Tim Cook Akui Apple Tak Sanggup Lawan ChatGPT dan Gemini
CEO Tim Cook optimis bahwa walau Apple bukan yang pertama, mereka fokus menjadi yang terbaik.
Dalam sebuah wawancara dengan The Wall Street Journal, CEO Apple, Tim Cook mengakui jika pihaknya bukanlah perusahaan yang pertama kali menerapakan artificial intelligence (AI). Namun ia punya sudut pandang tersendiri mengenai AI yang cocok bagi pengguna Apple.
“Kami memang tidak menjadi yang pertama dalam kecerdasan buatan. Tetapi kami melakukannya dengan cara yang menurut kami terbaik untuk pelanggan,” ujar Tim Cook dikutip Gizmodo, Selasa (22/10).
- Tim Cook Jadi Sorotan, iPhone 16 Baru Dirilis Malah Sahamnya Dijual
- 12 Tahun Jadi CEO Apple, Tim Cook Dikabarkan Mau Pensiun, Ini Sosok yang Bakal Melanjutkan Perusahaan Besutan Steve Jobs
- CEO Apple Tim Cook Temui Jokowi di Istana, Ini Isi Pembahasannya
- Tim Cook Sudah Sampai di Indonesia, Unggah Foto sedang Makan Sate Ayam
Cook mengakui pengembangan AI dibutuhkan waktu yang sedikit panjang agar hasil dari inovasinya itu dapat disukai pengguna Apple. Ia menyebutnya seperti masakan. Semakin lama waktu yang dibutuhkan ‘memasak’ Apple Intelligence, semakin nikmat hasil yang dihidangkan.
Apple intelligence merupakan AI besutan perusahaan Steve Jobs ini. Di sisi lain, ChatGPT dan Gemini sudah menjadi pemimpin pasar. Meninggalkan jarak yang jauh dengan Apple Intelligence. Sudah barang tentu dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Namun, saat Apple mulai mengintegrasikan AI-nya, sudah ada tanda-tanda masalah.
Sebuah studi internal menemukan bahwa Siri 25 persen kurang akurat dibandingkan ChatGPT, sementara chatbot OpenAI dapat menjawab 30 persen lebih banyak pertanyaan. Apple juga dirumorkan berniat mengintegrasikan ChatGPT ke dalam iPhone.
Setidaknya ke iPhone 16, iPhone 15 Pro, dan iPad terbaru termasuk Air 2024, Pro, dan iPad mini yang akan datang. Pengguna akan diminta memberikan izin sebelum menggunakan fitur generatif yang ditawarkan. Namun, Cook tetap optimis. Dia mengatakan bahwa AI akan membuat waktu pengguna di ponsel “berbeda secara mendalam” dan mengubah cara pengguna menggunakan perangkat mereka.