Tak bisa dihapus, virus Android ini buat smartphone harus dibuang
Malware ini sudah menyusup ke 20.000 aplikasi di luar sana
Perusahaan keamanan Lookout Security baru saja menemukan malware Android jenis baru yang diklaim sangat berbahaya. Bahkan, jika sudah terinfeksi, bisa jadi tidak ada cara lain kecuali membuat smartphone kesayangan.
Malware Android berkerja dengan cara menyamar menjadi aplikasi populer, seperti Facebook, Twitter, hingga SnapChat. Kemudian, aplikasi-aplikasi palsu ini akan menyebar di toko-toko aplikasi pihak ketiga.
-
Kenapa malware Android menggunakan metode kompresi APK? Metode kompresi APK ini dilakukan untuk menghindari dekompilasi atau proses yang dijalankan sistem keamanan dan software antivirus untuk menandai kode yang dinilai mencurigakan.
-
Bagaimana cara malware Android menyamarkan diri dari keamanan dengan kompresi APK? Metode kompresi APK ini dilakukan untuk menghindari dekompilasi atau proses yang dijalankan sistem keamanan dan software antivirus untuk menandai kode yang dinilai mencurigakan.
-
Apa jenis malware yang menginfeksi aplikasi pinjaman tersebut? Dikenal sebagai aplikasi SpyLoan, aplikasi bermasalah ini banyak ditemukan di Google Play Store — dan beberapa juga ditemukan di App Store Apple.
-
Apa itu metode kompresi APK yang digunakan malware Android? Malware Android bisa menyamarkan diri dari keamanan dengan kompresi APK. Parahnya, aplikasi berbahaya tersebut dapat menyembunyikan diri dari aplikasi antivirus terbaik.
-
Dimana para penjahat siber menyembunyikan malware? Karena sebagian besar mod dan cheat didistribusikan di situs web pihak ketiga, penyerang menyamarkan malware dengan berpura-pura sebagai aplikasi ini.
-
Bagaimana Malware berhasil menyebar dan menyerang sistem Indodax? Meskipun engineer yang terlibat bukan engineer utama, dia tetap memiliki akses ke server. Akses inilah yang kemudian menjadi celah awal masuknya Malware yang menyebar pada sistem. Menurut Oscar, meski server yang diretas bukan server utama, Malware tersebut berhasil menyebar dan mengeksploitasi server yang lainnya.
Yang membuat pihak Lookout Security khawatir, aplikasi palsu tersebut bisa berfungsi optimal seperti aplikasi aslinya. Bedanya, aplikasi ini bakal menampilkan banyak iklan (adware) dan membobol sistem keamanan OS Android (root OS Android secara otomatis).
Bagi hacker pembuat si malware, dua hal tersebut sangat menguntungkan mereka. Sebab, munculnya iklan secara otomatis membuat mereka mendapat uang, sementara akses ke OS Android dapat mereka manfaatkan untuk mencuri data rahasia milik pengguna.
Celakanya, perusahaan keamanan asal California itu juga menyebut jika si malware nyaris mustahil untuk dihapus dari smartphone.
Alasannya, karena potongan-potongan adware akan masuk ke sistem operasi terdalam perangkat dan menginstal diri mereka sebagai aplikasi sistem. Akibatnya, malware itu menjadi hampir mustahil untuk dihapus dan biasanya memaksa korban untuk mengganti perangkat mereka agar terhindari ancaman hacker. Ya, jika terkena malware ini para pakar Lookout Security menyarankan langsung mengganti perangkat, Daily Mail (05/11).
Lookout Security menambahkan bila malware ini sudah menyamar menjadi sekitar 20.000 aplikasi populer di toko online pihak ketiga, misalnya Shuanet, Kemoge, dan Shudun. Ancaman malware Android ini mengintai beberapa negara besar, contohnya Amerika Rusia, Brasil, dan Meksiko.
Nah, untuk menghindari ancaman malware ini sejatinya sangat mudah, Anda hanya perlu mengunduh aplikasi dari Google Play Store, atau toko aplikasi lain yang sudah terpercaya.
Baca juga:
Awas, ada virus Android pencuri data nyamar jadi file Microsoft Word
Ghosh Push, virus Android 'pemakan' paket data yang intai Indonesia
4 Cara mudah lindungi gadget dan akun sosmed dari serangan cyber
Apple klaim malware iOS YiSpecter hanya mengincar iOS 8.4
Malware iOS kembali ditemukan, hantui semua pengguna iOS