikan akan lebih mudah terlupakan.
-
Kenapa kita lupa? Setiap hari, otak kita dibombardir dengan informasi yang sangat banyak. Jika kita mengingat setiap detail, otak kita akan kesulitan untuk mempertahankan informasi yang benar-benar penting. Oleh karena itu, proses lupa memungkinkan kita untuk memfokuskan perhatian pada hal-hal yang relevan, sementara informasi yang tidak penting atau tidak berguna dibiarkan menghilang.
Terdapat banyak alasan lain selain demensia ang bisa menyebabkan masalah ingatan. Dilansir dari Prevention, berikut beberapa kondisi yang mungkin menjadi penyebab masalah lupa yang Anda alami.
Mengecilnya Otak Akibat Usia
Seiring dengan bertambahnya usia, otak kita akan mengalami proses pengecilan yang alami. Setelah berkembang pesat pada dua dekade pertama kehidupan kita, otak kita mulai menyusut ketika mencapai usia 30 hingga 40-an.
Bagian otak yang pertama mengalami pengecilan adalah lobus frontal yang berperan dalam memori jangka pendek atau kerja otak. Hal ini masih merupakan bagian dari proses penuaan yang normal dan tidak harus menjadi sumber kekhawatiran.Kondisi Kesehatan
Kondisi medis tertentu juga dapat menyebabkan masalah ingatan. Kesehatan jantung yang buruk dapat menghambat aliran darah ke otak dan menyebabkan masalah ingatan.
Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesehatan secara menyeluruh dengan mengikuti pola makan yang sehat, berolahraga secara teratur, dan bekerja sama dengan tim medis untuk mengelola kondisi kesehatan seperti diabetes.Efek Obat-obatan
Beberapa obat-obatan umum dapat mempengaruhi kognisi dan memori, terutama jika Anda mengonsumsi beberapa obat sekaligus yang mungkin berinteraksi satu sama lain.
Beberapa obat seperti benzodiazepin untuk kecemasan dan gangguan kejang, statin untuk mengontrol kolesterol, dan obat anti-kejang dapat mempengaruhi transfer memori dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang. Sebagai langkah pencegahan, penting untuk selalu menyampaikan daftar obat-obatan yang Anda konsumsi kepada dokter, bahkan jika itu adalah obat-obatan bebas atau suplemen.
Gangguan Mental
Kondisi kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan dapat menyebabkan masalah ingatan pada orang yang berusia 40 hingga 60 tahun.
Depresi dapat menyebabkan pikiran menjadi kurang fokus dan memori menjadi tidak efisien dalam menyimpan informasi. Stress kronis juga dapat menyebabkan peradangan dalam otak dan mempengaruhi fungsi kognitif.
Gaya Hidup
Gaya hidup juga berperan dalam kesehatan otak. Jika Anda merokok, mengonsumsi alkohol berlebihan, atau tidur kurang, hal ini dapat mempengaruhi fungsi kognitif dan memori.
Jadi, pastikan Anda mengadopsi gaya hidup sehat dengan berhenti merokok, mengurangi konsumsi alkohol, berolahraga secara teratur, dan tidur yang cukup untuk menjaga kesehatan otak Anda.
Akibat Gangguan Pendengaran
Kondisi kesehatan seperti gangguan pendengaran juga dapat mempengaruhi fungsi otak dan memori.
Penyakit meniere dan gangguan pendengaran lainnya dapat menyebabkan kesulitan dalam memahami ucapan, sehingga otak harus bekerja lebih keras untuk memahami informasi tersebut. Jika Anda mengalami masalah pendengaran, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan dokter THT.