XL Ujicoba 5G Ketiga Kali
XL Axiata terus mematangkan persiapan untuk menggelar layanan 5G di masa mendatang. Berbagai persiapan telah dilaksanakan sejak dua tahun terakhir, terutama dalam menyiapkan ekosistem pendukungnya. Salah satunya adalah menyiapkan jaringan data berkapasitas besar dengan cara melakukan fiberisasi di seluruh jaringan.
XL Axiata terus mematangkan persiapan untuk menggelar layanan 5G di masa mendatang. Berbagai persiapan telah dilaksanakan sejak dua tahun terakhir, terutama dalam menyiapkan ekosistem pendukungnya. Salah satunya adalah menyiapkan jaringan data berkapasitas besar dengan cara melakukan fiberisasi di seluruh jaringan.
Fiberisasi akan mampu meningkatkan kapasitas transport jaringan hingga lebih dari 5x lipat dibandingkan transport bukan fiber. Selain itu, uji coba teknologi 5G di jaringan XL Axiata kembali dilaksanakan untuk menguji berbagai aspek teknis dan teknologi.
-
Apa yang dibangun XL Axiata di Sulawesi? XL Axiata meresmikan beroperasinya jaringan backbone fiber optic jalur Gorontalo – Palu untuk melayani lonjakan trafik layanan seluler di seluruh Sulawesi dan mendukung layanan internet rumah.
-
Kenapa XL Axiata ingin meningkatkan penetrasi layanan konvergensi di Indonesia? XL Axiata dengan Link Net diharapkan akan mampu meningkatkan penetrasi layanan konvergensi di Indonesia.
-
Apa yang XL Axiata terus perluas di Sulawesi? PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) terus memperluas jaringan Fix Mobile Convergence (FMC) di Sulawesi.
-
Kapan XL Axiata mulai membangun jaringan 4G di Sulawesi? Khusus di Pulau Sulawesi dalam kurun waktu dua tahun terakhir, XL Axiata gencar membangun jaringan 4G hingga ke wilayah pelosok pedesaan yang sebelumnya belum terjangkau, dengan menambah lebih dari 700 BTS 4G.
-
Dimana jaringan backbone XL Axiata berada? Jaringan backbone Gorontalo – Palu yang menghubungkan dua provinsi di Sulawesi ini mulai dibangun pada tahun 2023.
-
Bagaimana XL Axiata mempersiapkan diri untuk memperluas layanan konvergensi? Dalam kerja sama ini, XL Axiata telah menyiapkan perencanaan (planning) dan desain target pasar yang bisa melayani kebutuhan layanan konvergensi (convergence). Sementara itu, Link Net akan melakukan desain jaringan dan kapasitas yang dapat memenuhi kebutuhan target pasar XL Axiata.
Uji coba 5G yang kali ketiga ini berlangsung di dalam salah satu ruangan di Gedung XL Axiata, Jakarta, Rabu (21/8). Berlangsung selama satu hari penuh, uji coba dilaksanakan dengan antara lain mendemonstrasikan kemampuan layanan 5G untuk berkomunikasi secara virtual melalui tampilan hologram.
Uji coba 5G ini mendapatkan dukungan penuh dari Ericsson Indonesia yang menyediakan teknologi 5G. Sementara itu, XL Axiata juga telah mengantongi izin khusus dari Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk melakukan uji coba ini. Hadir dalam acara ini Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Rudiantara dan Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini.
Direktur Teknologi XL Axiata, Yessie D Yosetya, mengatakan, "Kami terus bersiap diri mengadopsi teknologi 5G yang merupakan teknologi jaringan yang tercanggih saat ini. Persiapan kami sangat serius di semua aspek, dan saat ini kami terus membangun ekosistemnya, terutama jaringan data yang memadai. Uji coba juga kembali kami laksanakan kali ini untuk lebih mengenal lagi berbagai aspek teknologinya dan implementasinya di jaringan kami. Kami berharap banyak hal yang bisa dipelajari dari uji coba ini."
Yessie menambahkan, XL Axiata harus menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi digital yang sangat pesat kemajuannya. Menurutnya, pelanggan XL Axiata dan masyarakat Indonesia pada umumnya semakin menuntut layanan data yang terbaik agar bisa lebih produktif.
Tuntutan tersebut sangat beralasan karena sudah terbukti teknologi digital mampu mendorong produktifitas penggunanya. Pihaknya yakin, implementasi 5G di Indonesia akan mampu mendorong produktivitas Sumber Daya Manusia Indonesia di masa mendatang.
Secara teknis, uji coba ini melibatkan perangkat 5G dari sisi radio, antenna hingga core dan diimplementasikan melalui holographic call yang digunakan untuk pertemuan serta kolaborasi tanpa terbatas ruang dan waktu sebagai wujud peningkatan kualitas kerja.
XL Axiata berharap, uji coba ini akan memberikan banyak masukan dan informasi yang bisa semakin mematangkan persiapan menuju implementasi 5G yang akan datang. Pada implementasinya, holographic call di jaringan 5G akan memungkinkan digunakan untuk pertemuan jarak jauh, untuk berbagai sektor baik dari sisi industrial dan bisnis, maupun perorangan misalnya di sektor pendidikan, kesehatan dan lainnya. Sehingga dapat mendorong produktivitas SDM Indonesia.
Uji coba 5G kali pertama telah dilakukan XL Axiata di halaman Grha XL pada bulan April 2017 yang lalu, yang merupakan ujicoba 5G di luar ruangan (outdoor) pertama di Inonesia dengan menampilkan demo pemanfaatan virtual reality (VR) dan uji kecepatan (speed test), kemudian disusul uji coba 5G yang kedua pada Agustus 2018, berlangsung di Kawasan Kota Tua, Jakarta Barat.
Ketika itu, uji coba dilakukan dengan menyajikan sejumlah demo yang berkait penerapan 5G untuk mendukung smart city dan aktivitas layanan publik seperti antara lain pemeliharaan sungai, pengelolaan taman kota, serta monitoring kota dan pengangkutan sampah.
Pada program fiberisasi, Yessie menyebut program ini merupakan salah satu langkah dalam mempersiapkan jaringan 5G. Sebagai teknologi jaringan tercanggih, 5G mampu menghadirkan kecepatan data yang tinggi, jumlah pemakai yang lebih banyak, dan delay atau latency yang rendah. Keunggulan teknologi ini hanya bisa didapatkan jika site atau BTS terkoneksi dengan fiber.
XL Axiata telah melaksanakan program ini secara massif di seluruh wilayah Indonesia dalam 3 tahun terakhir. Secara teknis, fiberisasi merupakan upaya modernisasi jaringan dengan cara menghubungkan Base Transceiver Station (BTS) melalui jalur fiber, termasuk sekaligus melakukan regenerasi perangkat-perangkat BTS, seperti antara lain mengganti perangkat yang selama ini memakai microwave menjadi perangkat fiber.
Hingga saat ini, fiberisasi jaringan XL Axiata sudah terlaksana di semua ibu kota provinsi dan kota-kota besar di Jawa, Madura, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan Lombok, terutama di kota atau area yang memang secara pertumbuhan data sudah memerlukan jaringan fiber. Target XL Axiata, hingga akhir tahun 2019 nanti 50% BTS akan terhubung dengan jaringan fiber, dan akan terus ditingkatkan menjadi sekitar 60-70% pada akhir 2020.
Saat ini, fiberisasi sudah menjangkau sekitar 30% BTS dengan sebagian besar mencakup wilayah Jawa. Percepatan fiberisasi kini sedang dilakukan di wilayah luar Jawa mengingat pertumbuhan trafik data yang sangat pesat dalam setahun terakhir. Bahkan, fiberisasi juga kami lakukan hingga ke Kepulauan Anambas dan Natuna dengan memanfaatkan backbonePalapa Ring Barat.
(mdk/faz)