Tantang ChatGPT, Pengamat sebut Meta Bukan Perusahaan AI
Bos Meta, Mark Zuckerberg mengumumkan mereka telah merilis model bahasa baru berbasis artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Gil Luria, Analis Perangkat Lunak Senior di D.A. Davidson sebut Meta kurang pengalaman.
Bos Meta, Mark Zuckerberg mengumumkan mereka telah merilis model bahasa baru berbasis artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Model bahasa baru ini dilaporkan NYPost, Senin (27/2), ditujukan untuk komunitas riset atau non komersial untuk pemerintah, masyarakat sipil, dan akademisi.
Dengan demikian, model bahasa baru milik Meta ini akan bersaing dengan ChatGPT dan Google Bard. Meta menyebut nama AI-nya ini Large Language Model Meta AI
atau LLaMA. Keunggulannya disebut Mark, membutuhkan daya komputasi "jauh lebih sedikit", dilatih dalam 20 bahasa dengan fokus pada huruf Latin dan Cyrillic.
-
Apa yang ingin dicapai Mark Zuckerberg dengan Llama 3 dan Meta AI? “Dengan model baru ini, kami percaya bahwa saat ini Meta AI adalah asisten AI paling pintar yang bisa anda gunakan secara bebas,” ucap Zuckerbeg dalam unggahan di akun Instagramnya.
-
Siapa yang mengembangkan Meta AI? Perusahaan Meta telah melakukan peningkatan/upgrade besar pada sektor kecerdasan buatannya (AI).
-
Jam tangan mewah apa yang dikenakan Mark Zuckerberg? Menurut laporan, miliarder teknologi ini memakai jam tangan Patek Philippe Platinum in-line perpetual calendar dengan dial biru, yang harganya mencapai $141.400 atau sekitar Rp1,18 miliar.
-
Apa saja yang dicakup dalam "kompensasi lain" Mark Zuckerberg? Tahun lalu, Meta mengatakan bahwa dana keamanan tersebut bisa digunakan Zuckerberg untuk membayar “personel tambahan, peralatan, layanan, perbaikan tempat tinggal,” dan kebutuhan keamanan lainnya. Di luar dana keamanan, Zuckerberg bisa menggunakan “kompensasi lain” yang ia punya untuk “biaya yang berkaitan dengan penggunaan pesawat pribadi.”
-
Dimana Meta AI dapat diakses? Dengan kedatangan Llama 3 dan Meta AI terbaru, Meta semakin memeriahkan persaingan di pasar AI, terutama dalam bidang bot percakapan, seperti dengan ChatGPT milik OpenAI, Copilot milik Microsoft, dan Claude milik Anthropic.
-
Di mana Mark Zuckerberg dan timnya membuat Facebook? Mereka merintis proyek ini dari sebuah kamar kos di Harvard pada tahun 2004.
"Pengumuman Meta hari ini tampaknya merupakan langkah dalam menguji kemampuan AI generatifnya sehingga mereka dapat mengimplementasikannya ke dalam produk mereka di masa mendatang," kata Gil Luria, Analis Perangkat Lunak Senior di D.A. Davidson.
Diakui Gil, Meta jelas bukan perusahaan yang memiliki pengalaman di pengembangan generative AI. Namun mereka tak ingin ketinggalan lantaran penting bagi masa depan bisnis Meta.
AI telah muncul sebagai titik terang untuk investasi di industri teknologi yang saat ini pertumbuhannya melambat dan telah menyebabkan PHK yang meluas. Microsoft, Baidu, dan Google Alphabet, sementara itu, menggabungkan mesin bahasa AI canggih masing-masing ke dalam produk massal seperti pencarian.
Meta pada Mei tahun lalu merilis model bahasa besar OPT-175B, juga ditujukan untuk para peneliti, yang membentuk dasar iterasi baru dari BlenderBot chatbot-nya. Chatbot ini mereka namakan Galactica yang dikatakan dapat menulis artikel ilmiah dan memecahkan masalah matematika. Sayangnya, demonya kemudian ditarik karena berulang kali menghasilkan konten yang terdengar kurang pas.