Uje: Pakai BlackBerry banyak dosanya
Menurut adiknya, Uje pernah katakan bahwa menggunakan BlackBerry banyak dosanya. Benarkah demikian?
Suatu berita yang mengejutkan di pagi hari kemarin (26/04), Ustad Jeffry Al Buchori (Uje) mengalami kecelakaan dan akhirnya meninggal. Sebelum meninggal, Uje pernah katakan BlackBerry (BB) banyak dosanya.
Salah satu pesan sebelum beliau (Uje) meninggal dunia karena kecelakaan adalah tidak ingin menggunakan nomor ponsel dan BlackBerry lagi.
Selain katakan hal tersebut, menurut adik Uje, Decky Fajar Sidik, di rumah duka, Jalan Narmada III blok I nomor 11, Perumahan Bukit Mas, Rempoa, Tangerang Selatan, Jumat (26/4), "Dia juga bilang tidak akan menggunakan nomor ponsel dan tidak memakai BlackBerry lagi. Katanya pakai BB banyak dosanya."
Menjadi satu hal yang unik, kenapa Uje mengatakan bahwa BB banyak dosa.
Sedikit merunut ke beberapa penelitian dan studi kasus yang dilakukan oleh beberapa peneliti di pelbagai negara di tahun-tahun lalu, ada sisi positif dan negatif dari semua hal yang merupakan ciptaan manusia, termasuk BlackBerry dan BlackBerry Messenger (BBM).
Beberapa tahun ini, pengguna mobile Indonesia seakan dimanja dengan layanan dan fasilitas pengiriman pesan singkat dengan menggunakan BBM. Sebelum itu, pengguna ponsel harus membeli pulsa untuk mengirimkan pesan berupa tulisan, suara atau gambar dengan SMS, MMS dan EMS.
Rab.co.za (10/2011), pernah menuliskan bahwa dengan menggunakan fasilitas BBM, maka segala hal akan lebih mudah dan cepat terbagi dengan orang lain. Contohnya, untuk membagikan informasi penting, gambar sampai bercengkrama secara cepat dan mudah dengan orang lain atau keluarga yang jauh secara real-time.
Namun di balik sisi keuntungan tersebut ada pula sisi negatifnya. Dikutip dari Academia.edu, saat ini, setelah teknologi juga merambah sisi komunikasi manusia, maka secara tidak langsung membuat percakapan akan lebih terpusat.
Kata terpusat dalam hal ini mempunyai artian tidak lagi seperti ketika orang berkomunikasi secara langsung di dunia nyata. Muncul 'kotak' khusus yang dapat melindungi orang-orang yang sedang berkomunikasi tanpa harus diketahui orang lain.
Dari situ tidak menutup kemungkinan untuk memunculkan masalah baru seperti sebarkan gosip, mempergunjingkan seseorang bahkan sampai menjelek-jelekkan pihak lain, tanpa harus takut diketahui orang yang dimaksud walaupun posisi mereka berdekatan.
Contoh lainnya adalah dengan menggunakan BBM, ada kecenderungan untuk berbagi konten atau gambar negatif dengan sesama pengguna BlackBerry. Tanpa harus mengeluarkan dana besar seperti halnya ketika menggunakan MMS atau EMS, hanya dengan menggunakan fasilitas tersebut, segala hal menjadi mudah sekaligus juga dapat dihapus untuk menghilangkan jejak.
Memang tidak dapat dipukul rata semua orang akan melakukan hal tersebut, akan tetapi kemungkinan selalu ada. Untuk itu, pergunakan teknologi secara tepat dan sesuai dengan aturannya sekaligus jangan memaksimalkan untuk tujuan yang kurang baik.
Sekali lagi, pesan moral yang ada adalah tidak semua teknologi khususnya BlackBerry dan BlackBerry Messenger itu buruk. Semua kembali kepada penggunanya.
Pedang akan menjadi suatu barang yang bermanfaat apabila digunakan untuk tujuan baik, namun dapat menjadi hal yang berbahaya apabila digunakan untuk hal yang negatif.