Penggunaan rudal buatan Korea Utara untuk menyerang wilayah Kharkiv itu merupakan yang pertama kalinya sejak invasi Rusia ke Ukraina.
FOTO: Ini Penampakan Rudal Korea Utara yang Menggempur Wilayah Kharkiv di Ukraina
Ukraina telah menuduh Rusia menggunakan rudal Korea Utara untuk pertama kalinya selama invasi mereka ke Kota Kharkiv pada pekan lalu.
Juru bicara kantor kejaksaan Ukraina, Dmytro Chubenko, mengatakan rudal tersebut memiliki perbedaan visual dan teknis dibandingkan dengan model rudal buatan Rusia.
Chubenko juga mengatakan metode produksi rudal tersebut tidak terlalu modern dan ada penyimpangan dari standar rudal Iskander yang sebelumnya digunakan dalam serangan ke Kharkiv.
"Dari metode pembuatannya tidak modern. Ditemukan ada penyimpangan dari standar rudal Iskander, yang sebelumnya dapat dilihat dari serangan ke Kharkiv,"
Kata Chubenko seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (6/1/2024).
Dia pun menambahkan, "Rudal ini lebih mirip dengan salah satu rudal Korea Utara."
Chubenko juga menunjukkan beberapa bagian dari serpihan-serpihan rudal tersebut kepada awak media.
Dia juga menjelaskan bahwa diameter rudal tersebut juga sedikit lebih besar daripada rudal Iskander Rusia.
Bagian nosel, gulungan listrik internal, dan bagian belakang rudal tersebut juga berbeda. Namun, Chubenko menolak memberikan nama model pasti rudal tersebut.
Perwakilan dari kantor kejaksaan menunjukkan bagian nomor seri dari rudal yang diyakini pihak berwenang Ukraina buatan Korea Utara untuk menyerang Kharkiv di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di Kharkiv.
Dalam uji coba yang dipantau Kim Jong-un, rudal balistik antarbenua Hwasong-19 berhasil terbang lebih tinggi. Rudal ini juga melesat jauh ke luar angkasa.
KCNA melaporkan rudal balistik generasi baru Korea Utara itu memiliki durasi waktu terbang terlama yakni 74 menit atau mampu terbang sejauh 1.001 kilometer.
Ini menjadi langkah terbaru dalam rencana pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un yang ingin menggunakan bahan bakar padat untuk menggerakkan semua rudalnya.