Bencana Semeru Jadi Wisata Ajang Konten, Ramai Sorotan 'Bahagia di Atas Derita'
Mereka dinilai tidak menghargai para korban yang masih berduka, terlebih yang masih menunggu kabar kerabatnya yang belum ditemukan.
Duka mendalam masih dirasakan para korban terdampak letusan Gunung Semeru. Selain merenggut nyawa, awan panas guguran Gunung Semeru telah menimbun perkampungan di lerengnya.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat hingga Sabtu (11/12) pukul 18.00 WIB, sudah ditemukan korban meninggal mencapai 46 jiwa.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Kapan Gunung Semeru erupsi? "Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 6 Mei 2024 pukul 05.43 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau sekitar 4.376 mdpl," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian, Senin (6/5).
-
Apa yang menyebabkan erupsi Gunung Merapi, Semeru, dan Marapi terjadi bersamaan? Gunung-gunung api yang terletak pada busur vulkanik sama, cenderung mengalami erupsi bersamaan. Misalnya yang terjadi pada Gunung Merapi, Semeru, dan Marapi."Busur vulkanik bertindak sebagai event organizer. Lantaran mereka (Gunung Merapi, Semeru, dan Marapi) dipengaruhi interaksi lempeng tektonik yang sama," jelas ahli vulkanologi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Mirzam Abdurachman, dikutip dari laman resmi ITB, Sabtu (11/5/2024).
-
Di mana letak Gunung Semeru yang mengalami erupsi? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
-
Apa yang terjadi pada Gunung Semeru? Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim), kembali erupsi disertai dengan letusan abu vulkanik.
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
Namun, terdapat sejumlah orang yang memanfaatkan lokasi bekas bencana itu layaknya tempat wisata. Sontak video momen kegiatan mereka mendapat sorotan dari warganet.
Mereka dinilai tidak menghargai para korban yang masih berduka, terlebih yang masih menunggu kabar kerabatnya yang belum ditemukan.
Simak ulasan dan videonya berikut ini.
9 Orang Masih Dinyatakan Hilang
Lokasi terdampak bencana Gunung Semeru, Darmadi Sasongko ©2021 Merdeka.com
Pencarian korban masih terus dilakukan oleh tim gabungan hingga kini. Upaya pencarian dan pertolongan lanjutan digalakkan di sekitar Curah Kobokan, Kajar Kuning, Tambang Satuhan/Kebondeli Utara, Kampung Renteng dan Kebondeli Selatan.
Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) yang terdiri dari personel Basarnas, TNI, Polri, BPBD, relawan, dan warga dibagi dalam empat sektor. Selain pencarian, dilakukan juga pembersihan serta asesmen lanjutan di Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh.
"Dampak korban jiwa lainnya, sembilan jiwa masih dinyatakan hilang, sedangkan luka berat 18 jiwa dan luka ringan 11 jiwa," kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan resmi yang diterima di Surabaya, dikutip dari Antara.
Viral Aksi Berkonten di Wilayah Bencana
Instagram @memomedsos ©2021 Merdeka.com
Baru-baru ini sebuah video viral di media sosial. Memperlihatkan sejumlah anak muda berpakaian penuh gaya. Mereka seakan berpose membuat konten di wilayah bencana Gunung Semeru.
Melansir dari akun Instagram @memomedsos, terlihat kepulan asap panas masih membumbung. Lokasi gunung masih tertutup abu vulkanik, batu besar dan pasir bekas muntahan.
"Gimana coba ini. Malah tempat wisata, duh," ujar dalam video.
Berwisata di Lokasi Bencana itu Mengganggu
Ulah kurang berempati dari sejumlah orang kerap ditemukan di kawasan terdampak awan panas guguran Gunung Semeru. Mereka beralasan hanya karena penasaran dan ingin berfoto selfie di tempat itu.
Bahkan Bupati Lumajang Thoriqul Haq sempat menyampaikan kegeramannya terhadap warga yang menjadikan lokasi bencana jadi lokasi wisata. Apalagi tujuannya tidak jelas.
Selain membuat jalan macet, keberadaan mereka dianggap mengganggu para petugas yang sedang mengevakuasi.
"Bukan waktunya, ini bukan tontonan, bukan tempat pariwisata," tegas Thoriqul, Sabtu (11/12).
Instagram @memomedsos ©2021 Merdeka.com
Dia khawatir jika terjadi erupsi susulan petugas dan warga harus cepat bergerak ke bawah. Ditambah lagi, sudah sesuai SOP, kendaraan telah diposisikan siap meluncur meninggalkan lokasi.
"Kita ini sedang fokus evakuasi, ketika banyak kendaraan akan mengganggu. Saya berharap itu tidak terjadi," sambungnya.
Ramai Sebut Bahagia di Atas Derita
Instagram @memomedsos ©2021 Merdeka.com
Tak ayal video viral tersebut ramai jadi sorotan publik. Banyak warganet yang merasa miris, lantaran ada orang yang mengambil kesempatan berkonten di kala sebagian lain masih berduka.
Instagram @memomedsos ©2021 Merdeka.com
"Miris sekali ma manusia model begitu!!," tulis @_veesetiawan.
"Krisis etika ..enggak bermoral," tulis @ifanjr24.
"Bisa enggak sih kalau mrk upload di ig di banned ini orang-orang..kasian para korban..😢," tulis @dyanadasuki.
"Memfoto wajar, tapi kalo berfoto ( dengan gaya) kurang ajar," tulis @chandrah1389.
"NTar tiba-tiba banjir lahar dingin / guguran awannya turun lagi salah semerunya katanya," tulis @anantaariaji.
"Gimana kalo tiba-tiba kluar erupsi lagi enggak ada tanda-tanda langsung duarrrr," tulis @zalfa.natural.skincare.
Video Asyik Berkonten di Tempat Bencana
Tampak sejumlah muda-mudi tengah asyik membuat konten dan berfoto ria di kawasan erupsi Gunung Semeru.
Berikut videonya.
View this post on Instagram