2019, Indonesia Ditargetkan Jadi Kiblat Wisata Halal Dunia
Dalam ajang World Halal Tourism Award (WHTA) 2016 di Abu Dhabi pada Desember mendatang, Indonesia akan kembali unjuk gigi di mata dunia.
Sektor wisata halal Indonesia terus berbenah dan bisa dibilang mengalami perkembangan sangat signifikan. Karena itu, bukan mustahil jika pada 2019 nanti Indonesia bisa menjadi 'kiblat' wisata halal dunia.
-
Apa tujuan utama dari Wisata Halal di Indonesia? Wisata halal adalah sebuah konsep pariwisata yang populer di beberapa negara seperti Arab Saudi, Mesir, Turki, Palestina, hingga Malaysia. Kini, Indonesia juga tengah gencar mempromosikan negaranya sebagai salah satu destinasi wisata halal yang layak dikunjungi.
-
Bagaimana Wisata Halal di Indonesia dipromosikan? Kemenparekraf mulai mengembangkan konsep wisata halal di sejumlah daerah di Indonesia.
-
Siapa yang mengusung konsep Wisata Halal di Indonesia? Kemenparekraf mulai mengembangkan konsep wisata halal di sejumlah daerah di Indonesia.
-
Dimana saja destinasi wisata halal di Indonesia yang paling potensial? Aceh adalah destinasi wisata halal di Indonesia yang paling utama. Dikenal dengan julukan Serambi Mekkah, Aceh kaya akan spot-spot wisata bernuansa Islami. Bahkan, wilayah yang satu ini juga terkenal dengan pembelakuan hukum Islamnya.
-
Kapan Wisata Perahu Kalimas diresmikan? Bertepatan dengan Hari Jadi Kota Surabaya ke-729, pada Selasa (31/5/2022) malam, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meresmikan wisata “Perahu Kalimas Reborn”.
-
Di mana Desa Wisata Cisaat berada? Desa Cisaat di Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, baru-baru ini mendapat gelar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI.
Bahkan Menteri Pariwisata Arief Yahya begitu meyakini hal tersebut bakal segera terealisasi. Menpar optimistis Indonesia akan menjadi kiblat pariwisata halal dunia pada 2019 mendatang.
"Tekad Indonesia besar untuk menjadi destinasi wisata halal nomor satu dunia," ujar Arief Yahya dikutip dari disbudpar.acehprov.go.id.
Arief menjelaskan, pariwisata halal saat ini tengah menjadi fokus Indonesia. Negeri ini sudah memiliki syarat 3S yang diperlukan untuk menjadi kiblat wisata halal dunia, yakni size, sustainable, dan spread.
Indonesia juga dalam tiga tahun terakhir mengalami kenaikan untuk wisata halal, yakni sekitar 15,5 persen. Data terakhir Kemenpar menyebutkan, total pengeluaran wisatawan muslim dunia 2014 lalu mencapai 142 miliar dollar AS. Sementara pertumbuhan halal tourism Indonesia mencapai 6,3 persen. Angka tersebut lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan pariwisata dunia.
Kemudian, keuntungan halal tourism Indonesia juga cukup besar. Dilihat dari pengeluaran wisatawan mancanegara Arab Saudi yang rata-rata menghabiskan 1.750 dollar AS untuk satu kali kunjungan.
"Indonesia memiliki keragaman destinasi dan kekayaan budaya nusantara, ini menjadi modal bagi kita," jelas Arief.
Tingginya kesadaran masyarakat dan industri pariwisata nasional terhadap wisatawan muslim juga menjadi poin penting bagi Indonesia untuk unggul dari negara lain, kata Menpar.
Indonesia pun kini semakin dekat mencapai target 'kiblat wisata halal dunia'. Terbukti dari berbagai penghargaan wisata halal global yang diraih.
Dalam ajang World Halal Tourism Award (WHTA) 2016 di Abu Dhabi pada Desember mendatang, Indonesia juga akan kembali unjuk gigi di mata dunia. Provinsi Aceh dan Sumatera Barat dijagokan untuk meraih penghargaan destinasi halal terbaik dunia. Di samping itu, ESQ Tour Travel Jakarta juga disiapkan untuk mewakili Indonesia dalam ajang bergengsi tersebut.
(mdk/dream)