Mencicipi Warung Ekstrem Bu Tini Yogyakarta, Ada Tongseng Biawak dan Ular Goreng
Warung Bu Tini menyajikan sajian olahan makanan dari hewan yang jarang dikonsumsi pada umumnya seperti biawak, ular, bulus, bajing, katak, codot, landak. Hmmm, kira-kira gimana ya rasanya?
Satu mangkuk piring berisi irisan daging lengkap dengan 1 piring nasi tersaji di meja makan. Aroma rempah-rempah dengan irisan cabai tercium menggugah selera. Sekilas bentuknya seperti potongan daging ayam, namun yang hadir di meja makan ini ialah tongseng biawak.
Ya, meski Yogyakarta terkenal dengan kuliner manis seperti Gudeg. Namun di Kota Pelajar ini juga ada kuliner ekstrem yang menantang lidah, seperti di Warung Bu Tini ini. Warung yang berada di tengah kampung, RT 05/RW 11, Dusun Getas, Padukuhan Gandekan, Tlogoadi, Mlati, Sleman ini menyajikan kuliner yang jarang kamu jumpai di sudut Kota Yogyakarta.
-
Kuliner apa yang menjadi salah satu makanan khas Yogyakarta? Gudeg adalah salah satu makanan khas Yogyakarta yang paling terkenal.
-
Apa yang digambarkan dalam foto yang beredar? Dalam foto yang beredar memperlihatkan orang-orang mengangkut balok batu berukuran besar.
-
Apa yang dinikmati oleh Kasad dan keluarganya di Yogyakarta? Saat sampai di Yogyakarta, ketiganya langsung menikmati kuliner khas kota tersebut. Mereka tampak datang dan menikmati sajian khas dari Yogyakarta yaitu Gudeg.
-
Apa yang dilakukan Kama saat liburan di Yogyakarta? Anak-anak Zaskia Adya Mecca menemukan kebahagiaan dalam hal-hal sederhana seperti jajan gulali dan duduk santai di pinggir jalan.
-
Siapa yang kuliah di Jogja? Perempuan yang tidak diketahui namanya itu kerap berdoa agar diberi kekuatan untuk selalu mencari nafkah demi keluarga. Terutama anaknya yang sedang menempuh pendidikan tinggi di Yogyakarta.“Anak saya juga kuliah di situ, di Jogja. Sekarang semester akhir, makanya saya ada di sini itu karena ya butuh biaya,” ucap perempuan tersebut.
-
Kapan foto jalan di Jakarta ini diambil? Foto: Nostalgia Suasana Jalan Jakarta Tahun 1989, Enggak Ada Macetnya! Jalan disamping Masjid Istiqlal.
Warung Bu Tini menyajikan sajian olahan makanan dari hewan yang jarang dikonsumsi pada umumnya seperti biawak, ular, bulus, bajing, katak, codot, landak. Hmmm, penasaran kan kira-kira gimana rasanya?
©2021 Merdeka.com/Budi Prast
Meski letaknya berada di perkampungan, namun warung sederhana ini namanya sudah tersohor. Pembelinya tak hanya warga Yogyakarta saja, namun juga dari daerah lain seperti Purworejo, Solo, Semarang dan lain lain. Beberapa pelanggannya etnis Tionghoa.
Untuk rasa tak perlu diragukan lagi, olahan daging-daging ekstrem siap dimasak menjadi hidangan yang menggoyang lidah. Dari tongseng, rica-rica hingga di goreng lengkap dengan sambal bawang yang menggugah selera. Warung Bu Tini pun siap menaklukkannya.
©2021 Merdeka.com/Budi Prast
Menu favorit di Warung Bu Tini ialah tongseng biawak. Dagingnya yang 'krenyes-krenyes' seperti ayam dengan tekstur yang lebih lembut membekas di lidah. Perpaduan pedas dan manisnya terasa sempurna.
Selain itu, ada juga daging ular piton. Jika biasanya hewan melata ini lekat dengan kesan menakutkan dan berbahaya. Namun, di sini ular piton menjadi santapan yang nikmat. Olahannya pun bervariasi.
Hewan melata ini dipercaya dapat menyembuhkan gatal-gatal, lever, asma, diabetes, dan dapat meningkatkan keperkasaan. Begitu pula dengan daging biawak yang dipercaya bisa menyembuhkan gatal-gatal.
©2021 Merdeka.com/Budi Prast
Anang Kurniawan (44 tahun) dan sang istri, Hartini membuka warung ini sejak tahun 2011. Mulanya, pasangan suami istri ini menyajikan menu soto saja. Namun teman Anang sering kali menangkap biawak dan disantap menjadi tongseng biawak. Sejak saat itu, tercetuslah ide untuk membuka kuliner ekstrem biawak.
Atas permintaan pembeli, Anang pun menyajikan menu ekstrem lainnya. Seperti kodok, bulus, ular, tokek, bajing, landak. Awal mula membuka usaha ini tentu bukanlah hal yang mudah. Kesulitan mencari bahan masakan pernah Anang alami. Selama 2 tahun, pasangan suami istri ini mencari pemburu hewan ekstrem sampai ke luar kota.
Namun kini, warung Bu Tini semakin dikenal. Dengan sendirinya, pemburu menawarkan hasil tangkapannya. Anang cukup menunggu setoran daging dari rumah. Meski untuk landak terkadang masih sulit untuk ditemui.
©2021 Merdeka.com/Budi Prast
Nah, untuk kamu pencinta kuliner ekstrem tak boleh melewatkan Warung Bu Tini. Enggak perlu khawatir, untuk harga sangat terjangkau. Berkisar Rp 20.000- Rp 35.000 saja.
Tongseng biawak lengkap dengan nasi seharga Rp 20.000 , ular Rp 20.000 ribu. Bulus seharga Rp 25.000, landak dan merpati seharga Rp 35.000 ribu. Selain menu ekstrem, Warung Bu Tini juga menjual soto kepala dan ceker. Sama seperti awal mula warung ini berdiri.
Warung Bu Tini siap menjamu pengunjung dari jam 10 pagi sampai jam 9 malam. Bagaimana, tertarik untuk mencobanya?