Soal petisi internet mahal, BRTI: Masih dibahas solusi terbaik
Menurut pakar telekomunikasi dari ICT Institute, sudah saatnya pemerintah dan BRTI mengatur tarif internet
Ramai persoalan petisi online gara-gara kebijakan tarif internet Telkomsel yang dirasa terlalu berat di kawasan Indonesia Timur, akhirnya membuat Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) bertindak.
Sebelumnya, menurut anggota BRTI, Rolly Rochmad Purnomo, persoalan tersebut sudah didiskusikan di internal BRTI. Salah satu opsinya adalah dengan memanfaatkan dana Universal Service Obligation (USO).
-
Siapa yang menguasai internet di Indonesia? “Ada peningkatan sebesar 1,31 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Muhammad Arif, Ketua Umum APJII. Menariknya, dari jumlah tersebut, pengguna internet didominasi oleh satu kelompok saja. Maksud dari kelompok ini adalah orang-orang dengan rentang usia tertentu yang “menguasai” jagad internet Tanah Air. Siapa mereka? Menurut survey itu, terdapat enam kelompok dengan rentang usia bermacam-macam. Dari kelompok generasi itu, Gen Z adalah orang-orang yang menguasai jagad internet di Indonesia.
-
Kenapa internet cepat penting? Internet yang cepat dapat membantu berbagai hal dalam hidup seseorang, mulai dari hal rekreasi hingga dalam bidang profesi.
-
Kapan Telkom Jawa Barat menyelenggarakan program Indonesia Digital Learning? Tahun ini, sebanyak 550 guru se Jawa Barat mengikuti program yang digelar oleh Telkom Jawa Barat pada tanggal 4-5 Juli 2024 di di Gedung Achmad Sanusi, Universitas Pendidikan Indonesia.
-
Apa yang mau dilakukan Menkominfo untuk meningkatkan kecepatan internet di Indonesia? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan pemerintah memberikan perhatian khusus mengenai kecepatan internet. Menurutnya, kecepatan internet Indonesia masih rendah dengan angka 24,9 Mbps. Angka itu bawah Philipina, Kamboja, dan Laos, menurutnya Indonesia hanya unggul dari Myanmar dan Timor Leste di kawasan Asia Tenggara.
-
Dimana internet pertama kali diakses di Indonesia? Perkembangan akses internet di Indonesia dimulai dengan kelahiran protokol IP pertama pada tahun 1988.
-
Bagaimana PT Akses Prima Indonesia meningkatkan kecepatan dan stabilitas koneksi internet di Sentul City? Selain itu, PT Akses Prima Indonesia juga berencana untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas jaringan dengan menambahkan perangkat terbaru yang memiliki teknologi mutakhir. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kecepatan dan stabilitas koneksi internet di seluruh area Sentul City.
Namun, penggunaan dana USO belum tentu juga dipakai sebagai cara untuk mensubsidi tarif yang kemahalan.
Nah, tadi pagi, Selasa (28/07), Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara, BRTI, dan Telkomsel melakukan pertemuan di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Jakarta.
Hasilnya, menurut anggota BRTI, I Ketut Prihadi Kresna, pemerintah masih mengkaji kemungkinan yang terbaik bagi masyarakat dan dunia usaha.
"Kami masih melakukan hal yang terbaik untuk masyarakat dan dunia usaha. Agar supaya dunia usaha juga tidak merugi dan masyarakat juga tidak terlalu terbebani," ujarnya.
Persoalan ini juga mencuri perhatian pakar telekomunikasi dari ICT Institute, Heru Sutadi. Menurutnya, sudah saatnya pemerintah dan BRTI mengatur tarif internet atau layanan data operator.
Pasalnya, kata dia, gerak gerik operator telekomunikasi saat ini sedang berusaha menaikkan harga yang ujungnya tidak terjangkau bagi masyarakat bawah.
"Sebab saya melihat, diam-diam operator berusaha menaikkan harga, yang membuat tarif internet kian tidak terjangkau bagi masyarakat bawah, apalagi ada pembedaan harga untuk wilayah Indonesia timur," katanya saat dihubungi melalui pesan singkat.
Dirinya pun menyarankan agar pemerintah perlu secara terbuka mengevaluasi total aturan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika (Permen) Nomor 8 tahun 2006 tentang Interkoneksi.
"Pemerintah perlu secara terbuka mengevaluasi total aturan Permen Nomor 8 tahun 2006 tentang Interkoneksi, karena dari kondisi yang ada, ternyata hanya 1 operator yang diuntungkan saja, sementara semua operator dalam posisi merugi. Pemerintah dan BRTI perlu berdiri menyelamatkan industri, bukan hanya menghidupkan satu operator yang angka interkoneksinya dipakai sebagai acuan," katanya.
Baca juga:
BRTI: Dana USO bisa jadi alternatif subsidi internet mahal
Satu Indonesia tapi tarif internet beda, Telkomsel diprotes
Si canggih Caroline, call center punya Telkomsel
Layanan data Telkomsel naik 140 persen dibanding lebaran tahun lalu
Layanan data Telkomsel melonjak 130 persen di malam takbiran