10 Cerita Lucu Anak, Singkat Namun Bisa Bikin Tertawa Lepas
Siapa sangka, cerita lucu anak juga bisa membuat siapa saja tertawa lepas.
Siapa sangka, cerita lucu anak juga bisa membuat siapa saja tertawa lepas. Anak-anak memang terkadang membuat tingkah lucu yang tidak disadarinya. Tak disangka pula, cerita-cerita mereka dapat membuat kita terhibur.
Bahkan, cerita lucu anak bisa membuat rasa penat dan lelah bekerja menguap. Penasaran dengan cerita lucu anak? Ingin membacanya juga?
-
Kapan kaki seribu sering terlambat sekolah? Soalnya kakinya banyak, jadinya kalau pakai sepatu kelamaan.
-
Apa yang membuat cerita tentang 'Tugas Sekolah' menjadi lucu? Guru : “Jono, tahukah kesalahan Anda hari ini apa?” Jono : “Saya tidak tahu pak.” Guru : “Kesalahan hari ini adalah Anda belum mengerjakan pekerjaan rumah yang saya tugaskan minggu lalu” Jono : “Saya tidak paham, pak.” Guru : “Anda itu bodoh atau ingin membangkang saya, hah?” Jono : “Salah saya apa pak? Minggu kemarin bukannya bapak berkata kepada saya bahwa saat di sekolah tidak baik jika memikirkan sesuatu di luar sekolah atau mengerjakan sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan pelajaran.”
-
Cerita lucu apa yang dialami si Bimo di sekolah? Bimo merupakan anak kelas satu Sekolah Dasar. Selain mendapat peringkat pertama di kelasnya, Bimo juga cukup tampan. Meski begitu, Bimo memiliki satu kebiasaan buruk yang hanya diketahui teman-teman sekelasnya. Kebiasaan itu adalah Bimo sering tak menggosok gigi.Suatu hari saat ibu wali kelas Bimo tengah mengajar di kelasnya. Berikut kisahnya. Ibu guru: (Berhenti mengajar sejenak) "Bimo, tadi pagi tidak gosok gigi ya?"Alangkah kagetnya si Bimo. Dia berpikir siapa dari teman-temannya yang mengadu pada ibu wali kelasnya itu tentang kebiasaannya.Bimo: "Kok ibu guru bisa tahu?"Ibu guru: (Tersenyum) "Coba lihat, ada sisa sayur di gigimu."Bimo: (Berteriak dengan riang) "Kalau begitu, ibu salah. Tadi pagi saya sarapan nasi goreng pakai telur dadar. Terakhir saya makan sayur tiga hari yang lalu."
-
Cerita lucu apa yang bisa bikin pacar kamu ngakak parah? Simak cerita lucu untuk pacar paling lucu berikut ini yang bikin pasangan ngakak parah.
-
Apa yang membuat cerita lucu "Anak-anak, siapa yang mau masuk surga?" menjadi lucu? "Anak-anak, siapa yang mau masuk surga?" tanya Udin."Saya pak, saya," teriak seluruh murid.Dari seluruh anak yang mengajukan diri, rupanya ada satu murid bernama Ucok tidak ikut berteriak. Hal itu membuat sang guru kembali bertanya."Yang mau masuk surga tunjukkan tangannya," tanya Udin lagi."Sayaa," teriak para murid berlomba-lomba mengangkat tangannya.Lagi-lagi, Ucok tetap diam tak bergeming. Demi memacu semangat muridnya, dia pun kembali bertanya."Yang mau masuk surga ayo berdiri."Mendengar itu, seluruh murid berdiri, kecuali Ucok yang tetap diam dan malah disibukkan dengan bukunya sendiri. Merasa ada murid yang tak bersemangat, Udin pun menghampiri Ucok dan bertanya, "Cok, kamu mau masuk surga enggak?""Mau dong pak!" jawab Ucok."Terus kenapa kamu enggak berdiri?" lanjur Udin penasaran."Lha, memangnya mau berangkat sekarang pak?"
-
Siapa yang menjadi pusat cerita lucu tentang tukang becak dan kuntilanak? Pada suatu malam yang cukup dingin, seorang tukang becak sedang jengkel karena tidak dapat penumpang dari siang hari. Akhirnya, si tukang becak memutuskan untuk pulang saja.Dalam perjalannya menuju ke rumah, tiba-tiba muncul seorang wanita berambut panjang memanggilnya.
Melansir dari laman dongengceritarakyat, Jumat (23/10/2020), simak ulasan informasinya berikut ini.
Cerita Lucu Anak Tidak Gosok Gigi
Bimo merupakan anak kelas satu Sekolah Dasar. Selain mendapat peringkat pertama di kelasnya, Bimo juga cukup tampan. Meski begitu, Bimo memiliki satu kebiasaan buruk yang hanya diketahui teman-teman sekelasnya. Kebiasaan itu adalah Bimo sering tak menggosok gigi.
Suatu hari saat ibu wali kelas Bimo tengah mengajar di kelasnya.
Ibu guru: (Berhenti mengajar sejenak) "Bimo, tadi pagi tidak gosok gigi ya?"
Alangkah kagetnya si Bimo. Dia berpikir siapa dari teman-temannya yang mengadu pada ibu wali kelasnya itu tentang kebiasaannya.
Bimo: "Kok ibu guru bisa tahu?"
Ibu guru: (Tersenyum) "Coba lihat, ada sisa sayur di gigimu."
Bimo: (Berteriak dengan riang) "Kalau begitu, ibu salah. Tadi pagi saya sarapan nasi goreng pakai telur dadar. Terakhir saya makan sayur tiga hari yang lalu."
Belajar Menulis
Suatu hari, seorang anak yang baru masuk Sekolah Dasar (SD) ditanya oleh kedua orangtua saat pulang sekolah.
Ibu: "Belajar apa kau hari ini nak?"
Anak: " Belajar menulis bu."
Ayah: "Apa yang kau tulis nak?"
Anak: "Tidak tahu yah, aku belum belajar membaca."
Lomba Lari
Di lapangan, terdapat empat anak yang sedang bersiap-siap untuk lomba lari. Sang pelatih pun mulai menghitung. "1,2,3, lari!!!" teriak sang pelatih sembari meniup peluit. Namun dari keempat peserta, Paijo justru tidka ikut lari.
Pelatih: "Loh kenapa kamu enggak ikut lari?"
Paijo: "Lah saya nomor 4 pak. Tadi yang disuruh lari 1,2, dan 3 saja."
©shutterstock.com/paulaphoto
Belajar Bahasa Inggris
Dalam kelas Bahasa Inggris di kelas 3 Sekolah Dasar, Robi tiba-tiba bertanya pada gurunya.
Robi: "Miss, kalau bahasa Indonesia nya Tomorrow apa?"
Guru: "Besok." (Jawabnya singkat sembari memeriksa kertas ujian murid-muridnya).
Robi: "Sekarang saja Miss."
Guru: "Enggak bisa dong Mas, jawabannya besok."
Robi: "Yah Miss, masa saya tanya satu kata saja dijawabnya besok?"
Panggilan Buat Ibu
Dalam sebuah kelas baru murid Sekolah Dasar kelas 1. Seperti biasanya, antara guru dan murid saling berkenalan.
Guru: "Siapa nama kamu?"
Murid: "Nunung."
Guru: "Kalau ibu kamu siapa?"
Murid: "Mama?"
Guru: "Maksud ibu, nama ibu kamu?"
Murid: "Iya, Mama."
Guru: "Okelah. Bagaimana Ayah kamu panggil Ibu kamu?"
Murid: "Eh, monyet."
Berhitung
Bu Guru: “Siapa yang bisa berhitung?”
Semar: (Mengangkat tangan).
Bu Guru: “Benar kamu bisa berhitung?”
Semar: “Bisa Bu. Ayah yang mengajari.”
Bu Guru: “Baik, coba kita lihat. Setelah tiga, berapa?”
Semar: “Empat.”
Bu Guru: “Bagus, setelah enam?”
Semar: “Tujuh.”
Bu Guru: “Setelah sembilan?”
Semar: “Sepuluh.”
Bu Guru: “Bagus sekali. Rupanya ayahmu benar-benar tahu bagaimana mengajar berhitung. Lalu setelah sepuluh?”
Semar: (Dengan senyum penuh keyakinan) “Jack, Queen, King & AS! bu.”
Bu Guru: “!@#$%^&*+”
Surat Balasan
Guru: “Kenapa kemarin kamu tidak masuk sekolah Bagong?”
Bagong: “Sakit Bu.”
Guru: “Kenapa kamu tidak mengirim surat?”
Bagong: “Percuma bu guru.”
Guru: “Kenapa kamu bilang seperti itu?”
Bagong: “(Menjawab dengan wajah lugu dan polos) Karena setiap saya mengirim surat, saya tak pernah mendapatkan surat balasannya.”
©Shutterstock/Dmitriy Shironosov
Alasan Terlambat Sekolah
Gareng dan Bagong, dua murid Sekolah Dasar yang nakalnya bukan main. Mereka selalu terlambat masuk sekolah dan membuat seribu alasan.
(Hari ini mereka terlambat lagi)
Guru: “Gareng! Kenapa hari ini kamu terlambat lagi?”
Gareng: “Anu, anu, bu, semalam saya mimpi jalan-jalan naik sepeda sama ayah keliling kota.”
Guru: (Kesal) “Kalau kamu Bagong, kenapa kamu juga terlambat!”
Bagong: “Anu, bu, semalam saya mimpi ketemu Gareng sedang jalan-jalan naik sepeda bersama ayahnya, ya sudah bu, saya ikutan mereka keliling kota.”
Guru: “#$%^&*”
Tidak Suka Bebek
Hacim merupakan salah satu murid yang bodoh di kelasnya. Tetapi, dia selalu bisa membuat temannya tertawa karena tingkahnya. Bahkan saat ditanya oleh gurunya sekalipun.
Guru: "Anak anak jika kalian ibu beri 2 ekor bebek. Terus ditambah 1 bebek pemberian teman kalian, berapa jumlah bebek yang kalian miliki?"
Murid: "3 bu." (jawab murid lain serempak selain hacim)
Guru: "Pintar kalian. Hacim kenapa diam saja kamu enggak bisa jawab?"
Hacim: "Bisa bu."
Guru: "Terus kenapa diam?"
Hacim: "Saya enggak suka sama bebek bu. Walaupun di kasih pasti saya jual lagi bu."
Guru: "@$@$@@@@"
Penemu Alat Elektronik
Bowet saat masih SMA menjadi seorang siswa biasa dan tak ada yang istimewa dari dirinya. Di sekolah pun, Bowet bukan siswa pandai. Dia justru suka membuat gurunya jengkel karena jawaban nyelenehnya .
Salah satunya, saat si guru memberikan pertanyaan kepada Bowet.
Guru: "Coba kamu jawab pertanyaan ibu."
Bowet: "Iya bu."
Guru: "Siapa penemu telepon?"
Bowet: "Bapak saya bu."
Guru: "(Masih sabar). Sekali lagi siapa penemu televisi?"
Bowet: "Bapak saya bu."
Guru: "(Mulai kesal). Siapa penemu radio?"
Bowet: "Bapak saya bu."
Gurupun marah dengan jawaban Bowet.
Guru: "Dari tadi saya tanya enggak ada jawaban kamu yang benar. Di tanya penemu telepon, radio dan tv jawaban kamu selalu jawab bapak saya. Memang bapak kamu seorang ilmuwan?"
Bowet: "Bukan bu, bapak saya seorang pemulung."
Guru: "@$@$@$@$@"