Startup Qapita Dapat Kucuran Dana dari East Ventures
Qapita, perusahaan yang berbasis di Singapura dan menyediakan layanan software-as-a-service (SaaS) untuk pengelolaan ekuitas secara digital, hari ini mengumumkan investasi strategis dari East Ventures. Sayangnya, nilai investasi tersebut tidak dipublikasikan.
Qapita, perusahaan yang berbasis di Singapura dan menyediakan layanan software-as-a-service (SaaS) untuk pengelolaan ekuitas secara digital, hari ini mengumumkan investasi strategis dari East Ventures. Sayangnya, nilai investasi tersebut tidak dipublikasikan.
Qapita adalah perusahaan yang membantu perusahaan tertutup seperti startup mengelola pencatatan struktur kepemilikan saham perusahaan (yang dikenal sebagai tabulasi permodalan/cap table) dan rencana kepemilikan saham karyawan (ESOP). Selain itu, Qapita berencana melakukan digitalisasi proses penerbitan saham dan opsi pembelian saham (equity awards).
-
Apa saja ide bisnis startup yang ditawarkan peserta Jagoan Digital? Dalam presentasi (pitching) Jagoan Digital sejumlah ide bisnis start up diangkat oleh peserta. Seperti layanan jasa servis elektronik, jasa pendidikan, kesehatan hingga pariwisata. Juga ada marketplace untuk UMKM, fashion batik lokal, pertanian hingga produk digital. Selain itu ada juga ide pengembangan usaha dan investasi yang semuanya dikembangkan lewat platform teknologi digital.
-
Siapa yang mendorong literasi digital di Indonesia? Wakil Ketua Komisi I DPR-RI Teuku Riefky Harsya menekankan pentingnya literasi digital untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dalam menggunakan internet.
-
Mengapa pelaku usaha di Indonesia menganggap transformasi digital penting? Para pelaku bisnis di Indonesia menyadari pentingnya melakukan transformasi digital. Demi memenuhi kebutuhan mereka sebagai pengusaha sekaligus menyajikan solusi bagi masyarakat, pengembangan teknologi dan pengembangan inovasi dinilai sebagai sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi.
-
Siapa saja yang terlibat dalam pendanaan startup nasional ini? PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui entitas Corporate Venture Capital (CVC) MDI Ventures, dan juga Telkomsel Mitra Inovasi (TMI), berpartisipasi dalam penandatanganan Perjanjian Partisipasi Merah Putih Fund di Jakarta, Senin (4/9).
-
Bagaimana Hadinata Batik menggunakan platform digital untuk mengembangkan bisnisnya? Banyak bermunculan brand batik baru di tengah disrupsi digital menjadi tantangan sekaligus motivasi bagi Hadinata Batik untuk terus berkembang. Hadinata Batik pun terus beradaptasi dengan berinovasi membuat model batik yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan serta bergabung di platform digital seperti Tokopedia dan ShopTokopedia guna mempercepat laju bisnis lewat pemanfaatan platform digital.
-
Bagaimana cara Indonesia dan Singapura meningkatkan kerja sama ekonomi digital? Pada pertemuan bilateral tersebut, kedua Menteri membahas upaya peningkatan kerja sama ekonomi digital melalui ASEAN Digital Economy Framework Agreement dan Joint Initiative on e-Commerce di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Putaran pendanaan dari East Ventures rencananya digunakan untuk memperkuat tim Qapita yang di Singapura, India, dan Indonesia sehingga perusahaan dapat mempercepat proses pengembangan produk dan penambahan klien.
Qapita didirikan pada September 2019 oleh CEO Ravi Ravulaparthi, COO Lakshman Gupta, dan CTO Vamsee Mohan. Mereka melihat peluang untuk melakukan digitalisasi dan membuat pasar modal privat lebih efisien.
Ketiga pendiri Qapita berasal dari latar belakang profesi yang berbeda dengan pengalaman lebih dari 20 tahun bekerja sebagai banker, investor, dan ahli teknologi di Asia Selatan dan Asia Tenggara.
Pada bulan September 2020, Qapita mengumpulkan USD1,8 juta dalam putaran pendanaan tahap awal yang dipimpin oleh Vulcan Capital Singapura dan beberapa investor tahap awal ternama, termasuk Koh Boon Hwee, K3 Ventures, dan seorang partner di Northstar Group. Sejak itu, Qapita telah merekrut profesional-profesional senior ke dalam tim mereka yang berasal dari industri perbankan, modal ventura, dan manajemen aset.
Ravi Ravulaparthi, CEO dan Co-founder Qapita mengatakan pihaknya begitu gembira dengan investasi dan kemitraan bersama East Ventures. East Ventures memiliki jejak yang luas dan tak tertandingi di dalam ekosistem start-up Indonesia, dan ingin bekerja sama dengan mereka.
"Ekosistem yang berkembang pesat di Indonesia akan membutuhkan pengelolaan ekuitas secara digital, budaya ESOP, dan program likuiditas karyawan, serta akan mendorong perkembangan pesat di pasar saham sekunder. Qapita akan berkontribusi untuk memenuhi kebutuhan ini dengan menyediakan solusi platform perangkat lunak. Kami berharap dapat membangun lebih banyak kemitraan bersama VC lain dengan portofolio yang tersebar di India dan Asia Tenggara," jelasnya.
Lakshman Gupta, COO Qapita menambahkan, "Kami percaya, hanya dalam beberapa tahun ke depan, tidak akan ada lagi saham dan sertifikat berbasis kertas yang diterbitkan oleh startup di wilayah ini. Digitalisasi tidak akan terbendung dan menurut kami penerbitan saham dan saham itu sendiri, akan berbasis elektronik. Qapita juga sedang membangun kapabilitas penerbitan saham digital di dalam platform kami, dan akan bekerja sama dengan mitra di divisi sekretariat perusahaan dan legal."
Mengomentari investasi tersebut, Willson Cuaca, Co-founder dan Managing Partner di East Ventures menambahkan, "Qapita memecahkan masalah klasik dalam manajemen cap table yang kerap dihadapi oleh para pendiri start-up di wilayah ini. Kami yakin solusi SaaS manajemen ekuitas digital, seperti yang disediakan oleh Qapita, akan segera diadopsi secara luas. Hal ini akan membantu mendorong ekosistem digital Asia Tenggara untuk melesat ke level selanjutnya."