Mengintip Kemewahan Gerbong Kereta Wisata Nusantara
Setiap kursi penumpang di kereta wisata ini dapat direbahkan hingga 135 derajat dan dilengkapi dengan head rest fleksibel.
Kereta wisata yang menawarkan paket perjalanan railway heritage mulai banyak dilirik penumpang. Selain karena ingin berwisata ke tempat-tempat bersejarah yang ditawarkan, kebanyakan penumpang tertarik untuk menjajal lantaran tergoda dengan kenyamanan fasilitas di kereta-kereta spesial ini.
-
Mengapa transportasi umum di Jakarta beralih ke mobil? Perkembangan pembangunan membuat kondisi jalan di DKI Jakarta yang padat membuat transportasi beralih ke mobil yang disebut oplet.
-
Kapan kereta api menjadi pilihan transportasi di Sumatera? Hanya beberapa provinsi yang bisa merasakan kenyamanan dan ketepatan waktu dari kereta api, apa saja?
-
Apa saja jenis truk yang populer di Indonesia? Ada beberapa jenis truk yang populer di Indonesia. Beragam jenis truk pengangkut barang tentu sudah sering kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Kendaraan ini biasanya digunakan untuk keperluan paket antar logistik atau sejenisnya.
-
Kapan Jalur Kereta Api Solo-Boyolali ditutup sebagai jalur kereta api umum? Pada tanggal 1 Agustus 1973, Perusahaan Jawatan Kereta Api menutup jalur tersebut sebagai jalur kereta api umum.
-
Kapan jalur kereta api Jogja-Bantul ditutup? Karena kalah bersaing dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum, PJKA akhirnya menutup jalur tersebut pada tahun 1973.
-
Kapan Inul Daratista seringkali naik kereta api? Tiap kali Inul berangkat syuting dan memposting sesuatu, ia selalu terlihat nyaman menggunakan kereta api.
Kereta wisata memulai keberangkatan dari Stasiun Bandung. Kemudian siap melaju mengikuti rute dan jadwal kereta reguler sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
"Kereta wisata punya kereta khusus tapi dijadikan satu sama kereta reguler keberangkatannya," tutur Deputi Direktur Pemasaran dan Penjualan Angkutan Penumpang PT KAI, Wawan Ariyanto.
Kereta wisata terbagi dalam beberapa tipe yang menawarkan fasilitas berbeda. Mantan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono pernah mencoba salah satu di antaranya, yakni tipe layanan kereta Nusantara.
Wawan bahkan menyebut kereta yang biasa disediakan khusus untuk Kepala Negara juga bisa disewakan untuk masyarakat umum.
Kereta tersebut adalah kereta priority yang menawarkan fasilitas setara dengan kelas VVIP. Didesain senyaman mungkin dengan menghadirkan hanya 20 kursi. Sedangkan pada kereta imperial, jumlah kursi penumpang berjumlah lebih banyak, yakni 28 kursi.
"Kalau biasanya satu gerbong normal isinya 50 kursi, ini hanya 20-an seat saja. Disediakan meja makan, ruang meeting dan fasilitas karaoke sepanjang perjalanan," terangnya menambahkan.
Setiap kursi penumpang dapat direbahkan hingga 135 derajat dan dilengkapi dengan head rest fleksibel. Sedangkan untuk tarif, Wawan menyebutkan kisaran biaya untuk tujuan Cirebon mencapai Rp17-20 juta untuk sekali perjalanan. Dan untuk Yogyakarta sedikit lebih mahal, yakni Rp25-35 juta.
Selain itu, kereta-kereta ini juga dibagi dalam beberapa tipe, yaitu Jawa, Toraja, Bali dan Sumatera. Menurut Wawan, semuanya memiliki fasilitas yang hampir sama. Namun, dekorasi dan ornamen sesuai dengan nama masing-masing daerah. Itulah yang menjadi pembeda antarkereta.
"Dalam sebulan banyak permintaan, tiap minggu sudah pasti ada. Kalau kayak Bambang Trihatmodjo itu pasti rutin ke Purwokerto ya," kata Wawan.
(mdk/dream)