Tahun 2025, Indonesia Butuh Kapasitas 500 Gbps dari Satelit
Indonesia masih sangat membutuhkan penggunaan satelit telekomunikasi. Maklum, sebagai negara kepulauan, satelit merupakan langkah yang lebih tepat untuk menjangkau daerah-daerah terpencil yang belum tersentuh akses telekomunikasi.
Indonesia masih sangat membutuhkan penggunaan satelit telekomunikasi. Maklum, sebagai negara kepulauan, satelit merupakan langkah yang lebih tepat untuk menjangkau daerah-daerah terpencil yang belum tersentuh akses telekomunikasi.
Direktur Utama PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN), Adi Rahman Adiwoso, mengatakan, kebutuhan penggunaan satelit di Indonesia sangat besar. Sejauh ini kebutuhan penggunaan satelit jauh lebih besar daripada penyediaannya.
-
Apa yang dilakukan Syahrini di Jakarta? Tidak ada perubahan, Syahrini selalu terlihat anggun dan menenangkan sekali.
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Kapan zenit matahari terjadi di Jakarta? Di Jakarta, hari tanpa bayangan diperkirakan terjadi pada 4 Maret 2024, dengan kulminasi utama pada 12.04 WIB. Kemudian, pada 8 Oktober 2024, fenomena ini akan kembali terjadi di Jakarta dengan kulminasi utama pada 11.40 WIB.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
"Malah kita itu adalah penyewa satelit asing terbesar," katanya di Jakarta, Rabu (23/1).
Lebih jauh kata dia, bukan jumlah satelit yang harus diperbanyak. Melainkan jumlah kapasitasnya. Menurutnya, Indonesia butuh kapasitas 500 Gbps di tahun 2025.
"Saat ini, Indonesia baru memiliki kapasitas 30-40 Gbps," terangnya.
Di sisi lain, berdasarkan pengalaman PSN yang telah 27 tahun berkecimpung di industri satelit, ada beberapa tantangan untuk bisa meraih target pencapaian 500 Gbps itu. Antara lain terkait dengan konektivitas, listrik, dan gairah peningkatan ekonomi masyarakat di daerah tersebut.
"Di desa-desa banyak listriknya itu swadaya. Karena dilakukan swadaya, maka hanya waktu-waktu tertentu load penggunaan akses telekomunikasi tinggi saat listrik hidup. Kalau dari sisi kami, inginnya merata dan stabil di setiap waktu," ungkap dia.
Sejauh ini, berdasarkan prediksinya, terdapat sebanyak 25 ribu desa dan 25 juta orang di seluruh Nusantara yang belum menikmati akses telekomunikasi atau internet yang memadai.
(mdk/faz)