Vonis pailit tak mampu cegah Telkomsel untuk sukses
Dinyatakan pailit di tahun 2012 lalu, ternyata tak membuat Telkomsel jatuh dan sukses di tahun 2013 ini.
Kinerja Telkomsel sangat cemerlang sepanjang Januari-September 2013, sehingga membuat induk perusahaannya, PT Telkom, pun memiliki performa bagus selama 3 triwulan tahun ini, kendati populasi pelanggan TelkomFlexi anjlok 31,2 persen menjadi 11,55 juta nomor.
Berdasarkan data laporan keuangan Telkom, bisnis seluler Telkomsel mampu memberi kontribusi pendapatan sebesar Rp 43,99 triliun atau 72 persen dari total omzet Telkom sebesar Rp 61,5 triliun.
Pendapatan Telkomsel itu naik 10,4 persen dibandingkan dengan pendapatan Januari-September 2012 yang mencapai Rp 39,86 triliun.
Keberhasilan Telkomsel tersebut tidak terlepas dari kenaikan jumlah pelanggan, terutama pelanggan data bergerak. Populasi pelanggan Telkomsel per 30 September 2013 mencapai 127,9 juta pelanggan atau naik 5,3 persen dari populasi pelanggan per 30 September 2012. Sementara itu, pelanggan data Telkomsel mencapai 55,3 juta nomor atau meningkat 9,4 persen.
Fakta lain yang mendongkrak kinerja Telkomsel adalah kenaikan belanja pulsa pelanggan atau ARPU (average revenue per user). Nilai ARPU pelanggan Telkomsel selama Januari-September 2013 mencapai Rp 37.000 per bulan atau naik tipis 0,9 persen.
Kenaikan ARPU dan lonjakan pelanggan terutama pelanggan data itulah yang membuat omzet Telkomsel naik 10,4 persen menjadi Rp 43,99 triliun.
Dari omzet tersebut, Telkomsel berhasil membukukan laba bersih Rp 13,11 triliun atau naik 11,9 persen dari periode Januari sampai September 2013 yang mencapai Rp 11,72 triliun.
Kontribusi laba Telkomsel tersebut mampu mengkompensasi kerugian Telkom yang diakibatkan penurunan pendapatan unit usaha telepon tetap kabel (fixed line), TelkomFlexi (fixed wireless), dan network (jaringan).
Putusan pailit yang dijatuhkan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada pertengahan September 2012, ternyata tidak mempengaruhi kinerja perusahaannya.