Viral Imbauan Jangan Biarkan Anak ke Toilet Umum Sendirian, Warganet Saling Curhat Pengalaman
Video viral itu menimbulkan kekhawatiran di kalangan orangtua terhadap anak-anaknya. Banyak yang merasa merinding membaca berbagai pengalaman warganet.
Akhir-akhir ini, imbauan untuk 'tidak membiarkan anak pergi ke toilet umum sendirian' banyak diperbincangkan di platform media sosial.
Beberapa bulan yang lalu, pesan tersebut dibagikan oleh seorang warganet bernama Lulu Simamora melalui akun Instagram @luluisqisimamora.
-
Di mana toilet pribadi tersebut ditemukan? Para peneliti Badan Kepurbakalaan Israel (IAA) menemukan toilet pribadi dari Periode Bait Suci Pertama di kawasan pejalan kaki Armon Hanatziv di Yerusalem.
-
Kenapa kursi di sisi lorong yang mengarah ke toilet sebaiknya dihindari? Hindari kursi di lorong yang mengarah ke toilet
-
Bagaimana coretan di toilet umum Romawi kuno ditemukan? Lantai ini ditemukan pada hari terakhir musim penggalian tahun 2018 dan merupakan yang pertama diketahui di wilayah ini yang menampilkan mozaik berfigur.
-
Kapan toilet pribadi itu dibuat? Bangunan toilet kuno ini merupakan bagian dari kawasan kerajaan kuno yang berfungsi pada akhir periode Raja-Raja Yudea pada abad ke-7 SM.
-
Mengapa toilet menjadi tempat yang sering muncul ide cemerlang? Toilet merupakan salah satu tempat munculnya berbagai ide cemerlang. Hal ini kerap terjadi baik secara sadar atau tidak pada diri kita. Toilet adalah momen "waktu luang" yang tidak terisi di tengah-tengah kesibukan sehari-hari.
-
Apa yang istimewa dari toilet luar angkasa Space Perspective? “Dan tidak diperlukan toilet vakum seperti yang biasa digunakan astronot, atau popok. Memiliki toilet yang dirancang dengan baik dan indah akan memberikan kontribusi signifikan terhadap pengalaman unik dan mudah diakses yang kami tawarkan dan menonjolkan pemandangan luar biasa dari kegelapan luar angkasa yang dalam, garis biru tipis cemerlang dari atmosfer kita, bintang-bintang di atas, dan Bumi di bawah,”
Dalam unggahannya pada 12 Juli 2024, ia menuliskan, "Apapun yang dilakukan anakmu, jangan biarkan dia pergi ke toilet umum sendirian! Jangan."
Video tersebut kini kembali menjadi viral, dengan lebih dari 327 ribu suka dan lebih dari 5.100 komentar hingga berita ini ditulis. Konten video ini memicu kekhawatiran di kalangan orangtua mengenai keselamatan anak-anak mereka.
Banyak warganet yang merasa merinding saat membaca berbagai pengalaman dari sesama pengguna media sosial mengenai anak-anak di toilet umum.
Dalam keterangan unggahannya, Lulu menceritakan kisah seorang ayah di Jepang yang mengizinkan putrinya pergi ke toilet. Karena anaknya perempuan, sang ayah tidak menemani putrinya.
Dua menit kemudian, istrinya menyusul ke toilet, tetapi mereka terkejut karena putri mereka tidak ada di dalam. Keduanya kemudian melaporkan hilangnya anak mereka ke pihak berwenang. Setelah diselidiki, putrinya ditemukan sudah meninggal dunia.
- Viral Aksi Karyawan Kantor Patungan Belikan OB Sepatu Baru, Ekspresinya Bikin Haru
- Viral Momen Anak SMA Beri THR untuk Ibunya dari Hasil Jualan Jajanan di Sekolah, Tuai Pujian
- Viral Aksi Rombongan Emak-emak Naik Wahana Kereta di Sawah, Momen Bahagia Curi Perhatian
- Tempuh Jarak 148 Km demi Kejutkan Sang Anak, Aksi Ayah Ini Bikin Iri Warganet
Jenazahnya ditemukan di selokan di sebuah desa. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Ternyata, putrinya salah masuk ke toilet laki-laki, di mana ia dibunuh oleh seorang pria psikopat yang kemudian menyembunyikan jasadnya dalam ransel untuk dibuang ke selokan.
Setelah insiden tragis tersebut, orangtua korban mengaku sangat menyesal telah membiarkan anak mereka pergi ke toilet umum sendirian. Meskipun peristiwa ini terjadi di Jepang, unggahan Lulu Simamora berhasil menarik perhatian banyak warganet di media sosial.
Insting Kecurigaan Mesti Dipertebal
Beberapa pengguna internet berbagi pengalaman serupa. Salah satunya, dalam kolom komentar, menceritakan bahwa ia pernah melihat seorang anak kecil diikuti oleh pria asing saat menuju toilet umum. Merasa curiga, ia mulai memperhatikan perilaku pria tersebut.
"Awalnya saya mengira dia adalah ayahnya, tetapi tingkah lakunya mencurigakan, sering melihat ke sekeliling. Saya pun mengikutinya dan berpura-pura berkata, 'Dek, sudah selesai? Ayo, mama nunggu ya,' padahal saya bukan ibunya," tulisnya.
"Setelah itu, pria itu langsung pergi. Kecurigaan saya terbukti, dan jujur saya merasa takut. Begitu adik itu keluar, saya langsung mengantarnya kepada orang tuanya dan menceritakan apa yang terjadi di toilet. Sang ibu sampai gemetar dan menangis memeluk anaknya," tambahnya.
Pengalaman serupa juga dibagikan oleh pengguna lain. Dalam komentar, ia menceritakan pengalaman pahit ketika anaknya menjadi korban pelecehan seksual oleh pria tidak dikenal di toilet umum.
"Ini benar-benar terjadi, saya pernah berada di situasi seperti itu. Anak saya yang berusia 7 tahun pergi sendiri ke toilet umum di pom bensin saat saya mengisi bensin. Dia kembali sambil menangis, mengatakan ada seorang pria yang memegang (bagian sensitifnya)," tulis akun tersebut.
Saling Peduli di Toilet Umum
Seorang warganet mengungkapkan bahwa setelah memeriksa rekaman CCTV, pelaku terlihat menarik korban ke dalam toilet, tetapi korban berhasil melawan dengan menggigit tangan pelaku.
"Pelaku mengenakan helm dan masker, sehingga wajahnya tidak tampak jelas. Yang terpenting adalah kita harus selalu waspada. Kejadian ini membuat saya sangat menyesal," tambah warganet tersebut.
Selain berbagi pengalaman pribadi, banyak warganet di kolom komentar yang saling mengingatkan untuk tetap waspada dalam berbagai situasi.
"Saya tidak pernah membiarkan anak pergi ke toilet sendirian meskipun sudah remaja. Selalu saya temani dalam keadaan apapun. Saya menunggu di depan pintu toilet. Kita tidak boleh lengah sedikit pun," tulis salah satu warganet.
"Kita harus saling memperhatikan jika melihat anak kecil pergi ke toilet sendiri, minimal pastikan mereka keluar bersamaan dengan kita meskipun kita bukan orang tuanya," saran warganet lainnya.
"Walaupun anak sudah berusia 12 tahun, saya tetap tidak merasa aman membiarkannya ke toilet sendiri. Sejak usia 6 tahun, dia selalu ditemani oleh ayahnya," sahut warganet yang lain.
"Kenapa ya toilet di mal-mal itu bagian sampingnya tidak tertutup rapat hingga bawah? Kenapa ada celahnya? Itu membuat saya takut ada yang mengintip atau iseng," tanya seorang pengguna lain.
"Sebelum mendengar berita-berita seperti ini, saya sebagai seorang ibu, tidak ingin membiarkan anak laki-laki saya ke toilet sendirian," ungkap warganet lainnya.
"Terima kasih atas sharing-nya. Ini menjadi pengingat yang baik untuk diri sendiri!," komentar warganet lainnya.
Bawalah Anak ke Toilet Umum
Kemandirian anak dapat dianggap telah terbentuk ketika mereka mampu menggunakan toilet secara mandiri. Namun, ini tidak berarti bahwa anak dapat dibiarkan pergi ke toilet umum sendirian tanpa pengawasan. Keamanan adalah faktor penting yang harus diperhatikan jika anak diizinkan menggunakan toilet umum tanpa pendamping.
"Tidak ada usia tertentu yang bisa dijadikan patokan kapan orangtua sebaiknya membiarkan anak menggunakan toilet umum sendirian. Yang perlu ditekankan adalah anak tidak boleh ditinggalkan sendirian di toilet umum," kata Frank Sileo, seorang psikolog, seperti yang dilansir dari dream.co.id pada 21 Juni 2018.
Ada berbagai risiko yang dapat terjadi saat anak berada di toilet umum. Meskipun mereka sudah mampu antre, menggunakan toilet, dan membersihkan diri dengan benar, insiden tetap bisa terjadi. Ada kemungkinan orang-orang dengan niat jahat dapat membahayakan anak, dan seringkali tidak ada kamera pengawas di toilet.
"Penting untuk diingat, anak-anak berusia di bawah 6 tahun sebaiknya tidak pergi ke toilet umum tanpa pendamping. Mereka harus selalu ditemani, terlepas dari situasinya. Untuk anak yang lebih besar, mereka bisa diawasi dari pintu keluar," jelas Sileo.
Ia juga mengingatkan orangtua untuk selalu mengajarkan anak-anak mereka tentang kewaspadaan terhadap orang asing. Anak-anak harus diajarkan untuk tidak mudah percaya, meskipun ada orang yang tampak ingin membantu dan bersikap baik, terutama di toilet umum.
Jika mereka merasa terancam, mereka harus segera mencari bantuan atau berteriak. Yang paling penting adalah menjelaskan kepada anak bahwa tidak ada yang boleh menyentuh area intim mereka kecuali orangtua atau dokter.