Tembus 133 Juta pengguna, gap internet di Indonesia terlalu besar
Selisih atau gap tarif internet di Indonesia Barat dan Timur masih tinggi.
Selisih atau gap tarif internet di Indonesia Barat dan Timur masih tinggi. Penyebabnya, investasi jaringan internet di Indonesia Timur mahal, terutama investasi kabel bawah laut yang menghubungkan antarpulau di wilayath ini. Saat ini jumlah pengguna internet Indonesia mencapai 133 juta pengguna.
Jamalul Izza, Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), mengungkapkan tarif internet Indonesia Timur seperti di Pulau Sulawesi dan Papua lebih mahal hingga 100 persen dibandingkan tarif saat ini di Pulau Jawa dan Sumatra. Masalahnya adalah infrastruktur seperti tiadanya jaringan backbone antarpulau di Indonesia Timur. Selama ini banckbone di Indonesia Timur dimiliki oleh operator telekomunikasi besar.
APJII sendiri telah mendorong para anggotanya untuk membangun jaringan. Saat ini ada 40 anggota APJII yang punya infrastruktur, tapi tetap saja tidak mampu menjangkau daerah-daerah di Indonesia Timur. Apalagi investasi di sana mahal.
"Di Pulau Jawa dan Sumatera, karena backbone-nya sudah ada, maka tarif internetnya cenderung sama, seperti dari Jawa Barat hingga Bali, tarif internet sama. Ini yang tidak terjadi di Sulawesi dan Papua. Akibat backbone terbatas, tarif di Sulawesi dan Papua menjadi lebih mahal dan tidak sama seperti di Jawa," kata Jamal, usai press conference soal Indonesia Internet Expo & Summit (IIXS) 2016, di Jakarta, kemarin (24/8).
Maka itu, APJII berharap proyek Palapa Ring dari pemerintah bisa menjadi solusi atasi masalah backbone di Indonesia Timmur. Jika proyek Palapa Ring ini rampung pada 2019, maka gap internet di Indonesia Barat dan Timur akan semakin kecil. Apalagi pertumbuhan pengguna internet di Indonesia setiap tahun tinggi. Pada periode 2013-2014, penetrasi pengguna internet di Indonesia mencapai 38 persen, kini di periode 2014-2015, penetrasinya kian meningkat menjadi 52 persen. Saat ini jumlah pengguna Indonesia mencapai 133 juta pengguna
"Jika Palapa Ring selesai, penetrasi internet di Indonesia bisa mencpai 80 persen dari populasi penduduk. sebab masih ada daerah-daerah terpencil Indonesia," ujar dia.
Baca juga:
Ultah ke-25, ini 10 pencapaian mencengangkan internet di 2016!
DPR: Tarif interkoneksi harus adil
Jumlah domain .ID catat rekor baru tembus 200 ribu
Rumah di Amerika ini diklaim sebagai 'neraka digital'
Sudah coba Wikiverse? Saat Wikipedia berubah jadi galaksi 3 dimensi!
-
Bagaimana cara APJII menghitung penetrasi internet di Indonesia? Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) merilis survei penetrasi internet Indonesia 2024. Hasil surveinya itu menunjukan jumlah pengguna internet mencapai 221 juta dari 278 juta jiwa penduduk negeri ini. Praktis, tingkat penetrasi pengguna internet di Indonesia telah mencapai 79.5 persen dari total populasi.
-
Mengapa APJII tertarik untuk meneliti akses internet di daerah 3T? Penyebaran internet di daerah Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal (3T) terus mengalami perkembangan yang signifikan.
-
Bagaimana APJII dan Starlink bekerja sama untuk meningkatkan kualitas internet? Dengan mengintegrasikan layanan Starlink dengan infrastruktur yang sudah ada, bisnis ISP lokal dapat memperluas jangkauan dan meningkatkan kualitas layanan mereka. "Sementara Starlink juga dapat memanfaatkan jaringan yang sudah terbangun untuk mencapai lebih banyak pengguna di seluruh Indonesia," tambah dia.
-
Apa yang diteliti oleh APJII? Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) merilis survei penetrasi internet Indonesia 2024. Hasil surveinya itu menunjukan jumlah pengguna internet mencapai 221 juta dari 278 juta jiwa penduduk negeri ini. Praktis, tingkat penetrasi pengguna internet di Indonesia telah mencapai 79.5 persen dari total populasi.
-
Di mana APJII melakukan survei penetrasi internet di daerah 3T? Berdasarkan survei penetrasi internet yang diumumkan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada Selasa (17/9) di Jakarta, sebanyak 1.950 responden dari 64 kabupaten di 17 provinsi terlibat dalam penelitian ini.
-
Apa tujuan utama APJII dalam melakukan survei penetrasi internet di daerah 3T? Survei ini bukan hanya tentang angka tetapi juga cerminan dan realitas dan tantangan yang dihadapi dalam pemerataan akses internet ke seluruh kawasan di Indonesia. Terutama di daerah 3T atau daerah yang tertinggal," ujar Ketua Umum APJII Muhammad Arif di Jakarta, Selasa (17/9).