Efek Samping Kafein bagi Otak, Ini Batas Aman untuk Mengonsumsinya
Minuman berkafein mungkin sudah menjadi teman akrab kita sehari-hari. Namun, di balik kenikmatannya, ada efek samping yang mengancam otak.
Kebiasaan minum kopi ternyata membawa efek samping bagi kesehatan otak.
Efek Samping Kafein bagi Otak, Ini Batas Aman untuk Mengonsumsinya
Dalam kehidupan sehari-hari, kafein telah menjadi pendamping setia bagi banyak orang, yang menyeduh semangat dan membangunkan pikiran di tengah hiruk-pikuk rutinitas. Minuman berkafein seperti kopi, teh, dan minuman energi menjadi teman akrab yang menemani banyak individu, terutama di dunia modern yang serba cepat.
Namun, di balik kenikmatan yang ditawarkan oleh kafein, perlu kita sadari bahwa zat ini juga dapat membawa dampak terhadap kesehatan otak kita.
Efek Samping Kafein bagi Otak
-
Apa efek kafein pada otak? Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kafein dapat merangsang sistem saraf pusat, membantu meningkatkan aliran darah ke otak, dan meningkatkan pelepasan neurotransmitter seperti dopamin.
-
Apa dampak kafein berlebih pada tubuh? 'Kafein merupakan stimulan. Bagi sebagian besar orang, konsumsi dalam jumlah tepat bisa menyebabkan efek samping yang minim,' terang Sunitha Posina, MD, dokter penyakit dalam di Stony Brook, New York dilansir dari Livestrong.
-
Kenapa konsumsi kopi berlebihan bisa buruk untuk otak? Ketika kita mengonsumsi kopi secara berlebihan, efek yang timbul bisa menjadi buruk. Penelitian yang dilakukan pada Juni 2021 menunjukkan bahwa mengonsumsi lebih dari enam cangkir kopi per hari dapat menyebabkan pengecilan volume otak dan meningkatkan risiko demensia hingga 53 persen.
-
Kapan efek samping kafein muncul? Efek samping dari minum kopi, seperti jantung berdebar-debar, sakit kepala, dan insomnia, umumnya terkait dengan kandungan kafein dalam kopi.
-
Apa efek dari kafein dalam kopi? Kafein dalam kopi bisa meningkatkan energi, kewaspadaan, dan fokus. Sayangnya hal ini juga bisa menimbulkan efek samping seperti kecemasan, gangguan tidur, dan ketegangan otot.
-
Berapa banyak kafein yang aman dikonsumsi setiap hari? Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat, hingga 400 miligram (mg) kafein per hari dianggap aman untuk orang dewasa rata-rata. Jumlah ini setara dengan kira-kira empat hingga lima cangkir kopi. Namun, penting untuk diingat bahwa setiap orang dapat mengmetabolisme kafein dengan cara yang berbeda.
- Kafein dapat menyebabkan kecemasan, kegelisahan, dan gemetar pada beberapa orang, terutama jika dikonsumsi dalam dosis tinggi. Hal ini karena kafein menstimulasi sistem saraf pusat dan meningkatkan kadar hormon stres seperti adrenalin.
- Kafein dapat menyebabkan sulit tidur atau insomnia, karena kafein menghambat efek adenosin, senyawa yang berperan sebagai neurotransmitter inhibitor yang membantu proses tidur dan merilekskan sistem saraf. Kurang tidur dapat mempengaruhi fungsi kognitif, suasana hati, dan kesehatan fisik secara negatif.
- Kafein dapat menyebabkan sakit kepala atau migrain, baik karena konsumsi berlebihan maupun karena penarikan kafein yang tiba-tiba. Kafein menyebabkan pembuluh darah di otak cenderung menyempit, sehingga jika tiba-tiba berhenti mengonsumsinya, pembuluh darah akan melebar secara mendadak dan menyebabkan perubahan aliran darah di otak yang tiba-tiba.
- Kafein dapat menyebabkan detak jantung tidak normal atau palpitasi, karena kafein merangsang kerja jantung dan meningkatkan denyut nadi. Hal ini berbahaya bagi orang yang memiliki masalah jantung atau darah tinggi.
- Kafein dapat menyebabkan dehidrasi, karena kafein bersifat diuretik, yaitu meningkatkan produksi urine dan mengeluarkan cairan tubuh. Dehidrasi dapat mempengaruhi keseimbangan elektrolit, fungsi ginjal, dan konsentrasi darah.
- Kafein dapat menyebabkan ketergantungan, karena dapat memicu pelepasan dopamin, senyawa yang berperan sebagai neurotransmitter yang memberikan rasa senang dan puas. Hal ini membuat orang merasa perlu mengonsumsi kafein secara teratur untuk mendapatkan efek yang sama, dan mengalami gejala penarikan jika berhenti mengonsumsi kafein.
Dosis Kafein yang Aman
Dosis kafein yang aman dikonsumsi bagi orang dewasa tanpa riwayat penyakit tertentu adalah 400 mg per hari.
Jumlah ini setara dengan 4–5 cangkir kopi, 10 kaleng minuman bersoda, atau 2 kaleng minuman berenergi. Jumlah tersebut aman untuk orang dewasa dengan berat badan normal.
Oleh karena itu, sebaiknya Anda mengonsumsi kafein sesuai dengan kebutuhan dan toleransi Anda, serta memperhatikan kondisi kesehatan Anda.
Jika Anda memiliki masalah jantung, tekanan darah tinggi, gangguan tidur, atau kecemasan, sebaiknya Anda mengurangi atau menghindari konsumsi kafein.
Minuman Berkafein selain Kopi
Ketika berbicara tentang kafein, kita akan tertuju pada kopi. Namun, ada minuman lain yang mengandung kafein, namun jarang kita ketahui.
1. Teh
Teh adalah minuman yang terbuat dari daun, bunga, atau biji tanaman Camellia sinensis yang diseduh dengan air panas.
Teh memiliki berbagai jenis, seperti teh hitam, teh hijau, teh putih, teh oolong, dan teh herbal. Kebanyakan teh mengandung kafein, kecuali teh herbal yang tidak berasal dari tanaman Camellia sinensis.
Jumlah kafein dalam teh bervariasi tergantung pada jenis, kualitas, dan cara penyeduhan teh. Secara umum, teh hitam memiliki kandungan kafein tertinggi, diikuti oleh teh hijau, teh oolong, dan teh putih.
2. Soda
Soda adalah minuman berkarbonasi yang biasanya mengandung pemanis, pewarna, perasa, dan kafein.
Soda biasanya mengandung kafein sekitar 40 mg per kaleng 12 ons (355 ml), tetapi jumlahnya bisa bervariasi tergantung pada merek dan rasa soda.
3. Coklat
Coklat adalah produk olahan dari biji kakao yang diolah menjadi bubuk, pasta, atau batangan.
Coklat mengandung kafein karena biji kakao secara alami mengandung kafein.
Jumlah kafein dalam coklat tergantung pada persentase kakao yang terkandung dalam coklat. Semakin tinggi persentase kakao, semakin tinggi pula kandungan kafein.
4. Minuman berenergi
Minuman berenergi adalah minuman yang dipasarkan sebagai minuman yang dapat meningkatkan energi, konsentrasi, dan suasana hati.
Minuman berenergi memiliki kandungan kafein yang bervariasi, tergantung pada merek dan ukuran minuman.
Secara umum, minuman berenergi mengandung kafein sekitar 85 mg per cangkir 8 ons (240 ml), tetapi ada juga minuman berenergi yang mengandung kafein hingga 500 mg per kaleng.
5. Susu coklat
Susu coklat adalah minuman yang terbuat dari susu dan coklat bubuk atau sirup. Susu coklat mengandung kafein karena coklat bubuk atau sirup mengandung kafein.
Jumlah kafein dalam susu coklat tergantung pada jumlah dan jenis coklat yang digunakan. Secara umum, susu coklat mengandung kafein sekitar 5 mg per cangkir 8 ons (240 ml), tetapi bisa lebih tinggi jika menggunakan coklat hitam atau coklat pahit.
Cara Mengurangi Efek Samping Kafein
Berikut adalah beberapa cara untuk mengurangi efek samping kafein:
- Minum air putih yang banyak. Air putih dapat membantu mengencerkan kafein dalam darah dan mempercepat proses pembuangannya melalui urine.
- Makan makanan yang mengandung magnesium, seperti pisang, bayam, alpukat, dan kacang-kacangan. Magnesium dapat membantu merelaksasi otot dan saraf yang tegang akibat kafein.
- Makan makanan yang mengandung vitamin C, seperti jeruk, kiwi, stroberi, dan paprika. Vitamin C dapat membantu menetralkan efek kafein dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
- Lakukan olahraga ringan atau relaksasi, seperti berjalan, bersepeda, yoga, atau meditasi. Olahraga dan relaksasi dapat membantu mengurangi stres, meningkatkan sirkulasi darah, dan memperbaiki suasana hati.
- Hindari minuman atau makanan yang mengandung kafein lainnya, seperti teh, soda, coklat, atau suplemen. Minuman atau makanan ini dapat menambah beban kafein dalam tubuh dan memperparah efek sampingnya.