Soal laba iklan, Twitter lebih unggul dari Facebook dan Google
Keuntungan Twitter dari iklan lebih menjanjikan ketimbang Google dan Facebook
November lalu, boleh saja pengiklan di Twitter lebih sedikit, yakni 60 ribu. Angka itu terpaut jauh jika dibandingkan dengan Google yang berjumlah 4 juta dan Facebook 2 juta.
Namun, nampaknya dengan jumlah yang sedikit, bukan berarti Twitter kalah dari rivalnya itu.
-
Kenapa Jaka Tingkir sering dipuji oleh netizen? 4 Bisa dilihat di foto yang diunggahnya, Jaka sangat fotogenic. Nggak heran dia sering dapat pujian ganteng dari netizen.
-
Apa yang membuat Jakarta semakin Instagramable? Jakarta dibangun lebih kekinian. Kalau kata anak sekarang, 'Instagramable Banget' Halte Transjakarta tak sekadar tempat naik turun penumpang. Sambil nunggu bus, kini bisa berselfie ria.
-
Apa yang diunggah Jokowi di akun Instagramnya? Ditemukan sebuah unggahan dengan caption yang sama pada akun resmi Jokowi. Postingan tersebut diunggah pada 5 Oktober 2023.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Apa yang dimaksud dengan 'pengikisan data' dalam konteks Twitter? Data tersebut digunakan untuk melatih model bahasa secara besar demi mendukung chatbots seperti ChatGPT Open AI dan Google Bard. Jika dugaan itu benar, maka pengumpulan data itu disebut dengan scraping. Data scraping adalah penarikan informasi dari internet.
Ya, Twitter memiliki keuntungan besar yaitu memiliki harga per pengiklan yang besar daripada kompetitornya.
Seperti yang dilansir dari Business Insider (28/2) yang mengutip dari laporan data Business Intelligence (BI) dan Macquarie Security. rata-rata penghasilan Twitter dari iklan justru lebih besar.
Menurut laporan itu, rata-rata pendapatan Twitter per pengiklan USD 21.000 (sekitar Rp 270 jutaan) tahun lalu, kira-kira tiga kali lipat dari Facebook di USD 7.000 (Rp 90 juta) per pengiklan, dan Google USD 16.000 (Rp 200 juta) per pengiklan.
Macquarie percaya Twitter sangat efektif karena berfokus pada merek terbesar dibandingkan dengan usaha kecil. Lalu, apakah Twitter bakal bisa menyalip pendapatan Google di masa depan?
Jalan menuju 'goal' itu mungkin masih jauh dan berliku. Terlebih Twitter saat ini masih berusaha meningkatkan jumlah pengguna mereka yang di akhir tahun lalu telah disalip oleh Instagram.
Baca juga:
Di Twitter, Menkominfo ditanya soal Vimeo
Meme Lady Gaga jadi tukang cuci piring di Oscar hebohkan Twitter
Setengah juta gambar porno tiap hari bebas masuk ke Twitter
Indosat kecam beredarnya akun palsu indosatcare di Twitter
Nge-tweet hal-hal sepele, pemuda ini dapat Rp 6 miliar per tahun!