Kim Jong Un: Ekonomi Korea Utara Sangat Menyedihkan
Diktator ini mengakui kondisi perekonomian negaranya mengalami krisis yang parah.
Diktator ini mengakui kondisi perekonomian negaranya mengalami krisis yang parah.
Kim Jong Un: Ekonomi Korea Utara Sangat Menyedihkan
Kim Jong Un: Ekonomi Korea Utara Sangat Menyedihkan
Pemimpin Tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong Un mengeluarkan pernyataan yang jarang terjadi.
Diktator ini mengakui kondisi perekonomian negaranya mengalami krisis yang parah.
Kim menyebut masalah ekonomi sebagai masalah politik yang serius.
Bahkan dia mengakui ketidakmampuannya untuk menyediakan kebutuhan dasar, seperti bahan makanan pokok, hingga barang-barang konsumen untuk masyarakat Korea.
merdeka.com
"Perekonomian lokal secara keseluruhan saat ini berada dalam keadaan yang sangat menyedihkan, bahkan tidak memiliki kondisi dasar," ujar Kim dikutip dari Radio Free Asia (RFA), Minggu, (28/1).
Ia mengatakan, negara secara konsisten fokus pada perekonomian dan ketahanan pangan, dan menyadari kinerja ekonomi sangat erat kaitannya dengan keamanan dan legitimasi negara tersebut.
Sejak ia menjabat pada tahun 2012, Kim menghadapi masalah terkait perekonomian dan kekurangan pangan.
Masalah ini semakin parah akhir-akhir ini, khususnya di tengah perubahan iklim, dampak COVID-19, dan sanksi internasional.
Menurut laporan Statistik Korea Selatan perekonomian Korea Utara mengalami kontraksi selama tiga tahun berturut-turut pada tahun 2022.
Data terbaru menunjukkan penurunan Produk Domestik Bruto (PDB) Korea Utara sebesar 0,2 persen (yoy) pada tahun 2022. Menyusul penurunan sebesar 0,1 persen pada tahun 2021, dan kontraksi sebesar 4,5 persen pada tahun 2020.
Sementara itu, produksi pertanian Korea Utara mengalami penurunan 4 persen menjadi 4,5 juta ton pada 2022.
Secara khusus, produksi beras mengalami penurunan sebesar 3,8 persen menjadi 2,07 juta ton.
Padahal ini sekitar setengah dari produksi beras Korea Selatan.
Sumber di Korea Utara mengatakan 30 persen petani di dua provinsi utara tidak dapat bekerja di pertanian kolektif karena mereka lemah dan kelaparan.
Melihat hal itu, Kim mendesak perbaikan situasi ekonomi dan memarahi para pejabat partainya.
Dia juga mendesak mereka untuk segera mengambil tindakan.
"Jika kita tidak dapat menerapkan kebijakan pembangunan ekonomi partai secara efektif, kita tidak akan pernah menyadari perubahan yang signifikan," pungkas Kim.