FOTO: Usai Nekat Terobos Banjir dengan Mobil Mewah, Kim Jong-un Rela Naik Perahu Karet Tinjau Banjir Parah
Sebelumnya Kim nekat terobos genangan banjir yang tinggi dengan mobil SUV mewah.
Ekspresi Kim Jong-un tampak prihatin saat melihat bencana banjir menerjang Provinsi Pyongan Utara yang berbatasan langsung dengan China.
FOTO: Usai Nekat Terobos Banjir dengan Mobil Mewah, Kim Jong-un Rela Naik Perahu Karet Tinjau Banjir Parah
Dalam foto tanpa tanggal yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara, Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un kembali melakukan peninjauan ke lokasi bencana banjir yang melanda wilayah dekat perbatasan dengan China, di Provinsi Pyongan Utara. Foto: KCNA via REUTERS
Didampingi oleh Perdana Menteri Kim Tok Hun, Kim Jong-un menunjukkan kepeduliannya terhadap kondisi warga yang terdampak bencana alam ini. Foto: KCNA via REUTERS
Sebelumnya, Kim Jong-un diketahui nekat menerobos genangan banjir yang cukup tinggi dengan menggunakan kendaraan SUV mewah. Foto: KCNA via REUTERS
Namun, kali ini, ia memilih cara yang lebih aman dan efisien dengan menggunakan perahu karet untuk meninjau daerah yang terdampak banjir. Foto: KCNA via REUTERS
Perjalanan Kim ke lokasi banjir dimulai dengan menggunakan kereta, yang kemudian terhenti di depan jalur rel yang terputus akibat luapan air. Foto: KCNA via REUTERS
Dari situ, ia melanjutkan perjalanan dengan perahu karet, menunjukkan kepeduliannya terhadap bencana yang melanda wilayah tersebut. Foto: KCNA via REUTERS
Di atas perahu karet, ekspresi Kim Jong-un tampak serius saat memantau luapan banjir yang menggenangi lahan pertanian dan rumah-rumah warga. Foto: KCNA via REUTERS
Mengarungi genangan banjir bersama sejumlah staf pejabatnya, Kim Jong-un mengungkapkan rasa keprihatinannya terhadap bencana alam yang melanda Provinsi Pyongan Utara. Foto: KCNA via REUTERS
Ia juga menginstruksikan para pejabat untuk segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna membantu para korban banjir dan mempercepat proses pemulihan. Foto: KCNA via REUTERS
Bencana banjir ini telah menyebabkan kerusakan yang signifikan di Provinsi Pyongan Utara, memaksa ribuan warga untuk mengungsi dan mengakibatkan kerugian materi yang besar. Foto: KCNA via REUTERS