Soal pemanasan global, Trump bahkan 'diejek' Korea Utara
Soal pemanasan global, Trump bahkan 'diejek' Korea Utara. Korea Utara memang sudah sejak lama jadi musuh bebuyutan Amerika Serikat, dan kedua negara tersebut mungkin punya banyak ketidak setujuan dalam banyak hal. Dalam hal ini, Korea Utara juga mengecam AS yang keluar dari Perjanjian Paris.
Korea Utara memang sudah sejak lama jadi musuh bebuyutan Amerika Serikat, dan kedua negara tersebut mungkin punya banyak ketidaksetujuan dalam banyak hal. Dalam hal ini, Korea Utara juga mengecam AS yang keluar dari Perjanjian Paris.
Dilansir dari Mashable, Kementerian Luar Negeri Korea Utara mengecam Trump atas keputusannya untuk mengeluarkan AS dari Perjanjian Paris soal pemanasan global. Kecaman ini berdasarkan fakta bahwa AS adalah negara kedua setelah China dengan polusi emisi terbesar di dunia.
-
Apa yang diramalkan tentang Donald Trump? Roberts menunjukkan bahwa Trump mungkin lebih fokus pada kekalahannya di masa lalu dibandingkan peluang yang ada saat ini. Maksudnya adalah Trump diramalkan bakal kalah di pemilu presiden tahun ini.
-
Apa motif pelaku penembakan terhadap Donald Trump? Identitas dan motif pelaku penembakan belum jelas hingga saat ini.
-
Dimana peristiwa penembakan terhadap Donald Trump terjadi? Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Kapan Donald Trump diramal? Jauh sebelum Donald Trump mengalami penembakan saat kampanye, pada Januari 2024 lalu, ia pernah diramal.
-
Siapa yang meramal Donald Trump? Ramalannya itu dilakukan oleh seorang paranormal bernama Paula Roberts yang disiarkan oleh Fox News pada Januari lalu.
-
Apa yang terjadi kepada Donald Trump saat sedang berkampanye? Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump ditembak. Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
Trump sendiri sudah dikecam oleh banyak negara seperti China, India, Brazil, dan Uni Eropa.
Juru biara dari menteri luar negeri Korut, menyatakan bahwa keputusan Trump merupakan "tingginya egoisme dan hilangnya moral, yang hanya mencari kesejahteraan sendiri dengan pertaruhan seluruh planet."
Lanjut dengan pernyataannya, keputusan Trump juga dianggap "tidak visioner dan bodoh," serta "tidak peduli dengan perlindungan lingkungan global." Selain itu, dalam pernyataannya, disebutkan bahwa "tindakan egois AS hanya memberikan konsekuensi serius bagi upaya internasional untuk melindungi lingkungan."
Kebalikan dengan citranya selama ini, Korea Utara adalah negara yang 'bersumpah' untuk melawan penggundulan hutan.
Dilansir dari The Guardian, delegasi Korut di Perjanjian Paris menyebut bahwa "Kim Jong-un telah mendeklarasikan perang terhadap penggundulan hutan dan telah menjalankan proyek untuk 'menebalkan' gunung dengan pepohonan."
Korut juga ingin menurunkan total emisi gas negara mereka jadi 37,4 persen saja.
Meski ini adalah fakta yang kurang populer, namun di aspek ini Korea Utara jauh lebih baik dari Amerika Serikat.
Baca juga:
Aksi Greenpeace kecam Donald Trump
AS, Nikaragua dan Suriah tolak perjanjian perubahan iklim, mengapa?
AS keluar dari Perjanjian Paris, Trump 'dikutuk' pesohor teknologi
Trump putuskan AS hengkang dari Perjanjian Paris, dunia kecewa
Pakar sebut Great Barrier Reef mustahil diselamatkan seluruhnya
Sikap Trump soal pengurangan emisi karbon bikin Angela Merkel geram
Penampakan bongkahan es raksasa hanyut di perairan Kanada